Friday, 27 March 2015

pondok pesantrn

BAB I

PROFIL PESANTREN Al-IHYA ‘ULUMADDIN

A. Sekilas Pondok Pesantren
Pondok Pesantren al-Ihya ‘Ulumaddin berlokasi di Desa Kesugihan Kidul, Kecamatan Kesugihan Kabupaten Cilacap, di atas areal tanah seluas 4 Ha. Kehadiran Pondok Pesantren ini dilandasi dengan semangat keagamaan untuk berdakwah yang bertujuan ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa yang ditindas oleh penjajah Belanda pada saat itu. Tepatnya 24 November 1925/1344 H, seorang tokoh ulama bernama KH. Badawi H}anafi mendirikan pondok pesantren di desa Kesugihan, ia memanfaatkan mus}alla peninggalan ayahnya, yakni KH. Fa>d}il untuk mengawali perintisan pesantren. Mus}alla> atau langgar tersebut dikenal dengan  nama “Langgar Duwur” . Pada awalnya pondok pesantren ini dikenal dengan nama “Pondok Pesantren Kesugihan”. Pada tahun 1961, pondok pesantren ini berubah nama menjadi Pendidikan dan Pengajaran Agama Islam (PPAI); kemudian tahun 1983, namanya dirubah menjadi “Pondok Pesantren al-Ihya ‘Ulumaddin”. Perubahan nama dilakukan oleh KH. Mustolih Badawi, Putra KH. Badawi Hanafi. Perubahan itu dilakukan untuk mengenang al-Marh}u>m ayahnya yang sangat mengagumi karya monumental Imam al-Gazali, yakni kitab Ih}ya>’ 'Ulumiddi>n, tentang pembaharuan Islam. PP. al-Ihya ‘Ulumaddin, secara ekonomi berada pada masyarakat plural (beragam) yang terdiri dari nelayan, pedagang, petani, wiraswasta, dan pegawai  negeri. Dari segi geografis lokasi pesantren dekat dengan pusat kota Cilacap. Kondisi ini sedikit banyak mempengaruhi proses perkembangan pesantren dalam upaya menjaga dan melestarikan nilai-nilai luhur tradisi keagamaan. Keseimbangan tersebut dapat tercipta karena masih adanya pengaruh karismatik para Kyai di wilayah Kesugihan, yang kemudian identik dengan kota santri. Letak geografis semacam itu, memberikan inspirasi PP. al-Ihya ‘Ulumaddin dalam ikut memberdayakan masyarakat sekitar, cenderung menggunakan pendekatan agraris dan kelautan. Hal ini dimaksudkan agar kehadiran pesantren lebih nyata dalam memainkan peran sebagai agen perubahan (agent of change).
B. Biografi Muasis

1. Kelahiran
KH. Badawi Hanafi lahir di Brengkelan, Kec. Purworejo, Kab. Purworejo, Jawa Tengah, + tahun 1885 M.

2. Nasab 
Nasab beliau adalah KH. Badawi Hanafi bin KH. Fa>d}il bin H. Asyari (Sengari) bin Soyudo bin Gagak Handoko bin Mbah Bedug (Keturunan Mataram/Yogya).
KH. Fa>d}il adalah seorang pedagang pakaian, lahir di Purworejo, Jawa Tengah + tahun 1847. Ia berbadan tinggi besar, berkumis, berjenggot panjang, dan dada berambut (simbar-Jawa red).
KH. Fa>d}il dikenal sebagai sosok yang rapi, khusyu‘ dalam beribadah,  dan suka berdzikir; Bahkan sewaktu berjualan di pasar, ia tidak pernah lepas dari tasbihnya.
Ia juga dikenal sebagai sosok yang ramah kepada siapapun, tawaddu‘, suka menolong fakir miskin, dan suka memberikan pinjaman kepada pedagang-pedagang kecil dengan tidak minta keuntungan sedikitpun dari pinjaman yang diberikan. Tidak suka menagih pinjaman walaupun ia memerlukannya.
Pekerjaan sehari-harinya adalah berdagang kain. Ia suka berdakwah Islamiyyah, sehingga sambil berjualan, ia  melaksanakan dakwah.
KH. Fa>d}il hijrah ke Kesugihan pada tahun 1910 dan bertempat tinggal di dusun Salakan, tepatnya di sebelah utara lapangan sepak bola PJKA Kesugihan sekarang. Pada tahun 1914 ia pindah ke dusun Platar, sebelah selatan stasiun kereta api jurusan Cilacap (sebelah utara komplek Raud}atul Qur’an (RQ) putra sekarang).
Pada tahun 1923, hari selasa manis, tanggal 28 Ramad}a>n terjadi gempa bumi yang sangat dahsyat, banyak pohon besar yang tumbang, rumah banyak yang roboh, termasuk stasiun kereta api Maos. Atas pertolongan Allah Swt, langgar duwur yang didirikan oleh KH. Fa>d}il tetap tegak termasuk gentingnya tidak  ada yang patah atau jatuh, pada waktu itu langgar duwur sedang ditempati untuk pengajian oleh Kyai Muda Badawi, putra laki-laki kedua dari KH. Fa>d}il.  
Adipati Cilacap pada waktu itu, R. Cakra Wardaya menyempatkan untuk meninjau tempat-tempat yang terkena musibah gempa bumi tersebut. Ia terharu melihat langgar duwur itu tidak roboh, padahal bangunan yang dianggap lebih kuat porak-poranda akibat terjadinya gempa. Ditengah-tengah rasa haru dan keheranan tersebut, Bapak Adipati pada waktu itu mengatakan "Besok ditempat ini akan berdiri Masjid Besar". Dari sinilah langgar duwur mulai terkenal.
Alh}amdulilla>h Allah Swt mengabulkannya. KH. Badawi Hanafi beserta kerabat, santri dan masyarakat pada hari senin wage tahun 1936 berhasil mendirikan sebuah masjid di komplek pondok.
Pada tahun 1927 bulan rajab, hari senin wage jam 14.00, Nyai Fa>d}il (S}afiyyah binti KH. Abdul Syukur) wafat; Dan pada tahun 1937, pada bulan rajab juga, tepatnya  hari senin wage jam 06.00 pagi, KH. Fa>d}il dipanggil menghadap Allah Swt.

3. Pendidikan
KH. Badawi Hanafi menimba ilmu di beberapa Pondok Pesantren, yaitu:


a. PP. Wonotulus, Purworejo (Tahun 1891-1894 M)

Semasa kecil, ketika berumur 7 tahun, tepatnya pada tahun 1891, KH. Badawi Hanafi dititipkan pada KH. Fa>d}il (Pengasuh Pondok Pesantren Wonotulus) di desa Wonotulus-Purworejo, sekitar 4 km dari rumahnya untuk mengaji al-Qur’an dan belajar di sekolah ongko loro  . 
Pondok ini, di samping mengajarkan al-Qur’an, juga mengajarkan beberapa disiplin ilmu agama lain, seperti ilmu us}u>luddi>n (Tauh}i>d), fiqih dll. Pada waktu itu, pondok pesantren tersebut diasuh oleh KH. Fa>d}il , menantu dari     KH. Ahmad Nur,  putra KH. Imam Puro (Imam Magfu>ra>), orang pertama yang dakwah Islam di daerah Purworejo. 
Namun Pondok Pesantren Wonotulus tersebut sekarang sudah tidak ada, yang ada tinggal masjid. Tepatnya tahun 1942  -waktu itu masih diasuh oleh KH. Thohir- ketika Jepang datang menjajah, santri-santri yang mengaji di pondok ini bubar. Ini tidak lain karena kekejaman penjajah Jepang. 
Waktu itu, KH. Badawi Hanafi termasuk santri kalong  . Sehingga, agar dapat  mengaji, ia yang waktu itu umurnya masih 7 tahun,  rela berjalan kaki, pulang-pergi dari rumahnya ke pondok setiap hari yang jaraknya sekitar 4 km. Di samping itu, untuk sampai ke pondok juga tidak mudah, karena untuk sampai ke sana, ia harus menyeberangi sungai Bogowonto yang tak berjembatan. Namun karena tekad dan semangat yang kuat, ia tetap aktif berangkat. Pernah pada suatu hari, ketika hari hujan, Sungai Bogowonto tersebut banjir,  dengan tekadnya yang kuat agar tetap dapat mengaji, ia tetap menyeberanginya dengan berenang, walaupun asalnya tidak pandai berenang.
Setelah beberapa lama ia mengaji di Wonotulus, kurang lebih selama tiga tahun, tepatnya pada tahun 1893, beliau akhirnya dapat menyelesaikan pengajian al-Qur’annya dan lulus sekolah ongko loro, yakni ketika beliau berumur 9 tahun. Selesai mengaji al-Qur’an, beliau kemudian mengaji di rumah beliau kepada Sang Ayah sampai berusia 11 tahun. 

b. Pondok Pesantren Loning, Purworejo (Tahun 1895-1901 M)
Setelah KH. Fa>d}il  dan istrinya, Ny. Hj. S}afiyyah merasa anaknya (Badawi Hanafi) sudah cukup besar, mereka bertekad bulat untuk mendidiknya dengan menitipkan di pondok pesantren untuk mendalami ilmu-ilmu agama.   
Melihat semangat anaknya yang luar biasa dalam mengaji, pada tahun 1895, ketika berumur 11 tahun, yaitu dua tahun setelah menyelesaikan pengajian al-Qur’an di Pondok Pesantren Wonotulus, Badawi Hanafi dipondokkan di Pondok Pesantren Loning , yang waktu itu diasuh oleh KH. Abdullah Mukri dengan dibantu adik-adiknya, yaitu K. Syamhudi, K. Sahlan,  dan K. Abdullah Mahlan, cucu-cucu Tuan Guru Imam Rofi‘i.
Bangunan Pondok Loning yang dulu, sekarang sudah tiada. Yang ada sekarang adalah masjid serta Pondok Pesantren Loning baru dan Madrasah Diniyyah . Masjid dan pondok tersebut sekarang diasuh oleh KH. Nasrudin, putra K. Samhudi.
Di Pondok ini, KH. Badawi Hanafi sudah bukan lagi santri kalong. Ia tidak lagi pulang pergi tiap hari untuk mengaji, tapi di sini ia menetap di dalam salah satu kamar Pondok Pesantren. Ia sangat jarang pulang ke rumah, kecuali kalau ada keperluan yang sangat penting, itupun dengan jalan kaki. Ia adalah orang yang sederhana.
Di sini, ia masih diberi bekal oleh orang tuanya. Ia tidak menyia-nyiakan kesempatan yang mungkin tiada duanya tersebut. Ia manfaatkan sebaik-baiknya dengan tekun mengaji. Karena tidak sembarang orang yang mau membiayai anaknya untuk keperluan mengaji. Ada orang yang punya harta banyak ingin membiayai anaknya mengaji, tapi anaknya tidak mau. Ada lagi yang anaknya punya kemauan kuat untuk mengaji, tapi orang tuanya tidak mampu atau tidak mendukungnya. Jadi ia tidak mau menjadi orang yang merugi, dengan mengabaikan kesempatan yang ada.
Selama enam (6) tahun lamanya, ia mengaji berbagai disiplin ilmu agama di sini, antara lain: bacaan al-Qur’an, ilmu us}u>luddi>n (ilmu tauh}i>d),  ilmu fiqih, ilmu-ilmu alat, dll. 

c. Pondok Pesantren Bendo, Kediri (Tahun 1901- 1921 M)
Begitu cintanya KH. Badawi Hanafi terhadap ilmu agama, setelah mengaji dengan tekun berbagai ilmu agama di Pondok Loning, ia tidak lekas merasa cukup dengan ilmu yang telah ia kaji. Ia selalu merasa kurang dalam menuntut ilmu. Ia punya keyakinan bahwa ilmu Allah itu tidak akan ada habis-habisnya. Kesemangatan dan tekad beliau yang kuat inilah yang menjadi penyebab Allah menganugerahinya sebagai sosok yang ‘a>lim.
Hal tersebut terbukti manakala usianya menginjak 17 tahun, tepatnya tahun 1901, dari Pesantren Loning, ia melanjutkan mengaji di Pondok Bendo,  Kediri, Jawa Timur.
Pada waktu itu, Pondok Bendo diasuh oleh Syekh Khazin, adik Syekh Dahlan Jampes. Syekh Khazin adalah seorang ulama yang ahli dalam berbagai ilmu agama. Beliau termasuk seorang tokoh sufi pada waktu itu.   Sehingga KH. Badawi Hanafi banyak belajar ilmu tasawuf pada beliau.
Sebagaimana di Loning, di sini ia juga menetap, bukan sebagai santri kalong. Dalam usia tersebut, ia sudah sangat dewasa, ia tidak hanya memikirkan dirinya sendiri, tetapi juga ikut merasakan susahnya kedua orang tuanya mencarikan bekal untuk mencukupi kebutuhannya dalam mengaji di Pondok Loning. Oleh karena itulah, selama 20 tahun mengaji di pondok ini, ia tidak pernah meminta bekal pada kedua orang tuanya.  Hal itu dilakukan karena tidak ingin membebani orang tua. 
Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, ia bekerja sebagai tukang jam, menjahit dan ngedok,    sebagai sambian (pekerjaan sampingan).  Hasil dari pekerjaan tersebut tidak hanya untuk mencukupi kebutuhan pribadinya selama mengaji, tapi juga disisakan untuk ditabung dan dikirimkan ke rumah untuk membantu orang tua.
Pada waktu mengaji di Pondok Bendo ini, ia termasuk santri kesayangan Syekh Khazin.  Ia sering ditunjuk oleh Syekh Khazin untuk mengimami shalat, sebagai badal ketika Syekh Khazin berhalangan. Pernah suatu ketika ada seorang santri baru (alm. K. Sujangi Purbalingga) mengamati KH. Badawi Hanafi selama di Bendo, ia kagum terhadap seorang santri yang ditunjuk Syekh Khazin untuk mengimami. Dalam hati ia bertanya; Apakah orang yang mengimami tadi adalah orang yang tadi siang menjadi tukang batu? Selidik punya selidik ternyata dugaannya tidak meleset . Memang di samping pandai mengaji, KH. Badawi Hanafi memiliki banyak keterampilan, salah satunya adalah sebagai tukang batu. Ketrampilan tersebut ia manfaatkan untuk membangun Pondok Bendo.
Walaupun KH. Badawi Hanafi waktu itu menetap di Pondok Bendo, tetapi ia juga mengaji jolok  di Pondok Jampes yang ditempuhndengan jalan kaki, padahal jaraknya lumayan jauh, sekitar 12 km. Waktu itu, ia mengaji ilmu falak/ilmu hisab pada Syekh Dahlan, sampai dapat memahami ilmu tersebut.
Setelah KH. Badawi Hanafi belajar di Pondok Pesantren ini selama kurang lebih 20 tahun lamanya, yaitu sampai tahun 1921, Syekh Khazin memerintahkannya untuk pulang berdakwah di masyarakat. Waktu ia akan pulang, Syekh Khazin mengantarkannya sampai ke stasiun . Hal ini tidak lain karena ia adalah santri kesayangannya. 

d. Pondok Pesantren Lirap
Setelah didawuhi  untuk pulang, KH. Badawi Hanafi tidak langsung menetap di rumah, akan tetapi ia mondok dulu di pesantren Lirap, Kebumen. Waktu itu Pondok Lirap diasuh oleh Simbah KH. Ibra>hi>m. Kurang lebih tiga tahun lamanya, ia mondok di sini, yaitu dari tahun 1921-1924 M.
Selain untuk menuntut ilmu, di sini ia sambil riya>d}ah mencari tempat yang tepat untuk digunakan berdakwah.  Ada bebarapa daerah yang ia tirakati untuk digunakan tempat berdakwah, mendirikan pondok pesantren, antara lain: Kuripan, Cilacap Kota (dekat daun lumbung), Sumur Gemuling, Sitinggil, dan Kesugihan. Dari beberapa tempat tersebut, akhirnya beliau mendapat petunjuk dari Allah Swt. untuk menempat berdakwah di Kesugihan, tempat orang tuanya tinggal. Setelah menemukan tempat yang tepat tersebut, akhirnya tahun 1924 ia memutuskan untuk pulang. 

4. Pendirian Pondok
Setelah KH. Badawi Hanafi pulang dari Pondok Lirap, sebelum bulan Ramad}a>n tahun 1343 H/tahun 1924 M, atas kesepakatan warga masyarakat Platar dan Lemah Gugur, didirikanlah Pondok Pesantren. Namun pendirian Pondok tersebut baru disahkan pemerintah yang berpusat di Banyumas pada tanggal 24 November 1925 M /1344 H. 
Pada waktu itu, bangunan pondoknya hanya terdiri dari beberapa kamar, dengan ruangan tengah yang cukup lebar untuk mengaji dan KH. Badawi menempati salah satu kamar tersebut.  
Pada tahun 1936, KH. Badawi Hanafi membangun sebuah masjid, dan langgur duwur yang tadinya digunakan untuk shalat jamaah dibongkar.

5. Pernikahan KH. Badawi Hanafi.
Setahun setelah pendirian pondok, KH. Badawi Hanafi berpikir untuk mendapatkan seorang pendamping hidup. 
Setelah meminta petunjuk pada Allah Swt melalui shalat istikha>rah, akhirnya ia diberi petunjuk oleh-Nya untuk menikah dengan seorang wanita s}alihah yang bernama Nyai 'Aisyah Badriyah, putri seorang Kyai yang kaya raya, yaitu KH. Abdullah Mukri dari Kebarongan.
Setelah diselidiki, wanita yang ditunjukkan Allah Swt tersebut ternyata sudah dilamar oleh seorang putra seorang Syeikh dari Mekah, bahkan hari perkawinannya sudah ditetapkan. Namun beliau tetap berkeyakinan bahwa petunjuk Allah Swt pastilah benar, tidak mungkin meleset.
Ternyata apa yang beliau yakini menjadi kenyataan. Jadwal pernikahan yang sudah direncanakan dengan matang akhirnya tidak menjadi kenyataan. Karena pada tahun itu, adiknya  Nyai 'Aisyah (Gus Syahid) meninggal dunia, dan menurut adat jawa, tidak diperbolehkan menikah pada tahun itu. Sehingga pihak keluarga sepakat untuk menunda pernikahan sampai tahun depan. Mendengar keputusan tersebut, syeikh dari Makkah yang sudah memutuskan harus menikah pada tahun itu akhirnya mencabut lamaran dan menikah dengan wanita lain. 
KH. Badawi Hanafi yang sangat yakin dengan kebenaran petunjuk Allah tersebut, kemudian memberanikan diri untuk melamar. Apa hasilnya? Ibarat gayung bersambut, beliau yang waktu itu bermodalkan keyakinan, tidak bermodalkan harta melimpah, yang kalau dalam masalah harta bagaikan pungguk merindukan bulan, lamarannya diterima dengan suka cita oleh wanita s}alih}ah tercinta, Nyai 'Aisyah Badriyah dan anggota keluarganya, Subhanalla>h. Akhirnya pada tahun 1926 M, beliau melangsungkan pernikahan dengan Nyai ‘Aisyah Badriyah.

6. Putra-Putri KH. Badawi Hanafi
Pernikahan KH. Badawi Hanafi dengan Nyai 'Aisyah dikarunia 14 putra-putri, yaitu:
a. Nyai Hj. Nasiroh, istri K. Muchson (Pengasuh PP. al-Ihya ‘Ulumaddin Kesugihan).
b. Nyai Hj. Murtajiaturrohmah, istri KH. Abdul Wahhab (Pendiri dan Pengasuh PP. Manarul Huda, Kesugihan).
c. K. M. Mustofa al-Makki 
d. Nyai Ma‘unah, istri KH. Abdurrahim (Pendiri dan Pengasuh PP. al-Azhar Citangkolo, Banjar, Jawa Barat).
e. Nyai Hj. Mumbasitoh, istri KH. Abdurrahim (Pendiri dan Pengasuh PP. al-Azhar Citangkolo, Banjar, Jawa Barat)
f. KH. Ahmad Mustholih Badawi (Pengasuh PP. al-Ihya 'Ulumaddin Kesugihan, setelah KH. Muchson).
g. KH. Chasbullah Badawi (Pengasuh PP. al-Ihya ‘Ulumaddin Kesugihan sekarang)
h. K. Mukhtaruddin
i. Ning Mutammimah (meninggal waktu kecil)
j. Nyai Hj. Muttasingah, istri KH. Zaini Ilyas (Pendiri dan Pengasuh PP. Miftahul Huda, Pesawahan, Rawalo, Banyumas).
k. Nyai Hj. Marhamah, istri KH. Abdul Qohar (Pengasuh PP. Syamsul Huda, Kedungreja, Cilacap)
l. Gus Amir (meninggal waktu kecil)
m. Gus Markhum (meninggal waktu kecil)
n. Nyai Hj. Kholisoh, pernah bersuamikan: KH. Salim, K. Abd. Rozak, K. Sholeh, K. Habib, K. Satori, K. Masrur.

7. Riya>d}ah KH. Badawi Hanafi

Kebesaran KH. Badawi Hanafi ternyata tidak muncul dengan tiba-tiba. Ada proses panjang yang dilalui sampai namanya dikenang hingga sekarang. Bentuk-bentuk riyadah  yang ia lakukan  antara lain :
a. Selalu mujahadah setiap malam (قيام الليل) 
Waktu malam yang panjang tidak ia gunakan untuk ngobrol ngalor-ngidul (bicara kesana kemari)  yang tidak ada manfaatnya, tapi ia gunakan untuk mut}ala‘ah kitab dan mujahadah (shalat, dzikir dsb). 

b. Rajin shalat berjama‘ah. Ia dikenal sebagai orang yang sangat tekun dan rajin dalam menjalankan shalat jama‘ah.


c. Sedikit makan
Sebagaimana manusia biasa, tentunya ia juga memerlukan kekuatan agar dapat beribadah kepada Allah Swt. Kekuatan tersebut dapat diperoleh dari makanan. Oleh sebab itu, ia tetap masak nasi, itupun dicampuri krikil, hanya agar tidak dianggap priatin oleh orang lain.  

Terlalu banyak makan berakibat tidak baik, karena beragam bahaya yang dapat ditimbulkan dari  kebanyakan makan, antara lain banyak menimbulkan berbagai macam penyakit dan menghilangkan kecerdasan . Di samping itu, apabila perut terlalu kenyang, syahwat akan besar sehingga mudah terbujuk oleh godaan syetan. Padahal mencari ilmu itu tidak lain adalah untuk mendapatkan rid}a dari Allah Swt. 
d. Aktif mengaji dan selalu gasang.  

Hal ini dibuktikan waktu ia mengaji di Pondok Wonotulus, terjadi hujan deras dan sungai yang harus ia lalui agar dapat sampai ke Pondok itu meluap.  Akhirnya ia nekad berenang menyeberangi sungai tersebut agar tetap dapat mengaji.  Dan juga pernah suatu hari di Pondok Bendo, sewaktu ia mengaji kitab Ihya>’ ‘Ulu>middi>n, Karya Imam Gazali, dalam kondisi sakit yang cukup parah, ia memaksakan diri untuk tetap mengaji dengan minta digotong pada teman-temannya ke tempat pengajian. Melihat hal itu, Syekh Khazin sangat iba, sehingga akhirnya Syekh Khazin meliburkan pengajian sampai sakitnya sembuh. Dalam mengaji Bandungan kitab tersebut, tidak ada satupun korasan (lembaran-lembaran kitab) yang terlewatkan, semua isi kitab ia kaji dengan tekun, tidak ada yang ketinggalan sedikitpun.  



e. Ta‘zim (menghormati) Guru. 
Waktu mondok di Bendo, ia sering membantu Syekh Khazin. Ia adalah orang yang dipercaya untuk mencucikan baju dan menyiapkan air untuk mandi Syekh Khazin.  Ia setiap hari dengan tekun mengisi kulah-kulah (kamar mandi) yang ada di ndalem.  Ini adalah dalam rangka mencari rid}a guru. Karena buat apa mendapat ilmu yang banyak jikalau gurunya tidak merid}ai. Bagaimanapun juga, kita akan sulit mengetahui kebenaran, tanpa bantuan dan bimbingan seorang guru, karena guru tentunya lebih mengetahui apa yang terbaik dan akan memberikannya untuk sang murid. Ini sesuai dengan perkataan Sahabat ‘Ali ra dalam syairnya, yaitu:

سَأُنْبِيْكَ عَنْ مَجْمُوْعِهَابِبَيَانٍ # اَلاَ لاَ تَنَالُ الْعِلْمَ اِلاَّبِسِتَّةٍ
Kabeh iku bakal ta' terangno kanti cetho # Tanpo nem perkoro  ilmu niro ra sempurno
وَاِرْشَادِ اُسْتَاذٍ وَطُوْلِ زَمَانٍ # ذَكَاءٍ وَحِرْصٍ وَاصْطِبَارٍ وَبُلْغَةٍ
Manut pituduhe Guru suwe mangsane kudu # Limpad, loba, sabar, lan bekal kang kanggo sangu

Wazan Bahar T}awi>l: فعول مفاعل  dibaca empat kali , jadi:
  فُعُوْلٌ  مَفَاعِلٌ  فُعُوْلٌ  مَفَاعِلٌ  #   فُعُوْلٌ مَفَاعِلٌ فُعُوْلٌ مَفَاعِلٌ
Itulah, agar sempurna dalam mencari ilmu paling tidak ada 6 hal yang harus dimiliki oleh seorang santri, yaitu :
1. Z|aka’, maksudnya memilki kecerdasan, diasah dengan sering mut}a>la‘ah kitab (membaca buku) dan berdiskusi.
2. Hirs}un, maksudnya memilki semangat yang kuat dalam mencari ilmu dan selalu merasa dahaga, tidak pernah merasa cukup dengan ilmu yang sudah dianugerahkan padanya.
3. Is}t}iba>r, maksudnya sabar dalam mengahadapi segala cobaan yang ada, karena untuk mencapai tujuan yang mulia tidak mungkin tanpa cobaan dan rintangan. Sebagaimana yang tersebut dalam Al-Qur’an surat al-Kahfi ayat 62; Nabi Musa ketika belajar pada Nabi Khadir, menemukan kesulitan yang luar biasa, sampai-sampai beliau bersabda : 
لَقَدْ لَقِيْنَا مِنْ سَفَرِنَا هذَا نَصَبًا 
"Saya benar-benar menemukan kesulitan dari perjalanan (mencari ilmu) ini". 
4. Bulgah, maksudnya memiliki bekal yang cukup sebagai sarana penunjang dalam mengaji. Bekal ini ada yang berupa materi dan ada yang berupa non materi seperti tekad yang kuat, ketekunan, kedisiplinan dan semangat yang kuat dalam mencari ilmu. Kalau Orang tua dulu sering membekali anaknya yang mau mondok dengan cengkir, kependekan dari kencenge pikir, maksudnya agar anak tersebut pikirannya terkonsentrasi, tidak mudah goyah dan mantap dalam mengaji. Tidak tergoda dan terbujuk oleh godaan syetan. 
5. Irsyad Ustaz\, maksudnya adalah mendapatkan petunjuk dari sang guru. Ketika kita ingin menjadi orang yang sukses tentunya kita harus mau menempuh jalannya orang-orang sukses.  
6. T}uli zaman, maksudnya mencari ilmu membutuhkan waktu yang lama, tidak hanya berbekal ketekunan dan kecerdasan. KH. Badawi sendiri mencari ilmu di pesantren selama 31 tahun. Namun 31 tahun ini bukan batas maksimal karena mencari ilmu itu wajib sepanjang hayat. Hal ini dikarenakan ilmu agama itu sangatlah luas, sehingga ketika ingin menguasai, harus mau mencurahkan waktu dan pikirannya untuk ilmu. Jadi yang dimaksud t}u>li zama>n di sini adalah sepanjang hayat harus mau menuntut ilmu. Misalnya seorang santri, walaupun sudah mukim di rumah, tidak berarti ongkang-ongkang kaki, merasa cukup dengan ilmu yang sudah ia dapatkan, tetapi ia harus selalu berusaha untuk mencari tambahan ilmu, karena ilmu Allah itu banyak tak terbatas. Hal ini sesuai dengan maqa>lah yang mengatakan:
اُطْلُبُوا الْعِلْمَ مِنَ الْمَهْدِ اِلَى اللَّحْدِ                               

"Carilah ilmu dari ayunan sampai liang lahat"

Maksudnya kita disuruh untuk mencari ilmu dari kecil sampai kita meninggal.

8. Pengakuan Guru KH. Badawi Hanafi
Ke‘aliman KH. Badawi Hanafi dapat kita rasakan sampai sekarang. Namun semenjak dulu, ke‘aliman beliau sudah diakui, terutama ketika beliau mondok di Pondok Pesantren Bendo, Kediri. Hal ini dapat terlihat dari percakapan Syekh Dahlan (pendiri dan pengasuh Pondok Jampes) dengan Syekh Khazin (adiknya). Waktu itu Syekh Dahlan mendengar Syekh Khazin punya santri yang hebat, kemudian beliau singgah ke rumah Syekh Khazin memamerkan santrinya yang berasal dari Cirebon yang sangat menguasai ilmu falak/ilmu hisab, beliau berkata:
Syekh Dahlan : Aku duwe santri sing bisa ngerteni isine jagad raya lan bisa ngitung bintang. (Saya punya santri yang bisa mengetahui isi alam ini dan bisa menghitung bintang.
Syekh Khazin : Aku malah duwe santri sing wawuh karo Gusti Allah, ora kur ngerti. 
(Kalau saya punya santri yang kenal dengan Allah, tidak hanya sekedar tahu). 
Begitu tingginya kema‘rifatan KH. Badawi Hanafi, oleh Syekh Khazin diistilahkan dengan wawuh Gusti Allah. 
Dari perkataan Syekh Khazin tersebut, dapat  kita ketahui bahwa KH. Badawi Hanafi adalah orang yang sangat ‘alim ilmu agama, terutama ilmu tauhi>d. Hal ini dapat terlihat dari karya besarnya, yaitu Kitab Niat Ingsun Ngaji.

9. Akhlak KH. Badawi Hanafi
Mbah K. Khoiron   mengatakan: Mbah Baidowi (begitu dia menyebutnya) tiyange niku lenceng, loman lan ora mbedakna siji-sijine wong. (Mbah KH. Badawi itu orangnya lurus (berbuat sesuai norma agama), dermawan, dan tidak membeda-bedakan antara satu orang dengan orang yang lain (menghormati orang lain tidak membeda-bedakan pangkat kedudukannya). 
Kalau Mbah K. Ibrahim (Tipar, alumni Bendo) itu berkata: Mbah Badawi niku tiyange mendelan, tawaddu‘, purun tindak sabin, loman, remen turba (turun kebawah) nemoni tonggo teparo. (KH. Badawi itu orangnya pendiam (kecuali untuk sesuatu yang bermanfaat), tawaddu‘ (tidak sombong), pergi ke sawah (rajin bekerja), dermawan dan mau bersilaturrahim kerumah para tetangga).
Itulah sebagian dari sekian banyak perilaku terpuji  KH. Badawi Hanafi yang dapat ditulis.

BAB II

KEGIATAN SANTRI
 PONDOK PESANTREN AL-IHYA 'ULUMADDIN

A. KEGIATAN POKOK
Kegiatan pokok pesantren adalah kumpulan berbagai kegiatan Pondok Pesantren al-Ihya ‘Ulumaddin yang telah dikonsep sebagai kegiatan wajib pesantren yang wajib diikuti oleh seluruh santri tanpa terkecuali baik putra maupun putri. Kegiatan ini merupakan kegiatan harian pesantren  sejak berdiri hingga sekarang dan merupakan ciri khas Pondok Pesantren al-Ihya 'Ulumaddin Kesugihan Cilacap.  
Secara komprehensif tujuan diadakannya kegiatan pokok pesantren adalah sebagai upaya pembekalan terhadap para santri yang spesifik pada pendalaman ilmu agama sebagaimana ciri khas pondok pesantren pada umumnya.
Adapun kegiatan pokok yang telah diformulasikan sebagai kegiatan pesantren yang sangat diprioritaskan antara lain meliputi:

1. Pengajian al-Qur’an
Berkata para H}ukama>' dalam kitab Khazi>natul Asra>r hal. 20 : Haknya anak yang wajib dijalankan oleh orang tuanya itu ada tiga, yaitu:
a. Memberi nama yang bagus setelah dilahirkan
b. Mengajar al-Qur’an dan adab-adab serta pengertian-pengertian tentang agama
c. Mengkhitankan
Jika orang tua tidak mau mengajarkan al-Qur’an pada anaknya maka akan mendapat siksa di hari Qiyamat, seperti yang telah disabdakan Nabi Saw. dalam hadis\nya:

وَيْلٌ لِاَوْلاَدِ آدَمَ مِنْ آبَائِهِمْ لَا يُعَلِّمُوْنَ الْقُرْانَ وَالْاَدَبَ وَالْفَرْضَ فَيَنْشَأُوْنَ جُهَّالاً وَاَنَا بَرِيْئٌ مِنْ هؤُلآءِ

"Celakalah/bakal masuk jurang neraka jahannam para orang tua yang tidak mau mengajari anak-anaknya tentang al-Qur’an, budi pekerti dan kewajiban-kewajiban agama, akhirnya  mereka (anak-anak itu) menjadi bodoh. Dan aku (Nabi) cuci tangan (tidak akan menolong) mereka (para ayah yang demikian itu).  

Berpijak dari itulah Pondok Pesantren sebagai lembaga yang dipercaya oleh wali santri untuk mendidik putra-putrinya  menyelenggarakan pengajian al-Qur’an  yang wajib diikuti oleh seluruh santri.
Selain itu, al-Qur’an adalah kala>mulla>h yang diwahyukan kepada Nabi Muhamad Saw. sebagai sumber pokok ajaran agama Islam sejak zaman Nabi Muhammad Saw. hingga sekarang. al-Qur’an wajib dimengerti oleh umat Islam pada umumnya sebagai pedoman hidup.  
Pengajian al-Qur’an merupakan kegiatan yang telah direalisasikan sejak berdirinya pondok pesantren dan masih diabadikan hingga sekarang. Pada awal berdirinya pesantren, kegiatan ini diikuti oleh santri-santri yang kebanyakan berasal dari daerah sekeliling pesantren, mereka berbondong-bondong datang ke pesantren untuk mengaji al-Qur’an. Pada saat itu mereka mengaji langsung dengan muassis (pendiri) Pondok Pesantren al-Ihya 'Ulumaddin yaitu, KH. Badawi Hanafi.
Dengan berkembangnya pondok pesantren dan semakin bertambahnya santri, pondok pesantren menyiapkan pengajar al-Qur’an yang semuanya para h}a>fiz} dan h}a>fiz}ah al-Qur’an untuk mengajari para santri mengaji al-Qur’an, karena bacaan al-Qur’an merupakan harus dikaji dan digurukan hingga terjalin sanad yang muttas}il (sambung) sampai kepada Nabi Muhammad Saw. 

[    
Tujuan diadakannya pengajian al-Qur’an adalah :
a. Santri dapat membaca  dan melafalkan ayat al-Qur’an sesuai dengan kaidah-kaidah tajwid.
b. Santri dapat tergugah semangatnya untuk memahami ayat-ayat al-Qur’an.
c. Santri dapat termotivasi  untuk memahami isi al-Qur’an, kemudian diharapkan mampu untuk mengenalkannya serta mempublikasikannya pada komunitas masyarakat. 
Dalam pengajian al-Qur’an, Pondok Pesantren al-Ihya Ulumaddin mempunyai tiga sistem  pengajian yang telah direalisasikan, yaitu:
a. Pengajian Juz ‘Amma Bil-Gaib
Pengajian Juz ‘amma bil-gaib adalah pengajian al-Qur’an dengan metode hafalan. Dalam pengajian ini, para santri diwajibkan untuk menghafalkan juz ‘amma, kemudian disetorkan kepada guru ngajinya satu persatu secara berurutan. Santri dituntut untuk hafal sebelum menghadap kepada sang guru untuk menyetorkan hafalannya.   

Tujuan diadakannya pengajian juz ‘amma bil-Gaib adalah:
1) Melatih santri untuk menghafal surat-surat pendek dalam al-Qur’an (juz ‘amma), yang kemudian santri diharapkan termotivasi untuk menghafal seluruh ayat al-Qur’an.
2) Santri dapat mengaplikasikan hafalan surat-surat pendek dalam shalat lima waktu.
Pengajian ini ditargetkan dapat diselesaikan oleh para santri dalam jangka waktu satu tahun, yaitu tahun pertama santri mondok di Pondok Pesantren al-Ihya ‘Ulumaddin.

b. Pengajian al-Qur’an Bin-Naz{ar
Pengajian al-Qur’an Bin-Naz{ar adalah pengajian al-Qur’an 30 juz dengan cara santri membaca ayat-ayat suci al-Qur’an di hadapan guru untuk disimak.

Tujuan pokok diadakan kegiatan Pengajian al-Qur’an Bin-Naz{ar  adalah: 
1) Santri dapat membaca dan melafalkan ayat-ayat al-Qur’an dengan baik dan benar.
2) Santri dapat memiliki sanad yang muttas}il sampai Rasulullah Saw dalam bacaan al-Qur’an.
Pengajian ini wajib diikuti oleh santri-santri yang telah khatam juz ‘amma bil-gaib dan ditargetkan selesai/khatam dalam jangka waktu dua tahun. 
c. Pengajian al-Qur’an Bil-Gaib

Pengajian al-Qur’an bil-gaib adalah sistem pengajian al-Qur’an 30 juz dengan cara santri menghafal dan menyetorkan seluruh hafalannya kepada sang guru. 

Tujuan utama diadakannya pengajian al-Qur’an bil-gaib adalah:
1) Santri hafal al-Qur’an 30 juz sekaligus dan dapat melafalkannya dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah ilmu tajwid.
2) Diharapkan santri dapat mendalami al-Qur’an dari berbagai segi, meliputi: Cara membaca, hafalan, arti, tafsi>r al-Qur’an serta aplikasinya.

Pengajian ini hanya boleh diikuti oleh santri-santri yang telah khatam juz ‘amma bil-gaib dan al-Qur’an bin-naz}ar. Para santri dianjurkan untuk menghafal al-Qur’an 30 juz setelah mengkhatamkan pengajian al-Qur’an bin-naz}ar. Pengajian al-Qur’an bil-gaib ini ditargetkan selesai (khatam) dalam jangka waktu tiga tahun.

Para santri yang telah selesai/khatam mengaji al-Qur’an, baik juz ‘amma, al-Qur’an 30 juz bin-naz}ar maupun al-Qur’an 30 juz bil-gaib akan diwisuda pada peringatan haul muassis dan ultah pondok pesantren, yaitu setiap malam 27 bulan Juma>dil a>khir.

Sejak berdirinya pondok pesantren sampai sekarang, pengajian al-Qur’an tetap dijaga, dilestarikan dan dijadikan kegiatan wajib harian pesantren dengan metodologi yang telah diformulasikan dengan sebaik mungkin.  Perhatian yang nyata terhadap pengajian al-Qur’an ini dapat terlihat dari semangat Pengasuh Pesantren, Romo Kyai Ahmad Mustholih Badawi (sewaktu beliau masih hidup). Beliau mendatangkan beberapa h}a>fiz} dari berbagai daerah untuk mengajar al-Qur’an di Pondok Pesantren al-Ihya 'Ulumaddin ini. 

Dalam perkembangannya, saat ini Romo KH. Chasbullah Badawi  telah membangun sebuah komplek Raud}a>t al-Qur’an (RQ), komplek khusus untuk santri yang menghafalkan al-Qur’an.

Catatan: Pengajian al-Qur’an dilaksanakan jam 20:00 atau setelah pengajian kitab sorogan.

2. Pengajian Sorogan


Kata sorogan berasal dari kata “sorog” yang berarti menyodorkan dan mendapat akhiran “an”. Yang dimaksud dengan pengajian sorogan adalah pengajian dengan cara santri menyodorkan kitabnya minta untuk dibacakan kepada sang usta>z\/usta>z\ah untuk kemudian secara individu santri tersebut membaca kitab sesuai dengan bacaan usta>z\/usta>z\ah dengan pengawasannya.


Pengajian sorogan ini diwajibkan, selain merupakan dawuh dari pengasuh pesantren, program ini sangat membantu bagi santri dalam membaca dan memahami kitab kuning (red. kitab gundul). Saat ini barulah program sorogan yang menerapkan pengajaran dengan melihat kemampuan daya serap santri, bentuknya yaitu santri tidaklah diperkenankan mengaji kitab yang lain sebelum dapat membaca  kitab yang telah dikajinya dengan benar, dibuktikan dengan telah lulus tas}h}ih} (ujian/test) dari dewan pentashih. Tas}h}ih}  dilakukan setiap santri selesai mengkhatamkan satu  kitab sorogan. 
Setelah sampai pada penghujung kitab sorogan, bagi santri putra dan santri putri, santri yang berhasil mengkhatamkannya akan mendapatkan syahadah dari pesantren sebagai tanda bukti bahwasannya santri telah lulus dalam mengikuti pengajian kitab sorogan dan diperkenankan untuk mengajari adik-adik kelasnya. 

Hampir dapat dipastikan, apabila santri betul-betul mengikuti pengajian ini dengan tekun sampai selesai, ia akan dapat membaca dan memahami kitab-kitab yang berbahasa Arab dengan baik.

Adapun kitab-kitab yang dikaji dalam pengajian sorogan putra adalah :
سلم التوفيق 7. سفينة النجا 1.
بداية الهداية 8. باجوري سنوسية 2.
التقريب 9 . قطر الغيث 3.
تعليم المتعلم 10. الدرر البهية 4.
فتح القريب المجيب 11. تيجان الدرارى 5.
سلم المناجات 6.

Adapun kitab-kitab yang dikaji dalam pengajian sorogan putri adalah :
TINGKAT KITAB
Tingkat I سفينة النجا
باجوري سنوسية
قطر الغيث
Tingkat II تيجان الدرارى
سلم المناجات
الدرر البهية
Tingkat III سلم التوفيق
التقريب
Tingkat IV تعليم المتعلم
بداية الهداية

Catatan : Pengajian sorogan dilaksanakan setelah sholat magrib.
Setiap santri diwajibkan untuk mengikuti pengajian sorogan dengan menggunakan kitab-kitab yang telah ditentukan tersebut secara bertahap satu persatu sesuai dengan urutan kitab yang tercantum di atas.
Tujuan diadakan pengajian sorogan adalah: 
a. Santri dapat membaca kitab kuning dengan benar sesuai dengan kaidah-kaidah Bahasa Arab.
b. Santri dapat menghafal banyak kosa kata, sehingga akan mempermudah dalam membaca berbagai macam kitab berbahasa Arab.
c. Santri dapat mengetahui dan memahami cara menerapkan kaidah-kaidah Bahasa Arab dengan baik dalam membaca berbagai kitab berbahasa Arab.
d. Santri dapat memahami isi kitab dengan baik, yang kemudian diharapkan mampu mengaplikasikannya  dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam pengajian sorogan ini, santri ditargetkan dapat menyelesaikan/mengkhatamkan kitab-kitab sorogan yang telah ditentukan oleh pesantren dalam jangka waktu 6 tahun.
3. Pengajian Bandungan
Kata bandungan berasal dari kata bondong yang berarti berbondong-bondong dan mendapat akhiran”an”. Jadi yang dimaksud dengan pengajian bandungan adalah pengajian yang dilakukan dengan cara santri membawa kitab berbondong-bondong mengunjungi majelis pengajian sang usta>z\/usta>z\ah untuk menyimak dan memaknai kitab sesuai dengan bacaan sang usta>z\/usta>z\ah.
Setelah santri dibekali dengan kemampuan membaca, memahami dan menghafal kosa kata dalam pengajian sorogan, santri diarahkan untuk mengikuti pengajian bandungan sebagai media untuk lebih memperdalam cara membaca, memahami, mengumpulkan kosa kata sebanyak mungkin serta mengenal berbagai macam kitab yang menjelaskan berbagai macam disiplin ilmu pengetahuan. Pada gilirannya nanti, setelah santri pulang ke rumah, diharapkan betul-betul bisa menerima predikat dengan sebutan nama Alumni Santri Pondok Pesantren al-Ihya 'Ulumaddin yang tangguh dan handal dalam penguasaan kitab, sehingga nantinya dapat memecahkan berbagai problematika kehidupan dalam masyarakat.
Dalam pengajian bandungan ini, para santri ditekankan dapat mengetahui tanda-tanda untuk menandai kedudukan kata dalam sebuah kitab. Adapun tanda-tanda tersebut adalah sebagai berikut:
كيفية المعانى بالاختصار 

[[[       
نمرة
(no) الرمز
(tanda) المكان
(tempat) المشار اليه
(yg ditunjuk) المعانى
(makna)
1 م فوقها مبتدأ اتوى -   ادافون
2 خ فوقها خبر ايكو  -  ادا/ اداله
3 فا فوقها فاعل عاقل سفا -  سيافا
4 ف فوقها فاعل غير عاقل افا   - افا
5 نفا فوقها نائب الفاعل عاقل سفا  - سيافا
6 نف فوقها نائب الفاعل غير عاقل افا   - افا
7 مف فوقها مفعول به اع   - فادا
8 مع فوقها مفعول معه سارتانى -  بسرتا
9 مل فوقها مفعول لأجله كرانا اراهى - اونتوك
10 مط فوقها مفعول مطلق كلاوان   - دعان
11 ظز فوقها ظرف زمان اعدالم   - دى
12 ظم فوقها ظرف مكان اعدالم  -  دى
13 ن فوقها نعت كاع   - ياع
14 با فوقها بيان ياتانى - يائتو
15 بد فوقها بدل روفانى 
16 نف تحتها نفى اورا-تيداك
17 حا فوقها حال حالى - سامبيل
18 ش فوقها شرطية لامون - جيكا
19 ج فوقها جواب ماعكا - ماكا
20 س فوقها سبابية سباب
21 ع فوقها تعليل كرانا
22 غ فوقها غاية سنجان
23 ل فوقها لملك كادوى - ملك
24 تحتها جمع فيرا فيرا - ببرافا
25 مظ فوقها مصدرية ظرفية سلاكينى- سلاما
26 تم فوقها تمييز افانى - افايا
27 مع تحتها مفضل عليه تينمباع – دارى فدا
28 ج تحتها جمع فيرا فيرا - ببرافا
29 نه تحتها نهى اجا - جاعان
31 .. تحتها ضمير الشأن كلاكوان – انو
32 سما تحتها شرطية سماعسانى - كتيكا
33 ص تحتها مصنف فعاراع كتاب
34 شا تحتها شاعر فعاراع شعر
25 ش تحتها شارح ياع منشاراحى متن 
26 نا تحتها ناظم فعاراع نظم
27 د تحتها دعاء موكا موكا - سموكا
29 اى تحتها عطف بيان تكسى - يائيتو
30 م تحتها محمد محمد
31 با تحتها نسبة باعصا - باعسا
32 اهـ معها انتهى ووس رامفوع
33 الخ معها الى اخره هعكا اخيرى
34 ص م معها صلى الله عليه وسلم صلى الله عليه وسلم

 Contoh-contoh tanda rujukan

9 91 8 81 6 61 7 2 71 9

Keterangan: 
Penempatan marji' (yang dirujuki) di atas lafaz, sedangkan rujukan (yang menjadi tanda) di bawahnya.


Tujuan pokok direalisasikan pengajian bandungan adalah:
a. Santri dapat memberi tanda baca, mengetahui kedudukan kata dan memberikan makna.
b. Santri mampu membaca dan memahami kitab dengan baik dan benar.
Dalam pengajian bandungan, sebenarnya ada dua nama system bandungan, bandungan fakultatif dan bandungan klasikal. Namun yang sekarang dipakai hanya bandungan kalsikal, mengingat perubahan jadwal kegiatan pesantren.
Bandungan klasikal adalah pengajian bandungan yang dilaksanakan oleh seluruh santri dengan model disesuaikan dengan  klasifikasi umur dan tingkat kelas Madrasah Diniyah Nahdlatuthullab  (MADINAH). Artinya, andaikan santri duduk di kelas I MADINAH maka pengajian bandungannya pun mengikuti jadual yang sesuai dengan kelasnya, yakni kelas I MADINAH dan seterusnya hingga kelas Ma‘had 'Ali. 
Pengajian bandungan dengan model klasikal ini wajib diikuti oleh seluruh santri Pondok Pesantren al-Ihya 'Ulumaddin dan ditempuh dalam waktu 6 tahun untuk kelas MADINAH dan tidak ditentukan untuk kelas Ma‘had 'Ali. Secara otomatis, tatkala seseorang nyantri di Pondok Pesantren al-Ihya 'Ulumaddin 1 tahun, maka ia dapat mengkhatamkan kitab bandungan kelas I, jika 2 tahun maka ia dapat mengkhatamkan kitab bandungan kelas II, dan seterusnya. Untuk lebih jelasnya kami paparkan kurikulum Bandungan Klasikal berikut ini:

KURIKULUM BANDUNGAN KLASIKAL PUTRA

NO KITAB KETENTUAN
1 Safi>natunnaja> Kelas I 
Sanu>siyyah
Sullam al-Muna>jat
Ti>ja>n al-Darari
2 Sullam at-Taufiq Kelas II 
At-Taqri>b
Durar al-Bahiyyah
Riyad} al-Badi>'ah
3 Fath} al-Qari>b Kelas III 
Kifa>yah al-‘Awam
4 Ad-Da>su>qi Kelas IV 
Fath} al-Mu‘in
5 Iqna>‘ Kelas V 
6 Fath} al-Wahha>b KelasVI 
7 Ihya>’ 'Ulu>middi>n Ma'had 'Ali
S}ah}i>h al-Bukhari

KURIKULUM BANDUNGAN KLASIKAL PUTRI

NO KITAB KETENTUAN
1 Safi>natunnaja> Kelas I 
Sanu>siyyah
2 Sullam at-Taufi>q Kelas II 
Durar al-Bahiyyah
3 Taqri>b Kelas III 
Kifa>yat al-‘Awa>m
4 Ad-Dasu>qi Kelas IV 
Fath} al-Mu‘i>n
5 Iqna>‘ Kelas V 
6 Fath} al-Wahha>b Kelas VI 
7 Ihya>’ 'Ulumiddi>n Ma'had 'Ali
S}ah}i>h al-Bukha>ri
Catatan: Bandungan klasikal dilaksanakan setiap hari setelah          shalat shubuh.
4. Madrasah Diniyah Nahdlatuthullab  (MADINAH)  
Madrasah Diniyah Nahdlatuthullab  (MADINAH) ini merupakan bagian integral dari Madrasah MINAT Pagi, karena materi pelajaran kitab kuning yang tadinya di pelajari di MINAT Pagi, mulai tahun 2002 dialihkan ke MADINAH, sehingga mau tidak mau Madrasah Diniyah Nahdlatuthullab  (MADINAH)  harus mampu untuk mengkonsep sedemikian rupa kegiatan belajar mengajar agar dapat memfasilitasi santri dalam menguasai kitab kuning, sehingga  santri akan dapat lebih memahami ilmu agama.
Dalam berbagai kesempatan, Hadratus Syekh KH. Chasbullah Badawi sering menyampaikan kepada para santri bahwa kegiatan MADINAH adalah merupakan ujung tombak dari keberhasilan santri dalam mengaji berbagai disiplin ilmu pengetahuan agama di Pondok Pesantren al-Ihya 'Ulumaddin. Hal ini dikarenakan di MADINAH, santri mengkaji beragam ilmu pengetahuan agama, seperti: ilmu nahwu, ilmu s}araf, ilmu tafsi>r, ilmu hadi>s\, manti>q, balagah, ilmu us}ul fiqh dan berbagai macam cabang ilmu lain, yang kesemuannya itu merupakan alat bantu bagi santri dalam memahami agama Islam secara ka>ffah. 
Tujuan pokok diadakan kegiatan MADINAH adalah :
a. Membantu para santri dalam menguasai kitab kuning yang merupakan referensi pengetahuan agama Islam, sehingga nantinya akan dapat memahami al-Qur’an dan al-Hadi>s dengan baik\.
b. Sebagai sarana untuk memfasilitasi santri dalam mendalami ilmu-ilmu alat (dasar-dasar ilmu pengetahuan) untuk memahai ilmu agama secara menyeluruh (ka>ffah).
Dalam kegiatan Madrasah Diniyah Nahdlatuthullab  (MADINAH) ada dua item, yaitu : jam kegiatan belajar mengajar (KBM) dan jam takror. Adapaun penjelasannya sebagai berikut :
a) Jam kegiatan belajar mengajar
Kegiatan Madrasah Diniyah Nahdlatuthullab  (MADINAH) ini wajib diikuti oleh semua santri setiap hari kecuali hari Jum'at, dimulai setelah jama’ah sholat ashar atau pada jam 15.30 s.d 17.15 WIB. Santri yang mengaji di Madasah ini ditargetkan selesai dalam jangka waktu 6 (enam) tahun, dengan perincian : kelas ula selama 3 tahun (kelas 1,2,3) dan kelas wustho selama 3 tahun (kelas 1,2,3). Setelah selesai menempuh kegiatan ini, santri mendapatkan ijazah dan transkip nilai.
b) Takra>r
Takra>r berasal dari bahasa Arab:  كَرَّرَ  يُكَرِّرُ  تَكْرِيْرًا yang berarti mengulang. Pengajian takra>r malam adalah pengajian yang dilaksanakan untuk mengulang pelajaran yang ada di Madrasah Diniyah (MADINAH). Namun takra>r ini hanya dikhususkan untuk materi nahwu, s}araf, serta musyawarah kitab-kitab pelajaran MADINAH. Kegiatan ini dilaksanakan setiap malam selain malam selasa dan jum'at dengan harapan agar dapat lebih mematangkan santri dalam memahami materi nahwu dan s}araf yang alokasi jam pelajarannya di MADINAH kurang memadai. Pengajian ini dilaksanakan setiap malam setelah sahlat magrib dan kelasnya disesuaikan dengan kelas MADINAH. Adapun jadualnya sebagai berikut:

KURIKULUM TAKRA<R MALAM
KELAS MATERI KITAB PANDUAN WAKTU
MTs/SMP–MA/SMA (I MADINAH) Nahwu al-A<jurru>miyyah Sabtu s.d. Senin 
S|araf Matnul Bina>’ wal Asas Rabu s.d. Kamis 
MTs/SMP–MA/SMA (II MADINAH) Nahwu Naz}m al-'Imri>t}i Sabtus.d. Senin 
S|araf Ams\ilatuttas}ri>f Rabu s.d. Kamis 
MTs/SMP–MA/SM (III MADINAH) Nahwu Mutammimah Sabtu s.d. Senin 
S|araf Naz}m al-Maqs}u>d Rabu s.d. Kamis 
Wustho II & 'Ulya
(IV, V, VI & Mutimmi>n) Nahwu al Fiyah Ibn Ma>lik Sabtu s.d. Senin 
Musyawarah Tauhi>d dan Fiqih Rabu s.d. Kamis 

Tujuan di adakannya takra>r malam ini adalah
a. Sebagai sarana pendukung untuk memfasilitasi santri dalam pendalaman ilmu nahwu dan s}araf sebagai langkah awal untuk memahami al-Qur’an dan al-Hadi>s\.
b. Membantu santri dalam membaca serta mendalami kitab kuning. 
c. Melatih santri beradu argumentasi dalam memecahkan berbagai masalah.

5. FORUM KAJIAN JA A ZAIDUN (FKJZ)
Forum kajian ja a zaidun (FKJZ) merupakan forum atau ruang diskusi para santri PP. al-Ihya ‘ulumaddin kesugihan cilacap, diikuti oleh segenap santri mulai dari kelas 1 hingga 3 wustho Madrasah Diniah Islamiyah Nahdlotuttulab (MADINAH), Mutimin , dan rekan-rekan Mahasiswa yang dilaksanakan dua kali dalam satu minggu yakni setiap malam selasa dan malam jum’at. Forum kajian ja a zaidun (FKJZ) ini dibentuk sekitar tahun 2008 guna mewadahi santri yang gemar mengolah pikir melalui musyawaroh kitab-kitab kuning yang mana tradisi musyawaroh memang sudah ada di PP. al-Ihya ‘ulumaddin semenjak dahulu. 
Tradisi musyawaroh sebelum menjelma menjadi Forum kajian ja a zaidun diikuti oleh santri-santri senior dengan metode musyawaroh tidak jauh berbeda dengan yang sekarang ada (FKJZ). Forum kajian ja a zaidun (FKJZ) dahulunya berada dibawah naungan biro platihan dan pengembangan pesantren (PLITBANG). Seiring dengan berjalannya waktu terjadi perpindahan status FKJZ yang tadinya dalam kegiatan pondok pesantren termasuk dalam katagori kegiatan yang ditekankan kemudian beralih menjadi kegiatan yang wajib untuk diikuti, sekaligus menjadi tanggung jawab biro pendidikan pesantren.
Secara historis FKJZ pertamakali terbentuk diikuti oleh seluruh santri kelas 4, 5, dan 6 madrasah islamiyah nahdlotuttulab (MINAT) sore dengan didampingi oleh dewan kyai dan pengurus pesantren. Beberapa waktu kemudian terjadi perubahan sistem pendidikan Madrasah Islamiyah Nahdlotuttulab (MINAT) sore  menjadi Madrasah Diniah Nahdlotutulab (MADINAH), yang tadinya kelas 1, 2, dan 3 dalam (MINAT) sore menjadi kelas 1, 2 dan 3 ULA di MADINAH kemudian kelas 4, 5,dan 6 MINAT sore menjadi  kelas 1, 2 dan 3 WUSTHO di MADINAH.  Obyek kajian FKJZ adalah kitab-kitab alat (NAHWU & SHOROF) , dan kitab-kitab fiqih, menggunakan metode musyawarah komparasi dari kitab-kitab tersebut. Missal dalam pembahasan kitab-kitab alat  katakanlah materi “kalam”, maka dalam  pembahasanya dikomparasikan antara materi kalam yang terdapat kitab al-Jurumiyah, al-‘Imriti, dan al-Fiyah ibnu malik serta kitab-kitab lainya, sementara dalam pebahasan kitab fiqih obyek kajian lebih diutamakan pada bagaimana membaca dengan baik dan benar sesuai kaidah lughotil ‘arobiyah serta memahami isi teks. Dengan demikian diharapkan santri mampu menerapkan atas apa yang dipahaminya dalam kehidupan sehari-hari. Metode ini masih berjalan sehingga sekarang. 
B. KEGIATAN PENUNJANG
Kegiatan penunjang merupakan kegiatan santri Pondok Pesantren al-Ihya 'Ulumaddin yang direalisasikan sebagai upaya mendukung terlaksanakannya kegiatan pokok pesantren.  Disamping itu untuk membekali santri  dengan berbagai macam kemampuan penunjang yang akan sangat dibutuhkan dalam hidup bermasyarakat.
Secara umum, tujuan diadakannya kegiatan penunjang adalah untuk mendukung berjalannya kegiatan pokok pesantren agar mencapai hasil yang maksimal sesuai dengan tujuan dan target yang telah ditentukan.
Jenis-jenis kegiatan penunjang yang dilaksanakan di Pondok Pesantren al-Ihya 'Ulumaddin antara lain:

1. Tahlil
Tahlilan merupakan rangkaian doa yang telah disusun sedemikian rupa untuk memohon pertolongan  dan  permintaan seorang hamba kepada sang kholik, disamping itu tahlilan merupakan suatu penghubung kita dengan para pendahulu yang sudah  wafat mendahului kita.
Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh santri Pondok Pesantren al-Ihya ‘Ulumaddin pada khususnya dan kaum nahdiyin pada umumnya. Kegiatan ini direalisasikan oleh para santri secara sentral rutin setiap malam jum'at dengan dipimpin (diimami) oleh pengasuh atau dewan kyai Pondok Pesantren al-Ihya ‘Ulumaddin yang bertempat di masjid untuk santri putra dan di mushola pondok putri untuk santri putri. 
Tujuan diadakan kegiatan ini adalah sebagai upaya untuk menanamkan rasa kehambaan pada diri santri dihadapan Allah Swt. Disamping itu agar para santri terbiasa berdzikir dan berdoa kepada Allah Swt. sehingga keimanannya akan semakin kuat.

2. Pengajian Selasan

أُدْعُ اِلَى سَبِيْلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِى هِيَ اَحْسَنُ، إِنَّ رَبَّكَ  هُوَ اَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيْلِهِ وَهُوَ اَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِيْنَ (النحل : 125)
“Suruhlah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik, sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” (Q.S. An-Nah}l: 125). 

Di ilhami dari ayat tersebutlah Pengajian selasan dilaksanakan. Pengajian selasan merupakan salah satu sistem pengajian yang diterapkan oleh Pondok Pesantren al-Ihya 'Ulumaddin dengan metode ceramah. Dengan sistem ini para santri secara sentral dapat mendengarkan mau‘iz}ah, pengarahan, bimbingan dan mendapatkan informasi pengetahuan langsung dari pengasuh atau dewan kyai pondok pesantren. Dalam pengajian ini, santri berangkat ke majlis pengajian dengan membawa buku catatan khusus selasan, duduk dengan manis dan mendengarkan serta mencatat maqa>lah-maqa>lah yang disampaikan oleh Pengasuh atau Dewan Pelaksana Kyai. 
Pengajian ini dilaksanakan setiap malam selasa setelah menjalankan shalat magrib berjama‘ah dan bertempat di Aula Jadid untuk santri putra dan di mushola putri untuk santri putri. Sebelum kegiatan selasan ini dimulai, terlebih dahulu para santri bersama-sama membaca kitab karya monumental pendiri pondok pesantren (KH. Badawi Hanafi) yaitu kitab "Niat Ingsun Ngaji" dari awal sampai akhir dilanjutkan pembacaan doa "Saaltuka" 3x yang dipandu oleh pengurus putra dari perwakilan masing-masing komplek secara bergiliran. Adapun jadual pengajian selasan  adalah sebagai berikut :

JADUAL PENGAJIAN SELASAN
PONDOK PESANTREN AL IHYA 'ULUMADDIN
KESUGIHAN CILACAP

HARI / PASARAN NAMA MAUDLU'
Selasa Manis KH. Syuhud Muchson, Lc Tauhid
Selasa Wage KH. Nasrullah Muchson Ushul Fiqh
Selasa Pon KH. Imdadurrohman Al Ubudi Akhlaq
Selasa Kliwon K. Toifur Abdur Rozaq S.Psi. M.Si Fiqih
Selasa Pahing K. Harir Muharrir, SH. Umum

JADUAL PEMANDU PEMBACAAN 
KITAB NIYAT UNGSUN NGAJI PUTRA
Pondok Pesantren al-Ihya 'Ulumaddin Kesugihan  Cilacap

KOMPLEK PASARAN KOORDINATOR
Komp. A MANIS Komplek Asasunnajah (A/SLTP)
Komp. CH KLIWON Komplek Sabilul Hidayah (CH/Mahasiswa)
Komp. D PAHING Komplek Darul Fawaid (D/Ndalem)
Komp. G WAGE Komplek Asmaul Husna (G/SALTA)
Komp. RQ PON Komplek Babussalam (RQ)

JADUAL PEMANDU PEMBACAAN
 KITAB NIAT INGSUN NGAJI PUTRI
Pondok Pesantren al-Ihya ‘Ulumaddin  Kesugihan Cilacap

KOMPLEK PASARAN KOORDINATOR
Komp. A MANIS Komplek al-Liwa
Komp. B PON Komplek al-Barokah
Komp. CH KLIWON Komplek Chihabul ‘Ulum
Komp. D PAHING Komplek Da’watus Sholihah
Komp. F WAGE Komplek Fatimatuz Zahro

Catatan:

Pembacaan Kitab "Niyat Ingsun Ngaji" Dimulai Pada Pkl. 18.45 WIB s.d. Pkl. 19.15 WIB

Setelah Pembacaan Kitab "Niyat Ingsun Ngaji" selesai, dilanjutkan dengan pembacaan Do'a "Saaltuka" 3  x

Tujuan diadakannya pengajian selasan adalah : 
a. Sebagai sarana untuk memberikan motifasi, bimbingan serta arahan pengasuh atau dewan kyai terhadap para santri secara sentral.
b. Sebagai sarana penyampaian materi atau pengetahuan ilmu agama dengan metodologi ceramah.
c. Membekali santri tentang cara-cara da‘wah di masyarakat.

3. Rotiban
Rotiban merupakan suatu kegiatan muja>hadah bersama (jama‘ah) yang dilakukan sebagai amalan rutin di Pondok Pesantren al-Ihya ‘Ulumaddin. Kegiatan ini khusus dilaksanakan oleh santri putri. Para santri putri membaca rotib dengan dipimpin (diimami) oleh dewan pengasuh atau dewan pelaksana Nyai dan apabila keduanya berhalangan maka diganti oleh pengurus pondok pesantren.
Rotiban direalisasikan di pondok putri sebagai kegiatan rutin Pondok Pesantren al-Ihya 'Ulumaddin Putri sejak awal berdirinya. Amalan ini merupakan salah satu amalan dari Mbah Nyai ‘Aisyah  binti KH. Abdullah Mukri (Istri Simbah KH. Badawi Hanafi) yang terus direalisasikan sampai sekarang, yaitu setiap malam ba‘da jama‘ah sholat magrib, kecuali malam selasa dan malam jum‘at, karena ada kegiatan pesantren lain yang dilaksanakan secara sentral.  
Adapun ra>tib yang dijadikan amalan di Pondok Pesantren al-Ihya 'Ulumaddin Putri adalah Ra>tib al-H}ada>d. Pengamalan ra>tib ini harus melalui proses ijazah.

Tujuan dan target diadakannya kegiatan ini adalah 
a. Memupuk kepribadian santri dalam bermujahadah dan berzikir untuk meningkatkan keimanan menuju rida ila>hi..
b. Sebagai amalan untuk thalak bala'.

4. Sama‘an Al-Qur’an

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا: أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ  صلعم.  قَالَ : "إِنَّمَا مَثَلُ صَاحِبِ الْقُرْآنِ كَمَثَلِ الْاِبِلِ الْمُعَقَّلَةِ، إِنْ عَاهَدَ عَلَيْهَا  أَمْسَكَهَا  وَإِنْ أَطْلَقَهَا  ذَهَبَتْ" (أَخْرَجَهُ الْبُخَارِى).
"Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar r.a., bahwa Rasu>lulla>h Saw bersabda : “Perumpamaan hapalan al-Qur’an adalah seperti unta yang diikat dengan  tali, jika pemiliknya selalu memegangnya, maka ia tetap memilikinya, tetapi apabila ia melepaskannya, maka unta itu pergi.” (HR. Al-Bukha>ri ra.)

Begitu pentingnya penjagaan al-Qur’an, maka diadakanlah kegiatan sama‘an al-Qur’an seminggu sekali. Sama‘an atau dengan bahasa Jawa sering disebut “simakan” berasal dari bahasa Arab: سَمِعَ يَسْمَعُ سَمَاعًا yang berarti mendengarkan/menyimak. Sama‘an al-Qur’an berarti pekerjaan mendengarkan bacaan ayat-ayat al-Qur’an. Para santri mendengarkan dan menyimak dengan seksama bacaan al-Qur’an dari para h}a>fiz} atau h}a>fiz}ah. 
Kegiatan sama‘an al-Qur’an ini dilaksanakan oleh santri al-Ihya 'Ulumaddin rutin setiap hari Jum'at pagi setelah melaksanakan jama'ah shalat shubuh. Dalam waktu sama‘an, al-Qur’an dibaca satu juz, dibaca oleh beberapa h}a>fiz} atau h}a>fiz}ah secara bergiliran. Sama‘an al-Qur’an ini dilaksanakan di Aula Jadid bagi santri putra dan di Mus}alla putri untuk santri putri. 

Tujuan diadakannya kegiatan sama‘an al-Qur’an adalah 
a. Santri dapat mengetahui dan mempraktekan bacaan al-Qur’an dengan tepat, karena ada beberapa bacaan dalam al-Qur’an yang tidak sesuai dengan tulisannya, sehingga harus berguru dan mendegarkan bacaan orang yang ahli.
b. Untuk menjaga hafalan serta memperlancar bacaan para  h}a>fiz} atau h}a>fiz}ah.
c. Membantu santri dalam belajar membaca al-Qur’an.

5. Pembacaan S}alawat al-Barzanji
Yang dimaksud kegiatan ini adalah pembacaan s}alawat al-barzanji secara bersama-sama dengan lantunan yang indah. Dalam kegiatan ini, para santri membaca s}alawat al-Barzanji secara bersama-sama di pandu oleh  petugas, kemudian diikuti oleh santri yang lain secara bersama-sama.
Pembacaan shalawat oleh santri Pondok Pesantren al-Ihya 'Ulumaddin itu terbagi menjadi dua yaitu:
a. Pembacaan yang dilaksanakan dimasing-masing komplek sesuai dengan jadual masing-masing.
b. Pembacaan yang dilakukan secara sentral yang dilaksanakan di Aula Jadid untuk santri putra dan di Mus}alla Putri untuk santri putri setiap malam Jum‘at Pon

Tujuan kegiatan pembacaan s}alawat al-Barzanji ini adalah:
a. Untuk memupuk rasa cinta santri kepada baginda Nabi Muhammad Saw.
b. Membekali santri dalam hidup bermasyarakat dalam  kegiatan keagamaan. 
6. Khit}a>bah (pidato)
وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ  يَدْعُوْنَ اِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ، وَاُولئكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ                    (آل عمران: 104).
“Dan hendaknya ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang mungkar, merekalah orang-orang yang beruntung.” (Q.S. ‘A<li ‘I<mra>n : 104).

Khit}a>bah adalah suatu  kegiatan santri yang lebih dispesifikan untuk berlatih berdakwah dengan metode ceramah. Dalam kegiatan ini dibuat acara-acara tertentu  seperti: peringatan maulid nabi, peringatan tahun baru hijriah, acara pengajian umum, dll. Para santri secara bergiliran ditugasi untuk berceramah satu persatu di atas podium/mimbar untuk menyampaikan materi sesuai dengan tugas yang diberikan kepadanya, seperti: memberikan sambutan panitia, sambutan pejabat pemerintah, memberikan mau‘iz}ah h}asanah, dll. 
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang direalisasikan di masing-masing komplek, sesuai dengan jadual yang telah diagendakan. Hal ini sangat membantu santri untuk berlatih berbicara di depan umum.

Tujuan diadakannya kegiatan khit}a>bah adalah:
a. Melatih santri untuk berbicara didepan umum.
b. Membekali santri untuk menjadi seorang muballig yang handal yang berorientasi pada da'wah Islam pada komunitas masyarakat luas. 
7. Muh}a>faza}h
Muh}a>faz}ah berasal dari bahasa Arab: حَافَظَ يُحَافِظُ مُحَافَظَةً yang berarti menjaga atau melestarikan. Yang dimaksud dengan kegiatan muh}a>faz}ah di Pondok Pesantren al-Ihya Ulumaddin adalah kegiatan  hafalan-hafalan naz}am ilmu alat . Dalam hal ini santri bersama-sama melantunkan bacaan naz}am ilmu alat  yang telah dihafal dengan alunan lagu sesuai bahar naz}am tersebut.
Kegiatan ini dibagi menjadi dua, yaitu :
a. Muh}a>faz}ah Komplek
Kegiatan ini dilaksanakan di masing-masing komplek sebelum shalat shubuh berjama‘ah dengan jadual yang variatif. 
Kegiatan ini bertujuan agar santri dapat menghafal kitab-kitab alat sebagai alat bantu dalam ilmu-ilmu Agama. Selain itu juga dimaksudkan agar santri dapat bangun pagi bersama, sehingga dapat mengikuti jama'ah shubuh dan kegiatan bandungan ba‘da subuh.
b. Muh}a>faz}ah Masal
Kegiatan muh}a>faz}ah ini dilaksanakan setiap malam Selasa Legi secara sentral dengan diikuti oleh seluruh santri. Kegiatan ini selain untuk menguatkan hafalan para santri juga bertujuan untuk mengukuhkan tali s}ilaturrah}i>m dan menghilangkan rasa kesukuan antar santri maupun antar komplek, juga untuk evaluasi diri antara satu santri dengan santri yang lain.

Secara umum, tujuan diadakanya kegiatan muh}a>faz}ah adalah:
a. Sebagai sarana untuk memfasilitasi santri dalam menguatkan hafalannya, khususnya yang terkait dengan ilmu alat.
b. Membantu santri dalam pendalaman  ilmu alat dan membantu santri dalam mengkaji dan mendalami kitab kuning.
8. Takhas}s}us} Santri Baru
Takhas}s}us} santri baru merupakan kegiatan khusus yang wajib di ikuti oleh santri baru sebagai tahap pembelajaran awal santri dalam pendalaman ilmu agama di Pondok Pesantren al-Ihya 'Ulumaddin. Dalam kegiatan ini, santri baru dikhususkan mendalami beberapa pengetahuan khusus yang meliputi:

a. Pendasaran ilmu tajwi>d ( pengenalan sifat dan makhraj h}uru>f ), tas}h}ih} s}alawat munjiyat & fasholatan.

Kegiatan ini dilaksanakan setelah santri melaksanakan masa orientasi santri (MOS) dan ditempuh selama 2 bulan. 
Tujuan dilaksanakannya  program ini adalah agar santri mengenal, memahami dan dapat mempraktekkan sifat dan makhraj h}uru>f dalam membaca al-Qur’an. Disamping itu untuk  mendasari santri baru agar tidak mengalami kesulitan dalam mengaji al-Qur’an, hafal shalawat munjiat & fasholatan. S}aalawat munjiat wajib dihafal oleh seluruh santri pondok pesantren al-Ihya 'Ulumaddin tanpa terkecuali. Belum dikatakan santri al-Ihya manakala belum hafal s}alawat munjiyat.
b. Pengajian Niat Ingsun Ngaji, 

Program ini bertujuan untuk membantu santri baru dalam memahami dan menghafal kitab karya monumental muassis Pondok Pesantren al-Ihya 'Ulumaddin, yaitu Kitab Niat Ingsun Ngaji.
c.  Latihan memaknai kitab kuning dan menghafal doa-doa harian.
Program ini bertujuan untuk mengetahui cara memaknai kitab kuning dengan benar serta menghafal dan mengamalkan doa-doa dalam kegiatan sehari-hari. Kegiatan ini dilaksanakan setelah santri melaksanakan masa orientasi santri (MOS) dan ditempuh selama 2 bulan. 


Tujuan diadakan kegiatan takhasus santri baru ini antara lain:
1) Santri mampu memahami sifat dan letak keluarnya huruf hija>’iyyah dan dapat mempraktekkannya dengan fas}i>h} dalam membaca al-Qur’an.
2) Santri dapat menghafal dan memahami kitab niat ingsun ngaji dan hafal s}alawat munjiyat serta fasholatan.
3) Santri mampu menghafal dan mengamalkan doa-doa dalam kegiatan sehari-hari. 
4) Santri dapat memaknai kitab kuning dengan baik dan benar.

9.  Ziarah Kubur
نَهَيتُكُم عَن زِيَارَةِ القُبُورِ فَزُرُوهَا، فَإِنَّ فِي زِيَارَتِهَا تَذكِرَةً (رواه ابوداود)
"Aku (Nabi) pernah melarang kalian berziarah kubur, maka sekarang berziarahlah, karena didalam ziarah kubur terdapat peringatan". (HR. Abu Dawud).

Ziarah kubur merupakan salah satu kegiatan santri Pondok Pesantren al-Ihya 'Ulumaddin yang dianjurkan. Yang dimaksud ziarah kubur disini yaitu ziarah ke makam para aulia dan para ulama (kyai) untuk mendoakan dengan membaca tahlil, surat yasin, dan atau membaca ayat-ayat suci al-Qur’an yang lain.
Ziarah kubur tersebut meliputi :
a. Ziarah ke makam keluarga pondok pesantren

Ziarah ke makam keluarga pondok pesantren adalah ziarah ke makam KH. Badawi Hanafi, muassis Pondok Pesantren al-Ihya 'Ulumaddin dan keluarganya yang dimakamkan di pemakaman umum desa Kesugihan, jaraknya sekitar 1,5 km dari Pondok Pesantren. Kegiatan ini dilakukan oleh para santri secara individu atau kelompok setiap  Jum'at sore atau waktu-waktu luang yang lain di luar waktu kegiatan wajib pesantren.


Kegiatan ini juga dilakukan secara sentral yang melibatkan segenap elemen pondok pesantren yang meliputi dewan pengasuh, dewan pelaksana kyai, keluarga ndalem, santri, alumni dan masyarakat dalam acara Haul Muassis Dan Ultah Pondok Pesantren al-Ihya 'Ulumaddin secara rutin.
b. Ziarah Walisongo 

Yang dimaksud kegiatan ziarah walisongo adalah kegiatan ziarah ke makam walisongo dan para ulama (kyai) yang telah berjuang mengembangkan agama Islam di Indonesia. Kegiatan ini dilakukan oleh para santri dan masyarakat setiap satu tahun sekali, yaitu setiap tanggal pertengahan bulan Sya'ban.  Dalam satu tahun, tidak secara keseluruhan makam para wali yang ada di Indonesia diziarahi semua, tetapi secara bergiliran sesuai dengan keputusan rapat panitia ziarah.

Tujuan diadakannya kegiatan ziarah kubur di Pondok Pesantren al-Ihya 'Ulumaddin adalah :
1) Menanamkan kesadaran santri untuk mau dan rela menjalankan Sunah Rasul.
2) Mengingatkan kepada santri untuk selalu ingat mati, sehingga akan lebih giat beramal s}a>leh.
3) Mengajak santri khususnya untuk mengenal para aulia dan para ulama agar dapat mengambil i‘tiba>r (pelajaran) dari mereka sehingga diharapkan muncul rasa cinta dan antusias santri untuk mengikuti jejak mereka dalam rangka lii‘la’i kalmia>tilla>h (menegakkan kalimah Allah).
4) Untuk mendoakan para pejuang Islam yang telah mendahului kita.

C. KEGIATAN PENGEMBANGAN
Yang dimaksud dengan kegiatan pengembangan di Pondok Pesantren al-Ihya 'Ulumaddin adalah serangkaian  kegiatan yang berorientasi pada pengembangan diri santri secara individual (pribadi) maupun komunitas, sebagai penunjang kegiatan wajib. Kegiatan  ini telah dikonsep sedemikian rupa untuk memfasilitasi santri dalam pengembangan ilmu pengetahuan maupun skill (ketrampilan).
Secara umum,  tujuan pokok diadakannya kegiatan pengembangan adalah agar para santri dapat mengembangkan potensi yang ada pada dirinya, terkait dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan. 
Adapun kegiatan pengembangan yang telah direalisasikan di Pondok Pesantren al-Ihya 'Ulumaddin meliputi.
1. Pengembangan Kepribadian
Pondok pesantren secara umum mempunyai peranan sebagai lembaga pendidikan non formal yang mempunyai andil besar terhadap terbentuknya individu muslim yang menguasai ilmu agama, berpengetahuan luas dan berakhlakul karimah (mempunyai akhlak yang terpuji) sehingga mampu untuk mengaplikasikan ilmunya dalam kehidupan bermasyarakat. 
Arus globalisasi, kemajuan zaman, serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan sesuatu yang cukup berpengaruh terhadap terbentuknya kepribadian seseorang. Hal ini menuntut lembaga pondok pesantren untuk lebih matang dalam memformulasikan rentetan agenda kegiatan kerangka mencetak para santri  yang mempunyai cakrawala berfikir progresif, solutif dalam menghadapi problematika masyarakat serta mencetak santri yang mampu untuk beradaptasi dan tetap relevan dengan perkembangan zaman. 
Pondok Pesantren al-Ihya 'Ulumaddin dalam membekali para santrinya tidak hanya pada wilayah penguasaan ilmu agama saja, yang spesifik pada pendalaman kitab-kitab kuning sebagai kajiannya, namun Pondok Pesantren al-Ihya 'Ulumaddin juga memfasilitasi berbagai macam kegiatan untuk untuk mengembangkan potensi diri yang dimiliki para santri sebagai makhluk sosial. Kegiatan itu meliputi berbagai macam organisasi sebagai wahana untuk membekali santri dalam hidup bermasyarakat yang plural (beragam). Organisasi tersebut antara lain:   

a. Ikatan Keluarga Santri al-Ihya 'Ulumaddin (IKSA)

IKSA merupakan organisasi santri Pondok Pesantren al-Ihya 'Ulumaddin yang telah dikonsep untuk memfasilitasi santri dalam berorganisasi yang berorientasi pada terjalinnya tali s}ilaturrah}i>m santri dan alumni pada khususnya dan pengenalan terhadap realitas masyarakat pada umumnya. Dengan adanya organisasi ini diharapkan santri dapat mengenal organisasi secara mendalam, mengenal para alumni dan masyarakat sehingga ketika pulang kekampung halamannya, para santri tidak gagap lagi untuk tampil ditengah-tengah masyarakat kerangka berdakwah, menyampaikan kebenaran-kebenaran Ila>hiyyah. Organisasi IKSA ini terdiri dari beberapa cabang, yaitu :
1) IKSA Cilacap, beranggotakan santri yang berasal dari wilayah Kabupaten Cilacap.
2) IKSA Kebumen, beranggotakan santri yang berasal dari wilayah Kabupaten Kebumen.
3) IKSA Purbalingga, beranggotakan santri yang berasal dari wilayah Kabupaten Purbalingga 
4) IKSA Banyumas, beranggotakan santri yang berasal dari wilayah Kabupaten Banyumas.
5) IKSA Banjar Negara, beranggotakan santri yang berasal dari wilayah Kabupaten Banjar Negara.
6) IKSA Ciamis, beranggotakan santri yang berasal dari Kabupaten Ciamis.
7) IKSA Lampung, beranggotakan santri yang berasal dari Lampung.
8) ASRI (Asosiasi Santri Riau),  beranggotakan santri yang berasal dari Riau.
9) IKSA Jakarta, beranggotakan santri yang berasal dari Jakarta.
10) IKSAJI, beranggotakan santri yang berasal dari Jambi.

Adapun bagi santri yang berasal dari kabupaten yang tidak mempunyai cabang IKSA seperti: Purworejo, Magelang, dll. diberi kebebasan untuk masuk dan menjadi angota IKSA yang telah ada. Organisasi IKSA tersebut mempunyai agenda kegiatan yang bersifat jangka pendek dan jangka panjang yang bentuknya berbeda-beda antara satu IKSA dengan IKSA yang lain. Salah satu agenda tahunan Organisasi IKSA adalah mengadakan silaturrahim tahunan dengan alumni dan masyarakat yang biasanya dilaksanakan setelah Hari Raya Idul Fitri sebelum aktifnya kegiatan pondok.

Tujuan dibentuknya IKSA adalah: 

1) Untuk memfasilitasi santri belajar dalam organisasi.
2) Untuk menjalin tali silaturrahim antara santri dengan alumni dan masyarakat.
3) Sebagai sarana pengenalan santri terhadap komunitas masyarakat dengan berbagai macam problematika yang ada di dalamnya.

b. HISAPSEHADA (Himpunan Santri Pecinta Seni Hadrah Al-Ihya). 

Hisapsehada merupakan organisasi yang dibentuk untuk mewadahi santri-santri yang mempunyai minat dan bakat dalam kesenian hadrah dan s}alawat, sekaligus mengajari serta membina mereka agar menguasai kesenian tersebut. Organisasi ini mengadakan latihan rutin setiap malam Selasa dan Jum'at dengan iringan bacaan s}alawat. Organisasi ini mengadakan kegiatan rutin bulanan, berupa pembacaan s}alawat secara masal dengan iringan hadrah setiap malam Jum’at Pahing.

Tujuan dibentuknya organisasi ini adalah 
1) Untuk memfasilitasi santi-santri al-Ihya 'Ulumaddin baik putra maupun putri agar dapat mengembangkan bakat seni yang dimilikinya.
2) Memupuk kecintaan para santri kepada Nabi Muhammad SAW dengan bersalawat.

c. Pencak Silat
Pencak silat merupakan organisasi yang mewadahi santri-santri yang ingin memperkuat jasmaninya dengan berlatih pencak silat/beladiri. Dalam organisasi ini, para santri dididik untuk menjadi santri yang mempunyai badan yang kuat, mental baja, pemberani serta mempunyai jiwa yang sehat.

Tujuan dibentukya organisasi pencak silat adalah : 
1) Untuk memfasilitasi para santri yang ingin memperkuat jasmaninya dengan berlatih pencak silat/beladiri 
2) Mengembangkan kemampuan santri yang mempunyai bakat dalam seni beladiri.
Pencak silat yang ada di Pondok Pesantren al-Ihya 'Ulumaddin ada dua, yaitu : PN (Pagar Nusa) dan SH (Setia Hati Teratai). Masing-masing mempunyai aturan yang berbeda, tetapi masih satu orientasi yaitu pengembangan seni beladiri dalam rangka memperkuat jasmani muslim. Karena السَّالِمُ فِى الْجِسْمِ السَّالِمِ اَلْعَقْلُ (Akal yang kuat terdapat pada raga yang kuat). Kedua organisasi tersebut melakukan kegiatan latihan rutin setiap Jum'at Sore dan malam Ahad.

d. HISAPORA (Himpunan Santri al-Ihya Pecinta Olah Raga)

HISAPORA merupakan organisasi Pondok Pesantren al-Ihya ‘Ulumaddin yang menfasilitasi para santri agar gemar berolah raga. Organisasi ini menangani beragam bidang olah raga seperti: sepak bola, bola volley, sepak takrow, bulu tangkis, dan lain-lain.

Tujuan dibentuknya HISAPORA adalah :
1) Untuk mengembangkan potensi santri dalam bidang olah raga, khususnya sepak bola.
2) Mencetak santri-santri yang bertubuh sehat.

Secara umum, tujuan diadakannya kegiatan pengembangan kepribadian di Pondok Pesantren al-Ihya 'Ulumaddin adalah :
a. Untuk memfasilitasi para santri dalam mengembangkan potensi diri yang dimilikinya.
b. Mencetak kader-kader yang berkepribadian luhur yang militan sehingga mampu mengambil peranan dalam memecahkan problematika masyarakat yang ada.

D. PENGEMBANGAN KETERAMPILAN

Keterampilan merupakan sesuatu yang urgen (penting) dalam kehidupan manusia. Dengan keterampilan, manusia akan dapat menjadikan sesuatu yang kurang bermanfaat menjadi bermanfaat. Dengan keterampilan, kreatifitas manusia akan muncul, sehingga ia akan mampu mencukupi kebutuhan hidupnya secara mandiri. 
Asumsi komunitas masyarakat sekarang yang cenderung memandang santri dengan sebelah mata, santri dianggap malas bekerja, cuma bisa minta, tidak mempunyai ketrampilan dll. Seakan-akan santri hanya bisa sarungan, dzikir, tahlilan dan berdoa. Asumsi tersebut merupakan hal yang harus ditumpas habis, sudah saatnya pondok pesantren menyingsingkan lengan baju untuk menunjukan kepada dunia bahwa santri mampu untuk bersaing dan berkompetisi di arena global, pondok pesantren harus menunjukkan bahwa santri mempunyai multi fungsi dalam segala hal.   
Oleh sebab itulah, Pondok Pesantren al-Ihya ‘Ulumaddin menyiapkan dan membekali santrinya tidak saja dengan ilmu-ilmu agama, tetapi juga telah mengkonsep dengan sedemikian rupa kegiatan yang berorientasi pada pengembangan keterampilan santri. Hal ini merupakan upaya untuk membekali santri agar ketika pulang ke kampung halamannya, mampu untuk berdikari secara mandiri yaitu dengan mengembangkan keterampilan yang dimilikinya.
Secara umum tujuan diadakannya kegiatan pengembangan keterampilan di Pondok Pesantren al-Ihya ‘Ulumaddin adalah :
1. Untuk memfasilitasi santri agar dapat mengembangkan keterampilan yang dimilikinya.
2. Membekali santri agar dalam kehidupan yang akan datang dapat mengembangkan ketrampilan yang dimilikinya dalam komunitas masyarakat.
3. Menjadi pendorong dan pembimbing masyarakat dalam berusaha.
Sebagai upaya untuk merealisasikan hal di atas, Pondok Pesantren al-Ihya ‘Ulumaddin telah memfasilitasi santri dengan berbagai bentuk kegiatan sebagai pengembangan ketrampilan, antara lain:

1. Pelatihan Pertukangan dan Bangunan.
Pelatihan pertukangan dan bangunan merupakan fasilitas untuk santri dalam mengembangkan ketrampilannya, khususnya pertukangan dan bangunan. Dengan ini para santri yang mempunyai bakat dan keinginan untuk menjadi arsitek bangunan dapat terfasilitasi. Dalam pelatihan ini para santri dibimbing dan dilatih untuk menjadi tenaga profesional dalam hal pertukangan dan bangunan.
Dalam merealisasikan pelatihan ini, Pondok Pesantren al-Ihya Ulumaddin bekerja sama dengan Kantor Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Cilacap untuk bersama sama mencetak kader yang potensial.
Pelatihan ini diikuti oleh para santri putra dengan jangka waktu tertentu.
Tujuan pokok dari kegiatan ini adalah membekali  santri agar dapat mempunyai keterampilan pertukangan dan bangunan, sehingga kelak ketika pulang dirumah dapat dikembangkan dengan mengorganisir masyarakat untuk mau bekerja keras.  

2. Pelatihan Menjahit Dan Bordir.
Pelatihan menjahit dan bordir adalah suatu kegiatan yang memfasilitasi santri untuk belajar menjahit dan membordir. Para santri dibimbing dan diajari menjahit dan membordir busana. Kegiatan ini diikuti khusus oleh santri putri. 
Dalam merealisasikan pelatihan ini, Pondok Pesantren al-Ihya Ulumaddin bekerja sama dengan Kantor Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Cilacap untuk bersama sama mencetak kader yang potensial.
Tujuan pokok dari kegiatan ini adalah membekali  santri putri agar dapat mempunyai ketrampilan menjahit dan membordir, sehingga dapat menjadi salah satu bekal hidup di masyarakat.  

3. Perbengkelan (Montir).
Kegiatan ini adalah suatu kegiatan yang menggunakan sistem kaderisasi, yaitu para santri dibimbing dan diajari oleh santri senior yang mahir dalam hal permesinan (perbengkelan). Para santri berlatih dengan bimbingan santri senior. Kegiatan ini berjalan secara kondisional.
Tujuan pokok dari kegiatan ini adalah membekali  santri agar dapat mempunyai ketrampilan perbengkelan  (montir) yang dapat digunakan untuk merawat mesin pesantren sebagai bekal hidup ketika sudah pulang ke rumah.

4. Fasilitas Penunjang Keterampilan

Disamping pelatihan ketrampilan di atas, Pondok Pesantren al-Ihya 'Ulumaddin juga membekali santri yang berorientasi pada pembekalan ketrampilan secara individual. Dalam hal ini, pesantren  telah memberikan fasilitas untuk para santri sbb :

a. Perpustakaan Dar al-Hikmah

Perpustakaan Dar al-Hikmah merupakan Perpustakaan Pondok Pesantren al-Ihya 'Ulumaddin yang menyediakan berbagai macam judul buku dan kitab dari berbagai disiplin ilmu, baik yang klasik maupun kontemporer. Para santri dapat membaca buku sesuai yang diinginkan. Dengan membaca, para santri akan dapat memperluas pengetahuan dan menemukan inspirai-inspirai baru untuk mengembangan ilmu pengatahuan. 

Tujuan didirikan perpustakaan Dar al-Hikmah yaitu memupuk kesadaran santri untuk membaca yang kemudian diharapkan muncul kreatifitas untuk menulis yang tentunya akan sangat berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan.
Kreatifitas menulis santri sudah mulai kelihatan yaitu dengan adanya majalah dinding, buletin al-Ihya dan majalah al-`Ihya, dengan itu terlihat bahwa santri sudah mulai pandai untuk menulis.

b. Laboratorium Komputer
Laboratorium komputer merupakan fasilitas pondok pesantren yang berfungsi sebagai sarana belajar santri terkait dengan teknologi, khususnya komputer. Di situ para santri dibimbing dan diajari mengoperasikan komputer yang meliputi teori dan praktek. Laboratorium komputer ini bertempat di MA MINAT.
Tujuan disediakannya laboratorium komputer adalah agar santri dapat mengenal dan mengoprasikan teknologi komputer sebagai sarana untuk pengetahuan ilmu pengetahuan.

c. Laboratorium Bahasa
Laboratorium bahasa merupakan fasilitas pondok pesantren yang berfungsi untuk pembelajaran santri terkait dengan pembelajaran bahasa, yang lebih dispesifikan pada pembelajaran bahasa Arab dan Inggris. Di situ para santri dibimbing dan diajari berbahasa yang meliputi teori dan praktek.
Laboratorium ini sementara merupakan fasilitas untuk santri Pondok Pesantren al-Ihya 'Ulumaddin yang masih menempuh pendidikan formal Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliah, walaupun nantinya laboratorium tersebut akan digunakan untuk menfasilitasi semua santri Pondok Pesantren untuk pengembangan Bahasa Arab dan Bahasa Inggris. Laboratorium ini bertempat di madrasah putri pondok pesantren.
Tujuan disediakannya laboratorium bahasa ini adalah agar santri dapat memahami dan menguasai Bahasa Arab dan Bahasa Inggris yang sangat berguna bagi ilmu pengetahuan, karena referensi-referensi ilmiyah kebanyakan menggunakan kedua bahasa tersebut.









BAB III

PERATURAN 
PONDOK PESANTREN AL-IHYA 'ULUMADDIN

A. Peraturan  Pondok Pesantren al-Ihya 'Ulumaddin Putra

MUQADDIMAH

Bahwa dalam rangka membangun bangsa yang bermartabat dan berbudi luhur (mempunyai wawasan ilmu pengetahuan yang tinggi serta basik keimanan yang kokoh), Pondok Pesantren al-Ihya 'Ulumaddin mengedepankan pendidikan (tafaqquh fid-di>n) sebagai  satu corak dan tujuan besar pesantren sejak berdirinya. 
Menimbang bahwa dalam rangka mewujudkan cita-cita tersebut di atas, maka Pondok Pesantren al-Ihya 'Ulumaddin memformulasikan peraturan-peraturan yang dengan peraturan tersebut diharapkan akan dapat membantu santri untuk mencapai apa yang dicita-citakan, yaitu menjadi insan berpengetahuan luas dan berbudi pekerti yang baik. Peraturan-peraturan tersebut adalah sebagai berikut:

BAB I 
KETENTUAN UMUM

1. PESANTREN
Yang dimaksud dengan Pesantren disini adalah Pondok Pesantren al-Ihya 'Ulumaddin Kesugihan I Cilacap.



2. DEWAN PENGASUH / MASYAYIKH
Yang dimaksud dengan  dengan Dewan Pengasuh / Masyayikh adalah pimpinan tertinggi pondok pesantren. 


[
3. DEWAN PELAKSANA  KYAI
Yang dimaksud dengan Dewan Pelaksana Kyai adalah lembaga yang melaksanakan kebijakan-kebijakan  Dewan Pengasuh / Masyayikh.


4. MAHKAMAH PESANTREN
Yang dimaksud dengan Mahkamah Pesantren adalah lembaga yang secara yuridis melaksanakan kebijakan-kebijakan hukum pesantren.


5. PENGURUS PONDOK PESANTREN
Yang dimaksud dengan Pengurus Pondok Pesantren adalah lembaga yang secara operasional melaksanakan kebijakan-kebijakan pondok pesantren. 

6. SANTRI
Yang dimaksud dengan Santri adalah : anak didik yang secara sah terdaftar dalam buku induk pesantren, tinggal di asrama dan atau komplek pesantren serta mendapat izin dari pengasuh.
BAB  II
MA'MUROT ( PERINTAH )

Pasal 1
KEGIATAN WAJIB
Semua santri wajib mengikuti kegiatan:
1. Bandungan 6. Sima'an al-Qur’an  setiap Jum'at pagi
2. Sorogan 7. Ja’a Zaidun
3. Pengajian al-Qur’an 8. Pengajian Selasan
4. MADINAH 9. Tahlil malam Jum'at
5. Sekolah formal bagi yang sekolah 10. Shalat jamaah lima waktu

Pasal 2
ETIKA PESANTREN

Semua santri wajib bertingkah laku dan berpakaian sopan baik di dalam maupun di luar pesantren.
1. SANTRI PUTRA.
a. Tidak mewarnai rambut.
b. Tidak membuat kegaduhan.
c. Tidak memanjangkan kuku .
d. Tidak duduk-duduk di jalan-jalan umum.
e. Berambut pendek.
f. Berpeci / kopyah.
g. Memakai sarung dan baju lengan panjang waktu kegiatan pesantren dan waktu shalat.
h. Tidak memakai celana pendek.
i. Tidak merokok bagi santri yang berumur di bawah 16 tahun (siswa SMP/MTS).
j. Tidak memakai gelang, kalung dan anting-anting serta perhiasan wanita lainya.
k. Bagi santri yang tidak di pesantren lagi dan atau mukim di haruskan sowan kepada pengasuh dan lapor kepada pengurus.
BAB III
MANHIYYAT ( LARANGAN )
Pasal 3
MAKAN DAN  MINUM

1. Semua santri dilarang membeli makanan dan minuman  di warung-warung luar pesantren.  
2. Keperluan makan dan minum semua santri dapat dibeli di warung-warung pesantren :
a. Warung Putra.
a. Warung Kantin Al- Ihya d. Warung Mbok Atun
b. Warung Mbok Haji e. Warung-Warung Ndalem
c. Warung Mbok Partinah f. Warung Mbah Mansur


Pasal 4
ALAT ELEKTRONIK
Semua santri dilarang memiliki, menyimpan dan atau menggunakan alat elektronik, seperti :
1. Handphone. 6. Dispenser.
2. Laptope 7. Rice Cooker.
3. Radio 8. Computer.
4. Televisi. 9. PS (Play Station).
5. Walkman. 10. Tape Recorder.
11. Elemen (water hitter). 11. Dan alat lain yang sejenis.

Pasal 5
ALAT / BARANG LELAHAN
Semua santri dilarang  menggunakan alat-alat lelahan kecuali alat musik rebana, seperti :
1. Seruling, gitar dan alat musik lainnya.
2. Remi, catur, carambol dan jenis mainan lainnya.

Pasal 6
BISNIS
1. Semua santri dilarang menjalankan bisnis, baik di dalam maupun di luar pesantren.
2. Yang dimaksud dengan bisnis adalah kegiatan usaha yang sifatnya mencari keuntungan, seperti:
a. Jualan pakaian.
b. Menjalankan Multi Level Marketing (MLM).
c. Dan jenis bisnis lainya.


Pasal 7
BETERNAK
Semua santri  dilarang memelihara hewan ternak dan atau hewan peliharaan,    seperti :
1. Unggas. 3. Kelinci.
2. Kambing. 4. Dan hewan lain yang sejenis


Pasal 8
TONTONAN
Semua santri dilarang  melihat segala jenis tontonan, seperti :
1. Televisi 4. Sepak Bola
2. Bioskop 5. Orkes / Band
3. Layar Tancap 6. Tontonan lain yang sejenis
[


Pasal 9
HUBUNGAN DENGAN NON MAHROM
Semua santri dilarang mengadakan pertemuan dan atau komunikasi dengan lawan jenis  yang bukan mahrom, seperti :
1. Menyimpan Photo. 3. Bepergian.
2. Surat menyurat. 4. Dan sejenisnya.


Pasal 10
KRIMINALITAS
1. Semua santri dilarang melakukan perbuatan aniaya, seperti:
a. Main Hakim Sendiri
b. Melakukan pemalakan
c. Melakukan segala jenis kekerasan fisik / phsikis
d. Dan sejenisnya
2. Semua Santri dilarang melakukan perbuatan 5 M ( M O L I M O )
a. Madon (berhubungan intim antara putra putri  diluar nikah).
b. Minum atau mabuk
c. Madat (pshikotropika)
d. Maling
e. Main atau berjudi
3. Semua santri dilarang melakukan perbuatan amoral


Pasal 11
OBAT TERLARANG
1. Semua santri dilarang memiliki, menyimpan, menggunakan dan atau  mengedarkan obat-obat terlarang.
2. Yang dimaksud dengan obat terlarang adalah segala jenis obat-obat yang memabukan (pshikotropika atau narkoba).

Pasal 12
SENJATA
Semua santri dilarang memiliki, menyimpan dan atau mengunakan bahan peledak, senjata tajam atau senjata api yang membahayakan.


BAB IV
PERIZINAN
Pasal 13
KEWAJIBAN IZIN
Semua santri wajib izin ketika:
1. Mengadakan atau melakukan kegiatan di luar pesantren.
2. Mengadakan atau melakukan kegiatan ekstra di dalam maupun di luar pesantren
3. Meninggalkan kegiatan formal maupun non formal
4. Menginap di luar pesantren 
5. Pulang atau meninggalkan pesantren melebihi miqot zamani dan atau melewati miqot makani 
a. Miqot Santri Putra :
Miqot zamani : 8 jam
Miqot makani: Timur : Jembatan serayu
          Barat : Nusaindah
          Utara : PDAM Kesugihan
          Selatan : Bumijaya
6. Mengadakan pertemuan antara santri putra dan putri.
7. Menerima tamu yang menginap.
8. Menerima tamu putra bagi santri putri.

Pasal 15
TATA CARA PERIZINAN
1. Seluruh santri wajib mempunyai buku izin.
2. Tata cara perizinan pada pasal 3  (a, b, c dan d) adalah :
Surat izin untuk mengadakan atau melakukan kegiatan diluar pesantren, mengadakan atau melakukan kegiatan ekstra didalam maupun diluar pesantren, meninggalkan kegiatan formal maupun non formal dan menginap diluar pesantren harus bercap atau berstempel pondok serta  diketahui oleh Pengurus Pondok Pesantren.
3. Tata cara perizinan pulang :
a. Buku izin harus bercap atau stempel pesantren.
b. Buku izin berlaku sebagaimana tanggal tercantum.
c. Buku izin hanya berlaku untuk satu orang.
d. Apabila telah sampai di rumah, buku izin wajib di tandatangani oleh orang tua / wali.
e. Apabila terlambat ke pesantren harus ada surat keterangan dari orang tua / wali 
f. Bila izin selesai dan yang bersangkutan telah sampai ke pesantren, buku izin wajib dikembalikan kepada pengurus.
g. Bila buku izin hilang / rusak / tertinggal di rumah segera lapor ke pengurus untuk mendapat gantinya serta mengganti biaya cetak buku tersebut.
h. Izin diberikan 1x dalam 3 bulan, kecuali ada ketentuan lain.
4. Surat permohonan izin untuk mengadakan pertemuan antara santri putra dan putri harus bercap biro keamanan dan di ketahui oleh Biro Keamanan atau Pengurus harian.
5. Santri yang pulang lebih dari tiga hari harus izin pada Pengasuh atau Dewan Pelaksana Kyai.
6. Surat izin tidak boleh disalah gunakan.

BAB V
SANKSI – SANKSI
Pasal  16
PELANGGARAN DAN SANKSI
1. Klasifikasi Pelanggaran
Jenis–jenis pelanggaran dalam Peraturan Pondok Pesantren di klasifikasikan menjadi tiga yaitu :
a. Pelanggaran Ringan                       
b. Pelanggaran Sedang                     
c. Pelanggaran Berat

2. Kadar Sanksi.
a. Sanksi yang akan dijatuhkan kepada Santri Putra yang melakukan pelanggaran ringan berupa membaca sholawat munjiat 111 x, meminta tanda tangan Pengurus  harian dan Mahkamah sebanyak 9 orang.
b. Sanksi yang akan dijatuhkan kepada Santri Putri yang melakukan pelanggaran ringan berupa membaca sholawat munjiat / nariyyah 111 x.
c. Sanksi yang akan dijatuhkan kepada Santri Putra yang melakukan pelanggaran sedang berupa membaca sholawat munjiat sebanyak 111 x, membersihkan lingkungan Pondok, sowan  kedewan minimal 3 dewan sekaligus meminta tanda tangan, membuat karya ilmiah (artikel, reshume, sesuai dengan permintaan hakim).
d. Sanksi yang akan dijatuhkan kepada Santri Putri yang melakukan pelanggaran sedang berupa membaca sholawat munjiat / nariyyah sebanyak 111 x, menghafal surat yasin / waqiah, membuat karya ilmiah (artikel, reshume, sesuai dengan permintaan hakim).
e. Sanksi yang akan dijatuhkan kepada Santri Putra yang melakukan pelanggaran berat berupa di cukur gundul, di pulangkan dan apabila akan kembali ke pesantren dihukumi sebagai layaknya santri baru dalam hal administrasi.
f. Sanksi yang akan dijatuhkan kepada Santri Putri  yang melakukan pelanggaran berat berupa dipulangkan dan apabila akan kembali ke pesantren dihukumi sebagai layaknya santri baru dalam hal administrasi.
Pasal 17
SANKSI KEGIATAN WAJIB
Kreteria sanksi pada kegiatan wajib adalah sanksi ringan yang meliputi :
1. Tidak mengikuti bandungan malam dan pagi.
2. Tidak mengikuti pengajian sorogan. 
3. Tidak mengikuti Pengajian al-Qur’an. 
4. Tidak mengikuti MADINAH. 
5. Tidak sekolah formal bagi yang sekolah.
6. Tidak mengikuti sima'an al-Qur’an setiap Jum'at pagi. 
7. Tidak mengikuti takror malam. 
8. Tidak mengikuti pengajian selasan.
9. Tidak mengikuti tahlil malam Jum'at.
10. Tidak mengikuti shalat jamaah lima waktu 
11. Tidak mengikuti roan (kerjabakti) bersama.

Pasal 18
SANKSI ETIKA PESANTREN
1. SANTRI PUTRA
Kreteria Sanksi pada etika pesantren bagi Santri Putra adalah sanksi ringan, yang meliputi :
a. Mewarnai rambut bagi santri putra. 
b. Membuat kegaduhan.
c. Memanjangkan kuku.
d. Duduk-duduk dijalan-jalan umum. 
e. Berambut panjang.
f. Tidak berpeci / kopyah 
g. Tidak memakai sarung dan baju lengan panjang waktu kegiatan pesantren dan waktu sholat.
h. Memakai celana pendek.
i. Merokok bagi santri yang berumur di bawah 16 tahun.
j. Memakai gelang, kalung dan anting-anting serta perhiasan wanita lainya.
k. Santri yang tidak sowan kepada Pengasuh dan melapor kepada Pengurus apabila tidak di pesantren lagi dan atau mukim.



Pasal 19
SANKSI MAKAN MINUM
Makan di warung-warung luar pesantren  sanksi ringan.

Pasal 20
SANKSI PADA ALAT ELEKTRONIK
1. Memiliki, menyimpan alat elektronik (HP, Tape Recorder, Radio, TV, Walk Man, Elemen, Dispenser) sanksi ringan.
2. Menggunakan alat elektronik (HP, Laptope, Tape Recorder, Radio, TV, Walkman, Elemen, Dispenser) sanksi sedang.

Pasal 21
SANKSI ALAT LELAHAN
Menyimpan dan atau menggunakan alat lelahan, kecuali alat musik rebana ( suling, gitar, remi, catur, carambol dan alat lahan lainya ) sanksi ringan.
Pasal 22
SANKSI BISNIS
Kriteria sanksi pada bisnis adalah sanksi sedang meliputi : 
1. Menjual sembako 3. Menjual barang elektronik
2. Menjual pakaian 4. Menjalankan Multi Level Marketing ( MLM ).
[
Pasal 23
SANKSI BETERNAK
Kriteria sanksi pada sanksi beternak adalah sanksi sedang.

Pasal 24
SANKSI MELIHAT TONTONAN
Kriteria sanksi pada sanksi tontonan adalah sanksi sedang yang meliput:
1. Melihat Televisi 4. Sepak bola 
2. Bioskop 5. Orkes
3. Layar tancap 6. Rock / Band

Pasal 25
SANKSI BERHUBUNGAN DENGAN NON MAHROM
1. Menyimpan fhoto bukan mahrom sanksi ringan.
2. Surat menyurat antar Santri Putra dan Putri yang bukan mahromnya sanksi sedang.
3. Bepergian dengan bukan mahrom sanksi berat.
Pasal 26
SANKSI KRIMINALITAS
1. Kriteria pada penganiayaan adalah sanksi berat yang meliputi:
a. Main hakim sendiri.
b. Melakukan pemalakan. 
c. Melakukan segala jenis kekerasan fisik / phsikis. 
2. Kriteria pada 5 M ( MOLIMO ) adalah sanksi berat yang meliputi:
a. Madon (berhubungan intim antara putra dan putri diluar nikah). 
b. Minum atau mabuk.
c. Madat / phsikotropika.  
d. Mencuri  sanksi berat yang melebihi senilai Rp. 100.000,- , antara 10.000,- s.d 100.000, sanksi sedang, kurang dari 10.000,- sanksi ringan.
e. Main atau berjudi sanksi berat.
3. Melakukan perbuatan amoral sanksi sedang
[[
Pasal 27
SANKSI OBAT-OBATAN TERLARANG
Memiliki, menyimpan, menggunakan dan atau mengedarkan obat-obatan terlarang sanksi berat.

Pasal 28
SANKSI SENJATA TAJAM
1. Memiliki dan atau menyimpan bahan peledak, senjata tajam / api yang membahayakan sanksi sedang.
2. Menggunakan bahan peledak, senjata tajam / api yang membahayakan sanksi berat.
Pasal 29
SANKSI PADA PERIZINAN 
Kriteria sanksi pada pelanggaran sanksi dan perizinan adalah sedang yang meliputi :
1. Mengadakan atau melakukan kegiatan di luar pesantren tanpa izin.
2. Mengadakan atau melakukan kegiatan ekstra baik di dalam maupun di luar pesantren tanpa izin.
3. Meninggalkan kegiatan baik formal maupun non formal tanpa izin. 
4. Menginap diluar pesantren tanpa izin. 
5. Pulang atau keluar pesantren melebihi miqot zamani atau melewati miqot makani tanpa izin. 
6. Mengadakan pertemuan dengan santri putra dan putri.
7. Menyalahgunakan perizinan.

Pasal 30
Setiap santri yang terkena sanksi yang sama dalam jangka waktu 2 bulan bisa dinaikan kesanksi yang lebih tinggi.
BAB VI
P E N U T U P
Pasal 31

a. Demikian Peraturan Pesantren (PP) Pondok Pesantren Al-Ihya 'Ulumaddin Kesugihan I Cilacap di buat untuk diberlakukan sebagaimana mestinya. Dan apabila ada hal-hal lain yang belum tercantum, maka akan ditentukan kemudian.
2. Peraturan Pesantren  ini berlaku sejak tanggal ditetapkanya.

Ditetapkan di : Kesugihan, Cilacap
Hari/Tanggal : Jum'at, 16 Desember 2005
Waktu : Pukul 11.10 WIB

Mengetahui,
Pengasuh
Pondok Pesantren Al-Ihya 'Ulumaddin
Kesugihan I Cilacap



KH. Chasbulloh Badawi















B. Peraturan  Pondok Pesantren al-Ihya 'Ulumaddin Putri

MUQADDIMAH

Bahwa dalam rangka membangun bangsa yang bermartabat dan berbudi luhur (mempunyai wawasan ilmu pengetahuan yang tinggi serta basik keimanan yang kokoh), Pondok Pesantren al-Ihya 'Ulumaddin mengedepankan pendidikan (tafaqquh fid-di>n) sebagai  satu corak dan tujuan besar pesantren sejak berdirinya. 
Menimbang bahwa dalam rangka mewujudkan cita-cita tersebut di atas, maka Pondok Pesantren al-Ihya 'Ulumaddin memformulasikan peraturan-peraturan yang dengan peraturan tersebut diharapkan akan dapat membantu santri untuk mencapai apa yang dicita-citakan, yaitu menjadi insan berpengetahuan luas dan berbudi pekerti yang baik. Peraturan-peraturan tersebut adalah sebagai berikut:

BAB I 
KETENTUAN UMUM

1. PESANTREN
Yang dimaksud dengan Pesantren disini adalah Pondok Pesantren al-Ihya 'Ulumaddin Kesugihan  Cilacap.



2. DEWAN PENGASUH / MASYAYIKH
Yang dimaksud dengan  dengan Dewan Pengasuh / Masyayikh adalah pimpinan tertinggi pondok pesantren. 


[
3. DEWAN PELAKSANA  KYAI
Yang dimaksud dengan Dewan Pelaksana Kyai adalah lembaga yang melaksanakan kebijakan-kebijakan  Dewan Pengasuh / Masyayikh.


4. MAHKAMAH PESANTREN
Yang dimaksud dengan Mahkamah Pesantren adalah lembaga yang secara yuridis melaksanakan kebijakan-kebijakan hukum pesantren.


5. PENGURUS PONDOK PESANTREN
Yang dimaksud dengan Pengurus Pondok Pesantren adalah lembaga yang secara operasional melaksanakan kebijakan-kebijakan pondok pesantren. 

6. SANTRI
Yang dimaksud dengan Santri adalah : anak didik yang secara sah terdaftar dalam buku induk pesantren, tinggal di asrama dan atau komplek pesantren serta mendapat izin dari pengasuh.

ETIKA SANTRI
A. Bertingkahlaku sopan di dalam dan di luar Pesantren
a. Sopan di dalam pesantren, Meliputi : 
Tidak memakai kaos pendek + dobel jaket 
Memakai kerudung atau tutup kepala, jika keluar dari komplek
Tidak berbicara dan bersenda gurau dengan suara keras 
b. Sopan di luar pesantren
Menutup ‘aurat dengan baik 
Tidak memakai baju atau rok yang terlalu ketat 
Berjilbab
Tidak bersenda gurau di jalan dengan pria yang bukan mahromnya.
B. Berpakaian rapi/menutup aurat baik didalam maupun diluar Pesantren, meliputi : Rapih, rok tidak membelah, baju dan rok tidak terlalu ketat, dan berjilbab.
C. Tidak memanjat pohon dan atap/genteng di lingkungan Pesantren.
D. Tidak memanjangkan kuku dan memakai perhiasan berlebihan (Hanya Anting).
E. Bagi santri yang akan mukim diharuskan sowan kepada Pengasuh dan lapor kepada Pengurus.

MA’MUROT (PERINTAH)

A. Perizinan
1. Seluruh santri  wajib mempunyai buku izin
2. Buku izin ini berlaku sebagaimana tanggal tercantum
3. Buku izin ini hanya berlaku untuk satu orang
4. Pulang harus dijemput oleh orang tua/wali
5. Apabila telah sampai di rumah buku izin ini wajib ditandatangi oleh orang tua/wali.
6. Apabila terlambat ke Pesantren harus ada surat keterangan dari orang tua/wali/bila ada keterangan dari dokter.
7. Bila izin selesai dan yang bersangkutan telah sampai ke Pesantren, harap sowan ndalem dan buku izin ini wajib dikembalikan ke Pengurus Pusat.
8. Bila buku izin ini hilang/rusak /tertinggal di rumah segera lapor ke pengurus untuk mendapat gantinya.
9. Izin ini diberikan 1 X dalam 3 bulan, kecuali ada ketentuan lain
10. Apabila santri putra akan bertemu dengan santri putri, harus ada izin dari pengurus/keamanan putra.
11. Pada jam-jam kegiatan dilarang bertemu dengan santri putra kecuali ada izin dari pengurus/keamanan putri.
12. Bagi santri yang bepergian jarak dekat harus membawa kartu izin keluar santri dari pengurus (KIKS).
B. Penertiban makan santri
1. Seluruh santri harus makan makanan Pondok/majeg/masak sendiri.
2. Semua santri dilarang membeli makanan basah seperti: bakso, mie ayam, sate, martabak dll. kecuali hari Jum’at Kliwon.
3. Dilarang  makan di luar warung pesantren.
C. Pendidikan
Seluruh santri wajib mengikuti kegiatan wajib pesantren, baik dari pusat maupun dari Complek (Jama'ah shalat 5 waktu, Bandungan, sorogan, dan Minat malam).
D. Ronda
1. Seluruh santri wajib melaksanakan ronda malam sesuai jadwal
2. Pengontrolan ronda malam dilaksanakan oleh keamanan pusat bekerjasama dengan keamanan Complek.
3. Apabila petugas ronda tidak menjalankan tugas sebagaimana mestinya, dikenakan sanksi untuk ronda kembali pada malam berikutnya.

MANHIAT (LARANGAN)
BAB I : PELANGGARAN RINGAN
1. Tidak mengikuti kegiatan wajib Pesantren
a. Pagi :
Kegiatan Qobla Subuh
Jama’ah sholat subuh
Dzikir Rotibul hadad  
Pengajian Bandungan

b. Siang
Jama’ah sholat Dzuhur
jama’ah sholat asyar 
pengajian sorogan 
pengajian al- Qur’an/ juz ‘Amma 
c. Malam     : 
Jama’ah sholat Maghrib
Takror
Jama’ah sholat isya 
Minat Malam  
2.  Keluar-masuk pesantren tanpa menggunakan identitas santri   
a. Pakaian : Baju tidak ketat, Rok tidak membelah,  Berjilbab rapi
b. Instrumen Identitas keluar (Jas, krudung putih dan kartu izin keluar santri)
c. Bertingkahlaku tidak sopan didalam Pesantren
a. Memakai kaos pendek + doble jaket + sarungan Tidak memakai kerudung/tutup kepala
b. Hanya memakai kaos pendek/ celana pendek
c. Memanjat pohon dan atap/genteng.
d. Membeli makanan di luar warung Pesantren kecuali jum'at kliwon.
5. Tidak pulang ke Pesantren setelah pulang sekolah (walaupun tidak menginap).
6. Pulang melebihi batas izin

BAB II : PELANGGARAN SEDANG
1. Mengadakan/melaksanakan kegiatan ekstrakulikuler di luar waktu yang telah ditentukan dan diizinkan
2. Bertingkahlaku tidak sopan diluar Pesantren:
a. Tidak menutup Aurat
b. Jalan bareng + ngobrol + duduk-duduk bareng dengan lain jenis
c. Pergi dengan memakai baju sekolah di luar jam sekolah.
d. Makan di luar warung Pesantren.
3. Keluar Pesantren tanpa izin sesuai peraturan (jarak jauh/berkendaraan).
4. Melihat segala bentuk tontonan
5. Membawa, menyimpan, memakai, menonton alat-alat elektronik yang bersifat hiburan, seperti : Tv, Radio, walkman, tape, Hp.
Bagi santri putri yang membawa, menyimpan dan memakai Hand Phone (Hp) di dalam pondok pesantren, akan dikenakan sanksi berupa penyitaan Hp. (menjadi hak milik pesantren) dan di denda dengan ketentuan sebagai berikut: 
1. Denda Rp. 500.000 Untuk Hp seharga Rp. 500.000 ke bawah
Denda Rp. 1. 000.000 
          Untuk Hp seharga Rp. 500.000 ke atas

6. Membawa, memiliki, membaca, dan menyimpan buku-buku komik, novel, dan tabloid.
7. Mengadakan acara ulang tahun/perayaan lain yang tidak sesuai dengan aturan syariat.
8. Tidak pulang ke Pesantren setelah jam sekolah (menginap).
9. Berdagang di dalam pesantren tanpa izin dari Pengasuh.
10. Mengadakan pertemuan/komunikasi dengan lawan jenis tanpa ada izin dan kebutuhan syar’i. 

BAB III : PELANGGARAN BERAT
1. Mengambil barang orang lain tanpa izin
2. Bepergian dengan lawan jenis yang bukan mahromnya tanpa ada izin dan kebutuhan syar’i.
3. Berkelahi/berantem secara fisik
4. Menyimpan/menggunakan/mengedarkan obat-obat terlarang.

      BAB IV : ATURAN SANKSI PELANGGARAN
1. Untuk sanksi Pelanggaran ringan berupa membaca istighfar, sholawat munjiyat dan sholawat nariyah sebanyak 41 X.
2. Untuk sanksi pelanggaran sedang berupa membaca istighfar 50x,
QS. Ya Siin, QS.Ar Rohman dan QS. Al Waqi’ah 3X.
3. Jika santri pulang libur pondok sebelum tanggal yang di tentukan di kenai denda Rp.50.000/hari, jika terlambat datang sesuai tanggal yang di tentukan di kenai denda Rp.10.000/hari. 
4. Jika santri telah melakukan pelanggaran sedang sebanyak 3 X maka, dihukumi pelanggaran berat.
5. Untuk sanksi pelanggaran berat berupa di pulangkan kepada orang tua/wali, dan apabila akan kembali ke Pesantren dihukumi sebagaimana layaknya santri baru dalam hal administrasi.

Ketua Keamanan


Usth.Kholifatul Ngarofah Usth. Millati Azka

       
Mengetahui
Dewan Pelaksana Nyai 
Pondok Pesantren Al Ihya ‘Ulumaddin Putri




Ibu Nyai Hj. Wardah Shomitah






































BAB IV

STRUKTUR DEWAN PENGASUH, 
PENGURUS DAN TATA KERJA PENGURUS

A. Struktur Dewan Pengasuh 
1. Struktur Dewan Pengasuh Putra

DEWAN PENGASUH

1. KH. Chasbullah Badawi, BA.
2. KH. Imdadurrohman Al-‘Ubudi           
 3. KH. M. Suhud Mucshon, Lc.

DEWAN PELAKSANA KYAI

1. K. Wafiruddin 9. KH. Lubbul Umam, SE
2. KH. Syahid Mucshon 10. KH. Charir Muharir, SH, M.Pd
3. KH. Solihuddin 11. K. Soiman Nawawi, SHI, MH
4. KH. Drs. Nasrulloh 12. K. Lumaurridlo, S.Psi, M.Pd
5. KH. Mu'arrofudin, SH 13. K. Lubadul Fikri
6. KH. Labiburrohmat, AH. S.Pd.I 14. KH. Ahmad Shoim el Amin
7. K. Musyafa Aghnas S.Pd.I 15 K. M. Hasbulloh Maulana, S.Pd.I
8. KH. Lutfil Hakim, SH. 16. K. Thoifur, M.Si

2. Struktur Dewan Pengasuh Putri

DEWAN PENGASUH

1. Nyai Hj. Fauziyah Mustholih
2. Nyai Hj. Salamah Chasbulloh

DEWAN PELAKSANA NYAI

1. Ny. Muflihah 10. Ny. Hj. Mu'arifah, AH
2. Ny. Hj. Muyassaroh 11. Ny. Hj. Widadatul ’Ulya, S.Ag
3. Ny. Hj. Unaisyah, AH 12. Ny. Wijhatul Amalina, S.Pd.I
4. Ny. Hj. Ma'rifah, AH 13. Ny. Maunah AH.
5. Ny. Hj. Haizah 14. Ny. Manarotul Baidlo AH.
6. Ny. Maskurotun Aini 15. Ny. Wirdianul ‘Ulum, S.Pd.I
7. Ny. Aufinida Sholikhah 16. Ny. Wihdatul Husna, S.Pd.I
8. Ny. Hj. Wardah Shomitah 17. Ny. Kharisatul Ulwiyah.A. Mk
9 Ny. Elok Faiqoh
B. Struktur Pengurus 
1. Struktur Pengurus Putra

MAHKAMAH PESANTREN


KETUA UMUM


KABID I SEKRETARIS BENDAHARA KABID II


BIRO-BIRO

Pendidikan Keamanan Pelitbang Sarpras Invent. & Keindahan Ta’mir Masjid

2. Struktur Pengurus Putri

PEMBINA



KETUA


WAKIL KETUA


SEKRETARIS UMUM BENDAHARA


DEPARTEMEN-DEPATEMEN


PENDIDIKAN PELITBANG KEAMANAN
KESEHATAN SARANA DAN PRASARANA KEBERSIHAN

C. Tata Kerja Pengurus PP. al-Ihya 'Ulumaddin Putra

1. Mahkamah Pesantren (MP) 
Kedudukan, Wewenang dan Tugas :
a. Kedudukan Mahkamah Pesantren adalah sejajar dengan Ketua Umum Pesantren dan mempunyai fungsi koordinatif.
b. Mahkamah Pesantren berfungsi menerima perkara, memeriksa perkara,  menindak, mengadili, memutuskan dan memberikan sanksi terhadap santri yang melanggar ketentuan peraturan pesantren dan bertanggung jawab kepada Dewan Pengasuh atau Dewan Pelaksana Kyai.
c. Mahkamah Pesantren berwenang untuk memulangkan santri yang melanggar peraturan pesantren dan memberi informasi kepada orang tua atau wali,   setelah mendapat persetujuan Dewan Pengasuh atau Dewan Pelaksana Kyai Pondok Pesantren.

2. Ketua Umum
Kedudukan, Wewenang dan Tugas :
a. Kedudukan Ketua Umum adalah mandataris Pemilihan Umum (PEMILU) PPAI dan sebagai pimpinan pelaksana program struktural PPAI.
b. Ketua Umum berwenang untuk dan atas nama Pengurus PPAI melakukan kerja kedalam pesantren secara penuh, serta melakukan reshufle pengurus melalui rapat pengurus harian dengan persetujuan Dewan Pengasuh atau Dewan Pelaksana Kyai.
c. Ketua umum bertugas menjaga kelancaran organisasi pesantren, membuat serta menentukan kebijakan-kebijakan, untuk kemudian di konsultasikan dengan Dewan Pengasuh atau Dewan Pelaksana Kyai serta mengevaluasi tugas-tugas ketua bidang atas biro-biro.

3. Ketua Bidang (KABID) I
Kedudukan, Wewenang dan Tugas :
a. Kedudukan Ketua Bidang I adalah pembantu dan wakil dari Ketua Umum dalam menjalankan program-program dan kebijakan pesantren.
b. Ketua Bidang I berhak dan berwenang untuk menggantikan kedudukan Ketua Umum jika berhalangan.
c. Tugas Ketua Bidang I adalah membantu Ketua Umum dalam menangani spesifikasi program pendidikan, keamanan dan PELITBANG .
d. Ketua Bidang I berhak dan berwenang untuk membuat kebijakan organisasi yang terkait dengan bidangnya selama tidak keluar dari garis besar program kerja pesantren dan bertanggung jawab kepada Ketua Umum.

4. Ketua Bidang (KABID) II
Kedudukan, Wewenang dan Tugas:
a. Kedudukan ketua bidang II adalah pembantu dan wakil dari Ketua Umum dalam menjalankan program-program dan kebijakan pesantren.
b. Ketua bidang II berhak untuk menggantikan kedudukan Ketua Umum atau Ketua bidang I jika keduanya berhalangan.
c. Tugas ketua bidang II adalah membantu Ketua Umum dalam menjalankan program pesantren pada bidang Inventarisasi dan keindahan pesantren (INVEN), bidang ta’mir masjid, bidang sarana dan prasarana pesantren (SARPRAS). Ketua bidang II berhak dan berwenang untuk membuat kebijakan organisasi yang terkait dengan bidangnya selama tidak keluar dari garis besar program kerja pesantren dan bertanggung jawab pada Ketua Umum.

5. Sekretaris Umum
Kedudukan, Wewenang dan Tugas:
a. Sekretaris adalah pemimpin organisasi kedua setelah Ketua Umum ditingkat organisasi dan management yang sekaligus sebagai pemegang kendali kebijakan umum di bidang kesekretariatan dan program kerja.
b. Sekretaris berwenang dan bertugas untuk melaksanakan tata tertib organisasi PP. al-Ihya ‘UIumaddin, membina dan menentukan pelaksanaaan administrasi serta mekanisme kesekretariatan, mengatur sistem kerja dan agenda rapat pengurus.
c. Sekretaris berhak untuk menyusun, mengagendakan dan mewujudkan sistem informasi, dokumentasi dan administrasi organisasi pesantren dan bertanggung jawab kepada Ketua Umum.

6. Bendahara
Kedudukan, Wewenang dan Tugas :
a. Bendahara adalah pelaksana kebijakan umum PPAI di bidang sirkulasi keuangan yang memegang kendali kebijakan keuangan, menyusun serta mengatur anggaran pendapatan dan belanja pesantren, dan bertanggung jawab kepada Ketua Umum. 
b. Bendahara berwenang dan bertugas melakukan pencarian, pengelolaan, dan pengontrolan pendanaan organisasi untuk pemenuhan kebutuhan materil organisasi serta membukukan sirkulasi keuangan tersebut.
c. Bendahara wajib untuk melaporkan kondisi atau keadaan keuangan pesantren secara berkala kepada Dewan Pelaksana Kyai dan atau Pengasuh 

7. Biro Pendidikan 
Kedudukan, Wewenang dan Tugas :
a. Biro Pendidikan adalah wadah atau instrumen organisasi pesantren yang bergerak dalam bidang pendidikan pesantren.
b. Biro Pendidikan berwenang untuk menyusun dan mengajukan format pendidikan pesantren dan membuat wadah/fasilitas pendidikan kepada Ketua Umum melalui  KABID I.
c. Biro Pendidikan secara umum bertugas mengatur, mengontrol dan mengevaluasi proses pendidikan Pesantren dan secara khusus bertugas mengefektifkan dan mengoptimalkan kegiatan pengajian wajib pesantren, serta mengadakan perangkat instruktur dan infrastruktur pendidikan/ Pengajian.
8. Biro Keamanan
Kedudukan, Wewenang dan Tugas :
a. Biro Keamanan adalah wadah atau instrumen organisasi pesantren yang membidangi dan menangani program-program organisasi dalam ketertiban dan keamanan pesantren.
b. Biro Keamanan berwenang untuk membuat lembaga yang berfungsi sebagai pendukung ketertiban dan pengaamanan pesantren (PKS / Inteligent).
c. Biro Keamanan bertugas mengadakan penjagaan, pengawasan, pengontrolan, penyelidikan dan pengendalian ketertiban dan keamanan di wilayah pesantren. dan bertanggung jawab kepada Ketua Umum melalui KABID I.

9. Biro Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan (PELITBANG)
Kedudukan, Wewenang dan Tugas :
a. Biro PELITBANG adalah wadah atau instrumen pesantren yanag menangani bidang pelatihan, penelitian dan pengembangan pesantren dan bertanggung jawab kepada Ketua Umum melalui KABID I.
b. Biro PELITBANG mempunyai wewenang untuk mengadakan jalinan komunikasi dan koordinasi dengan lembaga atau instansi lain sepengetahuan Ketua Umum atau Pengasuh Pesantren.
c. Biro PELITBANG bertugas untuk mengadakan pelatihan, penelitian dan pengembangan pesantren.

10. Biro Inventarisasi dan Pemeliharaan Keindahan
Kedudukan, Wewenang dan Tugas :
a. Biro Inventarisasi dan Pemeliharaan Keindahan Pesantren adalah wadah atau instrumen organisasi pesantren yang menangani program-program pesantren dalam bidang pemeliharaan aset dan keindahan sarana pesantren.
b. Biro Inventarisasi dan Pemeliharaan Keindahan Pesantren berwenang dan bertugas untuk menginventarisir kekayaan sarana dan menjaga keindahan lingkungan pesantren dan bertanggung jawab kepada Ketua Umum melalui KABID II.
c. Biro Inventarisasi dan Pemeliharaan Keindahan Pesantren berhak untuk membuat dan memperbaiki sarana/aset pesantren agar fasilitas pesantren terpenuhi dengan standar yang baik.

11. Biro Sarana dan Prasarana (SARPRAS)
Kedudukan, Wewenang dan Tugas:

a. Biro SARPRAS adalah wadah atau instrumen organisasi pesantren yang menangani dalam bidang sarana prasarana pesantren dan bertanggung jawab kepada ketua umum melalui KABID II.
b. Biro SARPRAS berwenang untuk menyewakan aset pesantren yang bersifat menguntungkan bagi pesantren.
c. Biro SARPRAS bertugas untuk menjaga dan memelihara keberlangsungan fasilitas penerangan, sanitasi dan pengairan pesantren.
12. Biro Ta’mir Masjid
a. Biro ta’mir masjid adalah wadah atau instrumen organisasi pesantren yang membidangi dan menangani program-program organisasi dalam urusan masjid, yang meliputi semua hal yang berada di dalam lingkungan masjid.
b. Biro ta’mir masjid berwenang untuk mengatur dan mengorganisir semua kegitan yang berkaitan dengan masjid. Dan berwenang juga untuk mengadakan jalinan komunikasi dan koordinasi dengan biro pendidikan pusat.
c. Biro ta’mir masjid bertugas untuk menjaga inventaris dan meramiakan dan menjaga kebersihan masjid.

اَلْحَقُّ بِلاَ نِظَامٍ يَغْلِبُهُ الْبَاطِلُ بِالنِّظَامِ
"Suatu Kebaikan Yang Tidak Terorganisir  Akan Terkalahkan Oleh Suatu Keburukan Yang Terorganisir"

D. Tata Kerja Pengurus PP. al-Ihya 'Ulumaddin Putri

1. Ketua 
Kedudukan, Wewenang dan Tugas :
a. Kedudukan Ketua adalah mandataris Pemilihan Umum (PEMILU) PPAI dan sebagai pimpinan pelaksana program struktural PPAI Putri.
b. Ketua berwenang untuk dan atas nama Pengurus PPAI melakukan kerja kedalam pesantren secara penuh, serta melakukan reshufle pengurus melalui rapat pengurus harian dengan persetujuan Pembina, Dewan Pengasuh atau Dewan Pelaksana Nyai.
c. Ketua umum bertugas menjaga kelancaran organisasi pesantren, membuat serta menentukan kebijakan-kebijakan, untuk kemudian di konsultasikan dengan Pembina, Dewan Pengasuh atau Dewan Pelaksana Nyai serta mengevaluasi tugas-tugas ketua atas seksi-seksi.
2. Wakil Ketua 
Kedudukan, Wewenang dan Tugas :
a. Kedudukan Wakil Ketua adalah pembantu dan wakil dari Ketua dalam menjalankan program-program dan kebijakan pesantren.
b. Wakil Ketua berhak dan berwenang untuk menggantikan kedudukan ketua umum jika berhalangan.
c. Wakil Ketua berhak dan berwenang untuk membuat kebijakan organisasi yang terkait dengan pembidangannya selama tidak keluar dari garis besar program kerja pesantren dan bertanggung jawab kepada Ketua.
d. Wakil Ketua adalah membantu ketua dalam menangani spesifikasi program kerja semua seksi.
3. Sekretaris
Kedudukan, Wewenang dan Tugas :
a. Sekretaris adalah pembantu ketua ditingkat management yang sekaligus sebagai pemegang kendali kebijakan umum di bidang kesekretariatan.
b. Sekretaris berwenang dan bertugas untuk melaksanakan management kesekretariatan Pondok Pesantren Al-Ihya 'Ulumaddin Putri menentukan pelaksanaaan administrasi serta mekanisme kesekretariatan, mengatur sistem kerja dan agenda rapat pengurus.
c. Sekretaris berhak untuk menyusun, mengagendakan dan mewujudkan sistem informasi, dokumentasi dan administrasi organisasi pesantren dan bertanggung jawab kepada ketua.
4. Bendahara
Kedudukan, Wewenang dan Tugas :
a. Bendahara adalah pelaksana kebijakan umum PPAI di bidang sirkulasi keuangan yang memegang kendali kebijakan keuangan, menyusun serta mengatur anggaran pendapatan dan belanja pesantren, dan bertanggung jawab kepada Ketua. 
b. Bendahara berwenang dan bertugas melakukan pencarian, pengelolaan, dan pengontrolan pendanaan organisasi untuk pemenuhan kebutuhan materil organisasi serta membukukan sirkulasi keuangan tersebut.
c. Bendahara bertugas untuk melaporkan kondisi atau keadaan keuangan pesantren secara berkala kepada Dewan Pelaksana Kyai dan atau Pengasuh. 
5. Seksi Dakwah
Kedudukan, Wewenang dan Tugas :
a. Seksi Dakwah adalah wadah atau instrumen organisasi pesantren yang menangani bidang wacana keilmuan pesantren, dakwah kemasyarakatan dan pengembangan pesantren, dan bertanggung jawab kepada ketua melalui wakil ketua. 
b. Seksi Dakwah mempunyai  wewenang untuk mengadakan jalinan komunikasi dan koordinasi dengan lembaga atau instansi lain sepengetahuan ketua atau dewan pengasuh. 
c. Seksi Dakwah bertugas mengadakan pelatihan untuk pengembangan pesantren dan kegiatan pesantren.
6. Seksi Pendidikan
Kedudukan, Wewenang dan Tugas :
a. Seksi Pendidikan adalah wadah atau instrumen organisasi pesantren yang bergerak dalam bidang pendidikan pesantren.
b. Seksi Pendidikan berwenang untuk menyusun dan mengajukan format pendidikan pesantren dan membuat wadah / fasilitas pendidikan kepada Ketua.
c. Seksi Pendidikan secara umum bertugas mengatur, mengontrol dan mengevaluasi proses pendidikan Pesantren dan secara khusus bertugas mengefektifkan dan mengoptimalkan kegiatan pengajian wajib pesantren, serta mengadakan perangkat instruktur dan infrastruktur pendidikan / Pengajian.
7. Seksi Keamanan 
Kedudukan, Wewenang dan Tugas :
a. Seksi Keamanan adalah wadah atau instrumen organisasi pesantren yang membidangi dan menangani program-program organisasi dalam ketertiban dan keamanan pesantren.
b. Seksi Keamanan berwenang dan bertugas menjaga ketertiban dan keamanan di wilayah pesantren dan betanggung jawab kepada ketua. 
c. Seksi Keamanan berwenang untuk membuat perangkat yang berfungsi sebagai pendukung ketertiban dan pengamanan pesantren (Intelegent). 
8. Seksi Kesehatan
Kedudukan, Wewenang dan Tugas :
a. Seksi Kesehatan adalah wadah atau instrumen pesantren yang menangani program pesantren dalam bidang kesehatan. 
b. Seksi Kesehatan berwenang, bertugas, dan bertanggung jawab dalam pengadaan sarana dan prasarana yang menunjang kesehatan. 
c. Seksi Kesehatan berhak membuat program atau perangkat yang berfungsi sebagai pendukung kesehatan dalam pesantren dan bertanggung jawab kepada ketua melalui wakil ketua. 
9. Seksi Kesejahteraan
Kedudukan, Wewenang dan Tugas :
a. Seksi Kesejahteraan adalah wadah atau instrumen organisasi pesantren yang menangani program-program pesantren dalam bidang sarana dan prasarana pesantren dan bertanggung jawab kepada ketua. 
b. Seksi Kesejahteraan berwenang menentukan kebijakan yang berkaitan dengan sarana dan prasarana pesantren.  
c. Seksi Kesejahteraan bertugas menjaga dan memelihara sarana & prasarana pesantren (penerangan, pengairan, dll).
10. Seksi Kebersihan
Kedudukan, Wewenang dan Tugas :
a. Seksi Kebersihan adalah wadah atau instrumen organisasi pesantren yang menangani program-program pesantren dalam bidang pemeliharaan sarana prasarana kebersihan pesantren.  
b. Seksi Kebersihan bertugas untuk menginventarisir kekayaan sarana dan menjaga kebersihan lingkungan pesantren dan bertanggung jawab kepada ketua. 
c. Seksi Kebersihan berhak untuk memformat program seksi kebersihan. 

BAB V

KELUARGA
 PONDOK PESANTREN AL-IHYA 'ULUMADDIN
KESUGIHAN I CILACAP

1. Lembaga Pendidikan Ya BaKII (Yayasan Badan Amal Kesejahteraan Ittihadul Islamiyyah).

NO TINGKATAN ALAMAT
Taman Kanak-Kanak
1. TK Ya BaKII 1 Jl. Kebun Salak Kecamatan Kesugihan – Cilacap 
2. TK Raatna Jl. Protokol Pringtutul, Kalisabuk, Kec. Kesugihan
3. TK Miftahul Huda Jl. Ranu Wisastro No. 278 Kr. Jengkol, Kec. Kesugihan
4. TK Diponegoro Jl. Masjid Jeruk Kuwik Slarang, Kec. Kesugihan
5. TK Mashitoh Jl. KH. Syarbini Welahan Wetan, Kec. Kesugihan
6. TK Ash-Shidiq Jl. Kemerdekaan 112 Telagasari, Kuripan Kidul,Kec.Kesugihan
Madrasah Ibtidaiyyah (MI)
1. MI Ya Bakii Ksh 01 Jl. Kemerdekaan Timur, Kesugihan Kidul, Kec. Kesugihan
2. MI Ya Bakii Ksh 02 Jl. Masjid Pantai Serayu Kesugihan, Kec. Kesugihan
3. MI Ya Bakii Ksh 03 Jl. Cemeti, Gunungbatur, Kesugihan Kidul, Kec. Kesugihan
4. MI Ya Bakii Kalisabuk 01 Jl. Masjid Gebang Kalisabuk Kec. Kesugihan
5. MI Ya Bakii Kalisabuk 02 Jl. Protokol No. 232 A, Pringtutul Kalisabuk, Kec. Kesugihan
6. MI Ya Bakii Kalisabuk 03 Jl. Mangga Gumelar Kalisabuk Kec. Kesugihan
7. MI Ya Bakii Kr. Jengkol Jl. Ranu Wisastro No. 278 Kr. Jengkol Kec. Kesugihan
8. MI Ya Bakii Ciwuni Jl. Pasargawang Ciwuni Kec. Kesugihan
9. MI Ya Bakii Planjan Jl. K. 'Alwan Majingklak Planjan Kec. Kesugihan
10. MI Ya Bakii Dondong Jl. Masjid Al-Mukkabar Dondong Kec. Kesugihan
11. MI Ya Bakii Jangrana Jl. Gerilya Tengah No. 18 Jangrana Kec. Kesugihan
12. MI Ya Bakii Kuripan Jl. Salaksumur Gemuling Kuripan Kec. Kesugihan
13. MI Ya Bakii Kuripan Kidul Jl. Diponegoro No. 58 Kuripankidul Kec. Kesugihan
14. MI Ya Bakii Kr. Kandri Jl. Jambu No. 01 Karangkandri Kec. Kesugihan
15. MI Ya Bakii Welahan Jl. KH. Syarbini Welahan Wetan Kec. Kesugihan
16. MI Ya Bakii Diponegoro Jl. Polisi Sanmuhid No. 86 Kalikudi Kec. Adipala

Sekolah Menengah Tingkat Pertama (SMP)
1. SMP Ya Bakii 1 Jl. Raya Serayu No. 03 Kesugihan Kidul Kec. Kesugihan
2. SMP Ya Bakii 2 Jl. Diponegoro No. 11 Kuripan Kidul Kec. Kesugihan
3. SMP Ya Bakii 3 / Nurul Huda Jl. Raya Gandrungmangu No. 88 Kec. Kesugihan
4. SMP Ya Bakii 4 Jl. K. Nurkosim No. 10 Ujungmanik Kawunganten
5. SMP Ya Bakii 5 Jl. Ranu Wisastro No. 278 Kr. Jengkol Kec. Kesugihan

Madrasan Tsanawiyyah (MTs)
1. MTs MINAT Kesugihan Jl. Kemerdekaan Timur Kesugihan Kidul Kec. Kesugihan
2. MTs Nailul Anwar Jl. Protokol No. 232 Pringtutul Kalisabuk Kec. Kesugihan
3. MTs Roudlotul Huda Jl. KH. Syarbini Welahan Wetan Kec. Adipala
4. MTs Syamsul Huda Jl. Syuhada Ciklapa Kedungreja Kec. Kedungreja
5. MTs Miftahul Huda Jl. Pontren Miftahul Huda Pesawahan Kec. Rawalo Banyumas
6. MTs TTQ Jl. Kolonel Sugiyono No. 28 Kebonbaru Cilacap
Sekolah Menengah Atas (SMA)
1. SMA Ya Bakii 1 Jl. Kebonsalak Kesugihan Kesugihan
2. SMA Ya Bakii 2 Jl. Raya Gandrungmangu No. 88 Kec. Gandrungmangu
Madrasah Aliyyah (MA)
1. MA MINAT Jl. Kemerdekaan Timur Kesugihan Kidul Kec. Kesugihan
2. MA Al-Ittihad Jl. A. Yani No. 251 Sidareja Kec. Sidareja - Cilacap
3. MA Miftahul Huda Jl. Pontren Miftahul Huda Pesawahan Kec. Rawalo Banyumas
4. MA Syamsul Huda Jl. Syuada Ciklapa Kedungreja Kec. Kedungreja
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
1. SMK TEKKOM MIDA Jl. Pontren Miftahul Huda Pesawahan Kec. Rawalo-Banyumas
Perguruan Tinggi (PT)
1. IAIIG Kesugihan Jl. Kemerdekaan Barat Kesugihan Kec. Kesugihan
2. IAIIG Sidareja Jl. A. Yani No. 251 Sidareja Kec. Sidareja
3. IAIIG Majenang Jl. Raya Pahonjean No. 02 Majenang Cilacap 
4. IAIIG Kroya Jl. Stasiun Kroya (MTs. Al-Hidayah)

2. T}ari>qah
T}ari>qah  kalau kita lihat dari arti bahasa ada kesamaan dengan  kata syariat yaitu arti dasarnya adalah jalan. Kesamaan ini memang suatu yang wajar kalau kita lihat sumber asalnya maupun isi amalanya serta  tujuan akhirnya. Kedua-duanya adalah ajaran dari Nabi Saw, sedangkan segala sesuatu yang datang dari Nabi itu adalah Islam. T}ari>qah ialah suatu amalan yang diambil dari Nabi Saw yang cara pengambilannya dengan cara-cara tertentu dan cara mengerjakannya juga tertentu pula. 
Yang membedakan antara syariat dengan t}ari>qah adalah : 
a. T}ari>qahh cara penyampaiannya itu harus sebagaimana Nabi Saw menyampaikan kepada para s}ahabatnya, yang dikenal dengan istilah talqi>n. Sedangkan syariat secara bebas asal maksud  dan tujuannya tersampaikan.
b. Orang yang menyampaikan harus mempunyai syarat-syarat khusus, antara lain  yang sangat penting adalah orang itu  harus mempunyai rangkaian tak terpisah sampai kepada Nabi Saw, yang dikenal dengan istilah silsilah. Sedangkan syariat tidak harus sampai demikian.
c. Kedua syarat tersebut kalau kita kaitkan dengan ilmu hadis disana ada istilah yang dikenal dengan hadist mursal. 
d. Dalam menerima amalan t}ari>qah, orang yang menerima amalan harus mempersiapkan sunggu-sungguh, karena harus berjanji yang dikenal dengan istilah bai'at; sehingga seolah-olah menfardukan pada dirinya, sedangkan syariat tidak demikian.

T}ari>qah adalah bagian dari amalan Islam. Kita mengenal bahhwa Islam itu terdiri dari tiga unsur yaitu: Iman, Islam dan Ihsan. Sedangkan t}ari>qah adalah suatu amalan untuk memelihara ihsan tadi, Oleh karena itu seseorang yang akan mengamalkan suatu t}ari>qah terlebih dahulu harus mempelajari keimanan dan keislaman.
Iman adalah kemantapan keyakinan yang kuat dalam hati  yang sesuai dengan kenyataan yang ada dan diperkuat dengan petunjuk-petunjuk akal, dibuktikan dengan kenyataan yang terjadi. Pada dasarnya manusia hidup, setelah mampu menggunakan akal pikiranya, akan timbul pertanyaan: Darimanakah hidup ini ?. Inilah pertanyaan besar yang meliputi manusia, yang mana jawaban itu akan menentukan garis besar kehidupannya. 
Sebetulnya manusia dengan bagaimanapun keadaannya, walaupun sangat primitif, tetap mengakui adanya suatu kekuatan yang menciptakan, mengatur serta mencukupi kebutuhan seluruh makhluk. Akal manusia mampu mengakui serta membenarkan kesimpulan tersebut di atas, namun akal manusia tidak mampu menjawab siapakah yang mempunyai kekuatan tersebut di atas. Dan akal manusia pada dasarnya juga membenarkan atas  ketidak mampuannya, maka akal manusia membenarkan atas  adanya utusan dengan bukti-bukti yang menguatkan  dan dapat diterima akal sehat. Inilah dasar-dasar untuk menerima adanya Allah Swt. dan Rasul-Nya. 
  T}ari>qoh yang ada di Pondok Pesantren al-Ihya 'Ulumaddin adalah t}ari>qoh Sya>z}iliyyah dan t}ari>qh Syatoriah. Para jama'ah t}ari>qah. ini melaksanakan kegiatan rutin setiap malam jum'at kliwon di PP. al-Ihya 'Ulumaddin. 
3. Kliwonan

Kliwonan merupakan salah satu kegiatan pengajian yang direalisasikan di Pondok Pesantren al-Ihya 'Ulumaddin dengan metodologi ceramah, yaitu seorang kyai menyampaikan ilmu pengetahuannya sedangkan para hadirin mendengarkan dengan serius. Kegiatan pengajian kliwonan ini diikuti oleh masyarakat disekitar pondok pesantren dan dari beberapa daerah, khususnya yang bertempat tinggal di Kabupaten Cilacap. Komunitas masyarakat dari beberapa daerah tadi setiap kliwon (nama pasaran jawa) datang berbondong-bondong ke Pondok Pesantren al-Ihya 'Ulumaddin untuk mengaji.
Kliwonan dijadikan sebagai salah satu kegiatan di Pondok Pesantren al-Ihya 'Ulumaddin yaitu sejak awal berdirinya pondok pesantren oleh pendiri Pondok, yaitu KH. Badawi Hanafi, tepatnya setelah Simbah KH. Badawi Hanafi pulang dari mekah menjalankan ibadah haji yang pertama (+ Tahun 1929). Dan Alhamdulillah masih lestarika sampai sekarang oleh penerusnya. Kegiatan ini merupakan adopsi dari syistem pengajian di mekah. Setelah Mbah KH. Badawi Hanafi pulang dari mekah, kemudian beliau mengajak Kyai-Kyai sekitar untuk bersama-sama mengaji dengan sistem pengajian di mekah.  Jadi pada saat itu kliwonan merupakan pengajian khusus para kyai dengan membawa kitab. Semakin bertambahnya hari, para masyarakat berkeinginan untuk mengikuti pengajian kliwonan ini dan mereka berbondong-bondong datang ke pondok pesantren untuk mengikutinya. Sehingga pengajian yang tadinya khusus para Kyai tersebut berubah menjadi pengajian umum masyarakat dengan berbagai latar belakang yang dimilikinya.  
Pengajian kliwonan dilaksanakan setiap hari kliwon (nama pasaran jawa) pagi yaitu + dari pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 11.30 WIB dengan agenda rutin yaitu pengajian umum dan membaca tahlil. Adapun Kyai yang menjadi pembicara pada pengajian kliwonan ini berganti-ganti antara satu kliwon dengan kliwon berikutnya, sesuai dengan jadwal yang ada.
4. failaya































BAB IV

NIAT  INGSUN  NGAJI 
DAN  DOA-DOA  HARIAN

A. NIAT INGSUN NGAJI
بسم الله الرحمن الرحيم
نِيَةْ اِعْسُونْ عَاجِيْ، سِيعْ جنعْ عَاجِيْ اِيْكُوْ نُوْلاَرْ كَاورُوهْ بلاَجَارْ كَافِنْترَانْ اَكَامَا اِسْلاَمْ سِيعْ مُوعْكُوْهَيْ كُوسْتىِ الله لاَنْ اُتُوْسَانَى كُوسْتىِ الله، هِيَا اِكُوْ اَكَامَا كَعْ جَوْجَوكْ كَارَوْ دَاوُوْهَيْ قُرْآنَى كُوسْتِى الله لاَنْ حَدِيْثَىْ اُوْتُوْسَانَىْ كُوسْتِى الله كَعْ كتَاتَا فَارَا صَحَابَتَى اُوْتُوْسَانَى كُوسْتِى الله لاَنْ تَابِعِينْ تَابِعِهِمْ عُلَمَاءْ سَلَفْ لاَنْ اَهْلِ مَذْهَبْ كَعْ عُومْفُوْلاَكنْ لِيْمَاعْ فرْكَرَا دِيْ تَيْقَدَاكنْ اَنَا اِعْدَالمْ اَتِى، دِيْ اُوْجَافَاكنْ اَنَا اِعْ لِسَانْ، دِىْ تَانْدَاعِى عَاعْكَوْ بَدَانْ، رُوْفِيْنِيْفُونْ لِمَاعْ فرْكَرَا، سَوِيْجِي مَجَا شَهَادَةْ لَوْرَوْ، كَافِيعْ فِينْدَوْ صَلاَةْ لِيْمَاعْ وَقْتُ اِعْدَالم سَدِيْنَا سَأْوعِيْنَى كلَوَانْ نتفِي شَرَطْ رُكُوْنَى، كَافِيعْ تلُوْ زَكَاةْ فِطْرَةْ كلَوَانْ نتفى شَرَطْ رُكُوْنَى، كَافِيعْ فَفَاتْ فُوْوَاصَا وُوْلاَنْ رَمَضَانْ كلَوَانْ نتفى شَرَطْ رُكُوْنَى، كَافِيعْ لِيْمَا حَجِّ مَرِيعْ بَيْتُ الله كلَوَانْ نتفى شَرَطْ رُكُوْنَى.
اَكَامَا اِسْلاَمْ مَاهُوْ فعكَاوَيْهَانَى ووعْ عَيْعَيرْ  مَرِيعْ كُوسْتِى الله، كِيْتَا فُوتْرَا وَايَاهْ آدَمْ رُوْمَاعْسَا عَيْعَيرْ، رُوْمَاعْسَا دَادِىْ كَاوُوْلاَ. دعرَى يَينْ كِيْتَا رُوْمَاعْسَا عَيْعَيرْ دَادِىْ كَاوُوْلاَ، كرَنَا كِيْتَا رُوْمَاعْسَا دِىْ كَاوَىْ لاَنْ رُوْمَاعْسَا دِيْ جُوْكُوْفِى، هِيَا اِكُوْ دِىْ دَادَيئَكَى اَنَا اِعْ وتَيْعَى بِيُوْعَى، دِيْ بَابَارَاكَىْ، دِيْ فَرِيْعِىْ رِزْقِيْ فَوْوَانْ سَاكَا بِيُوْعَىْ، مُونْدَاكْ مُونْدَاكْ كَيدَىْ، مَاعْكَونْ اَنَا اِعْ بُوْمِنَىْ كُوسْتِى الله، مَاعَانْ ففَاعَانَانَىْ كُوسْتِى الله، عَومْبَىْ بَايُوْنَىْ كُوسْتِى الله، يَانْدَاعْ سسَانْدَاعَانَىْ كُوسْتِى الله، عَلَفْ فَدَاعْ سرعَيْعَى، ريْمْبُوْلاَنْ، لِينْتَاعْ، لاَنْ لِيَا لِيَانَى، كَابَيهْ اِكُوْ كَاكُوْعَانَى كُوسْتِى الله. 
تتفْ كِيْتَا عَيْعَيرْ، تتف كِيْتَا دَادِىْ كَاوُوْلاَ، فَاتْرَافَانَى وَوْعْ عَيْعَيرْ دَادِىْ كَاوُوْلاَ، يَامْبُوتْ كَاوَىْ مَانُوتْ تَاتَا حُكُوْمَى فعَيْرَانْ كَعْ دِىْ عَيْعَيْرِىْ. كِيْتَا بَكَلْ بَالِى كتمُوْ فعَيْرَانْ كَعْ دِىْ عَيْعَيْرِىْ، يَيْنْ كِيْتَا وِيسْ يَامْبُوتْ كَاوَىْ بنرْ، مَانُوتْ تَاتَا حُكُوْمَىْ فعَيْرَانْ كَعْ دِىْ عَيْعَيْرِىْ، اَوْرَا دِىْ دُوْكَانِىْ، دِىْ دَاوُوْهِىْ عَاعْكُورْ، مَاعْكَونْ اَنَا اِعْ فَاعْكَوْنَانْ كَعْ كفَينَاكْ، اَيْنَاكْ، بُوْعَاهْ، سنعْ، رجَا، مُولْيَا، سَأْ لاَوَاسَىْ، هِيَا اِكُوْ سِيعْ جنعْ سُوْوَارْكَا.
يَينْ كِيْتَا اَوْرَا يَامْبُوتْ كَاوَىْ بنرْ، اَوْرَا مَانُوتْ تَاتَا حُكُوْمَىْ فعَيْرَانْ كَعْ دِىْ عَيْعَيْرِىْ، بَكَلْ بَالِىْ كتمُوْ فعَيْرَانْ كَعْ دِىْ عَيْعَيْرِىْ، دِىْ دُوْكَانِىْ، دِىْ دَاوُوْهِىْ مَاعْكَونْ اَنَا اِعْ فَاعْكَوْنَانْ كَعْ لاَرَا، ركَاسَا، سَأْلاَوَاسْ لاَوَاسَىْ، هِيَا اِكُوْ سِيعْ جنع نرَاكَا.
اِعْ سَرَيحْ نِيعْ اَكَامَا اِسْلاَمْ مَاهُوْ كُومْفُوْلَىْ لِيْمَاعْ فَيرْكَارَا، كَعْ دِيْعِينْ مَاجَا شَهَادَةْ لَوْرَوْ، تكَيْسَىْ نكْسَيْنِىْ اَنَانَىْ كُوسْتِىْ اَلله لاَنْ اُوْتُوْسَانَىْ كُوسْتِىْ اَلله. يَينْ معْكَوْنَوْ وَاهُوْ وِيْوِيتْ وَاجِب اِيْفُونْ تِيَاعْ مُكَلَّفْ فُوْنِيْكَا مَعْرِفَةْ دَاتعْ كُوسْتِىْ الله، لاَنْ دَاتعْ اُوْتُوْسَانَىْ كُوسْتِىْ الله.
اِعْكَاعْ نَامِىْ مَعْرِفَةْ فُوْنِيْكَا اِعْتِقَادْ اِعْكَاعْ كُوْكُوهْ، اِعْكَاعْ جَوْجَوكْ كَاوَونْتنَانِيْفُونْ، اِعْكَاعْ دِيْفُونْ تَيْقَدَاكَينْ، اِعْكَاعْ مدَالْ سَكِيعْ دَلِيلْ فمَاعْكِيْهَىْ فَانْجَا ندرِيْيَا. مَعْرِفَةْ مَاهُوْ تـمْبُوعْ عَرَبْ، جَارَا جَاوِيْ نِيْفُونْ يُوْمرَافِىْ دَاتعْ كُوسْتِىْ اَلله، لاَنْ دَاتعْ اُوْتُوْسَانِيْفُونْ كُوسْتِىْ الله، كلَوَانْ عَاعْكَوْ فَيْنِيْعَالِيعْ مَنَاهْ، اِعْكَاعْ مدَالْ سَكِيعْ دَلِيلْ فمَاعْكِيْهَىْ فَونْجَوْ ندرِيْيَا.
اِعْ سَرَيحْ نِيعْ وِيْوِيتْ وَاجِبْ اِيْفُونْ تِيَاعْ مُكَلَّفْ فُوْنِيْكَا مَعْرِفَةْ دَاتعْ كُوسْتِى اَلله لاَنْ دَاتعْ اُوْتُوْسَانِيْفُونْ كُوسْتِى اَلله. يَينْ مكَاتنْ كُوْلاَ اِعْكِيهْ يُوْمرَافِي اِعْكَاعْ نَامِى كُوسْتِى اَلله فُوْنِيْكَا ذَاتْ ستُوعْكَالْ، مسْتِى وَونْتَيْنِيْفُونْ كتتفان صِفَةْ سَـمْفُورْنَا، مْبَوتنْ ككِيْرَاعَانْ، مْبَوتنْ كعِيعْ دِيْفُونْ كَيَا كَايَا، مْبَوْتنْ رُوْفَا، مْبَوْتنْ ورْناَ، مْبَوْتنْ كَوْونْطَا ، مْبَوْتنْ اَرَاهْ، مْبَوْتنْ اعْكَينْ، جكاَفْ كُوْلاَ تَيْقَدَاكنْ وَونْتنْ اِعْ مَنَاهْ، كُوْلاَ اُوْجَافَاكَنْ اِعْ لِسَانْ، كُوْلاَ فَاعْكِيهْ، كُوْلاَ رَاهَوسْ عَاعْكَىْ فنِيْعَالِيعْ مَنَاهْ كَيْمَاوَونْ، كُوْلاَ لاَمْفَاهِي عَاعْكَي بَدَانْ.
دَلِيْلِيْفُونْ سَاكدْ كُوْلاَ سُوْمرَافِي، اِعْكَاعْ نَامِى كُوْسْتِى اَلله فُوْنِيْكَا ذَاتْ ستُوْعْكَالْ، مسْتِى وَونْتنِيْفُونْ، كتتفَانْ صِفَةْ سَمْفُورْنَا، مْبَوتنْ ككِرَاعَانْ. سَكِيعْ كُوْلاَ فِيْكِيرْ، كُوْلاَ نَالاَرْ، كُوْلاَ تِعَالِي سَكِيعْ بَدَانْ كُوْلاَ فِيْيَامْبَاكْ، لاَنْ سَانَيسْ سَانَيْسِيْفُونْ، رُوفِيْنِيْفُونْ : بُوْمِى لاَعِيتْ لاَنْ سَأْإِيْسِيْنِيْفُونْ. دَيْنَى فمِيْكِيرْ كُوْلاَ، فنَالاَرْ كُوْلاَ، سَكِيعْ بَدَانْ كُوْلاَ فِيَامْبَاكْ، مكَاتنْ كُوْلاَ وَاهُوْ وَاهُوْنِيْفُوْنْ مْبَوتنْ وَونْتنْ، سَأفُوْنِيْكَا لاَجعْ وَونْتنْ. مَاعْكَا فُونْدِيْ فُوْندِى فرْكَاوِيسْ اِعْكَاعْ وَاهُوْ وَاهُونِيْفُونْ مْبَوتنْ وَوْنتنْ لاَجعْ وَونْتنْ، دِيْفُونْ وَاسْتَانِى فرْكَاوِيسْ اَيعْكَالْ، مَعْكَا فُونْدِي فُونْدِي فرْكَاوِيسْ اَيعْكَالْ، مْبَوتنْ سَاكدْ اَيعْكَالْ فِيَامْبَاكْ، كدَاهْ وَونْتنْ اِعْكَاعْ عَيعْكَالَكنْ. دَينَى اِعْكَاعْ عَيعْكَالَكنْ مسْتِى كَيْمَاوَونْ مْبَوتنْ سَامِي كلاَيَانْ اِعْكَاعْ دِيْفُونْ اَيعْكَالَكنْ. لاَهْ اِيعْكِيهْ فُونِكَا اِعكَاعْ عَيعْكَالَكنْ كُوْلاَ، اِعْكَاعْ نَامِى كُوسْتِى اَلله، ذَات ستُوعْكَالْ، مسْتِى وَونْتنِيفُونْ، كتتفَانْ صِفَةْ سَمْفُورْنَا، مْبَوتنْ ككِرَاعَانْ.
دَلِيْلِيْفُوْنْ مَالِيهْ سَاكدْ كُوْلاَ سُوْمرَافِى اِعْكَاعْ نَامِى كُوسْتِى اَلله فُونِيْكَا ذَاتْ ستُوعْكَالْ، مسْتِى وَونْتنِيفُونْ، كتتفَانْ صِفَةْ سَمفُورْنَا، مْبَوتنْ ككِرَاعَانْ. سَكِيْع كُوْلاَ فِيكِيرْ، كُوْلاَ نَالاَرْ، كُوْلاَ تِعَالِي سَكِيعْ بُوْمِى لاَعِيتْ سَأْاِيْسِينِيْفُونْ. دَينَي فمِيْكِيرْ كُوْلاَ، فنَالاَرْ كُوْلاَ، سَكِيعْ بُوْمِى لاَعِيتْ سَأْاِيْسِيْنِيفُونْ، مكَاتنْ بُوْمِي لاَعِيتْ سَأْاِسِيْنِيفُونْ كُوْلاَ فِيْكِيرْ فِيْكِيرْ نَامِى فرْكَاوِيسْ اَيعْكَالْ. سَاكدْ كُوْلاَ سُوْمرَافِي، بُوْمِى لاَعِيتْ سَأْاِيْسِيْنِيفُونْ نَامِى فرْكَاوِيسْ اَيعْكَالْ كرَنَا كُوْلاَ تِعَالِى كَتتفَانْ صِفَةْ اَيعْكَالْ. رُوفِيْنِيْفُونْ صِفَةْ اَيعْكَالْ:  اَوْبَاهْ، منعْ، لاَنْ اَوْوَاهْ اَوْوَاهْ. رُوْفِيْنِيفُونْ اَوْوَاهْ اَوْوَاهْ:  سِيَاعْ، ندَالُوْ، فَدَاعْ، فتعْ، اِيُوْبْ، بنْتَيرْ، جَاوَاهْ، ترَاعْ، اَنْدَافْ، اِيعْكِيلْ لاَنْ سَانَيسْ سَانَيْسِيْفُونْ. سَأْفُونِيْكَا كَالرسْ منعْ، ندَالُوْ، فتع، ترَاعْ، كَتَاهْ تِيَاعْ عَاهَوسْ، لاَنْ سَانَيسْ سَانَيْسِيْفُونْ . مَعْكَا فُونْدِي فُونْدِي فرْكَاوِيسْ اِعْكَاعْ كتتفَانْ صِفَةْ اَيعْكَالْ، اِيعْكِيهْ تُوْمُوتْ اَيعْكَالْ. مَعْكَا فُونْدِي فُونْدِي فرْكَاوِيسْ اِعْكَاعْ اَيعْكَالْ، مْبَوتنْ سَاكدْ اَيعْكاَلْ فِيَامْبَاكْ، كدَاهْ وَونْتنْ اِعْكَاعْ عَيعْكَالَكنْ. دَيْنَى اِعْكَاعْ عَيعْكَالَكنْ بُومِي لاَعِيْتْ سَأْاِسِيْنِيفُونْ مسْتِى مْبَوْتنْ سَامِي كلاَيَانْ بُوْمِي لاَعِيْتْ سَأْاِسِيْنِيفُونْ. لاَهْ اِيعْكِيهْ فُوْنِكَا اِعْكَاعْ عَيعْكَالَكنْ بُوْمِي لاَعِيْتْ سَأْاِسِيْنِيفُونْ اِعْكَاعْ نَامِى كُوسْتِى اَلله، ذَاتْ ستُوعْكَالْ، مسْتِى وَونْتنِيْفُونْ كتتفَانْ صِفَةْ سَمْفُورْنَا، مْبَوتنْ ككِرَاعَانْ.
كُوْلاَ يُوْمرَافِى فَارَا اُوْتُوْسَانِفُونْ كُوسْتِى اَلله. دَيْنَى فَارَا اُوْتُوْسَانِفُونْ كُوسْتِى اَلله فُونِيْكَا منُوعْصَا جَالرْ كَعْ مرْدَيْكَا، كَاعْ سَمْفُورْنَا كدَادَوْسَانِفُونْ، اِعْكَاعْ مْبَوتنْ وَونْتنْ جلاَنِيْفُونْ، اِعْكَاعْ كفَارِيْعَانْ وَحْيُوْ جَلِى لاَنْ وَحْيُوْ خَفِى. دَيْنَى كُوسْتِى كُوْلاَ، بنْدَارَا كُوْلاَ، نَبِى كُوْلاَ، فُوْنِيْكَا كَنْجعْ نَبِى مُحَمَّدْ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، كلرسْ فُوْترَانِفُونْ كِيَاهِى عَبْدُ الله، وَايَاهِفُونْ كِيَاهِى عَبْدُ اْلمُطَلِّبْ، اِيْبُوْ نِفُوْنْ دَيْوِى آمِنَهْ، تدَاكْ اِيْفُونْ بَاعْسَا قُرَيْشْ. كَنْجعْ نَبِى مُحَمَّدْ دِيْفُوْن فُوْترَا اَكنْ وَوْنْتنْ مَكَّةْ، دَاعُوْ دَاعُوْ اَكعْ، سفُوهْ، دَادَوْسْ نَبِى، دَادَوسْ اُوْتُوْسَانْ، دِيْفُونْ اُوْتُوسْ مُوْجَالْ اَكَامِى اِسْلاَمْ وَونْتنْ اِعْ نكَارِيْ مَكَّةْ. اِعْكَاعْ دِيْفُونْ وُوْجَالْ سدَايَا جِنْ لاَنْ منُوعْسَا. سَاكدِيْفُونْ ورَادَينْ  دِيْفُونْ تُوْلاَرْ تُوْلاَرْ اَكنْ. رُومِيْيِِيْنِيْفُونْ مُوْجَالْ سَانْترِ نِيْفُونْ اِعْكَاعْ نَامِى صَحَابَةْ، صَحَابَةْ  مُوْجَالْ سَانْترِ نِيْفُونْ اِعْكَاعْ نَامِى تَابِعِينْ، تَابِعِينْ مُوْجَالْ سَانْترِ نِيْفُونْ اِعْكَاعْ نَامِى تَابِعِهِمْ، تَابِعِهِمْ مُوْجَالْ سَانْترِ نِيْفُونْ اِعْكاَعْ نَامِى عُلَمَاءْ سَلَفْ، عُلَمَاءْ سَلَفْ مُوْجَالْ سَانْترِ نِيْفُونْ اِعْكَاعْ نَامِى عُلَمَاءْ خَلَفْ، سَأْترَاسْ ترَاسِفُونْ، مُوْجَالْ مُوْجَالَكنْ هِيْعْكَا سَأْفرِيْكِىْ، دُمُوْكِى اِعْ عرِيْكِيْ فَاعْكَوْنَانْ فُونْدَوْكْ فسَانْترَينْ اَلاِحْيَاء عُلُوْمَ الدِّيْن كسُوْكِيْهَانْ شِيْلاَشَفْ  لاَنْ سَانَيسْ سَانَيْسِيْفُونْ. دَاعُوْ دَاعُوْ كَنْجعْ نَبِى مُحَمَّدْ فِيْنْدَاهْ وَونْتنْ اِعْ نكَارِيْ مَدِيْنَةْ مُوْجَالْ اَكَامِى اِسْلاَمْ وَونْتنْ اِعْ مَدِيْنَةْ. دَاعُوْ دَاعُوْ كرَاهْ، سَيْدَا، دِيْفُونْ سَارَيْ اَكنْ وَونْتنْ نكَارِيْ مَدِيْنَةْ. سَأْسَامْفُوْنِيفُونْ سَيْدَا، مْبَوتنْ وَونْتنْ نَبِى اُوْتُوْسَانْ مَالِيهْ هِيعْكَا دُمُوْكِى سَأْفرِيْكِى عَانْتَوسْ دِنْتنْ قِيَامَةْ. دَيْنى وَونْتنِيْفُوْنْ نَبِى عِيْسَى مبينْجَاعْ سَأْجَاكتْ اِيْفُونْ دِنْتنْ قِيَامَةْ، نَامُوعْ نرَاسَاكنْ فِيْوُوْجَالِفُونْ كَنْجعْ نَبِى مُحَمَّدْ.
سَأْسَمْفُوْنِيْفُونْ كُوْلاَ سُوْمرَافِيْ شَهَادَةْ كَالِيهْ، لاَجعْ كُوْلاَ يُوْمرَافِيْ اِعْكَاعْ نَامِى صَلاَةْ. ديْنَى اِعْكَاعْ نَامِىْ صَلاَةْ  فُوْنِيْكَا فنْدَاملاَنِيْفُونْ تِيَاعْ عَيْعَيرْ مَرِيعْ كُوسْتِى اَلله. لاَهْ اِعْكِيهْ فُوْنِكَا فِنْتنْ فِنْتنْ فعُوْجَافْ لاَنْ فِنْتنْ فِنْتنْ فنْدَاملاَنْ اِعْكَاعْ دِيْفُونْ فعَاعْكَيْنِى شَرَطْ رُكُونْ، اِيعْكَاعْ دِيْفُونْ كَاوِيْتِيْ تَكْبِيْرَةُ اْلاِحْرَامْ، اِعْكَاعْ دِيْفُونْ فُوعْكَاسِى سَلاَمْ. ديْنَىْ شَرَطْ وَاجِبْ اِيْفُونْ صَلاَةْ فُوْنِيْكَا وَونْتنْ تِيْكَا: ستُوعْكَالْ اِسْلاَمْ، كَفِيعْ كَالِيهْ بَالِغْ، كَفِيعْ تِيْكَا عْكَادَاهِىْ عَقَلْ.
كُوْلاَ سُوْمرَافِىْ صِفَةْ صِفَةْ اِيْفُونْ كُوْستِى اَلله. دَيْنَىْ صِفَةْ صِفَةْ اِيْفُونْ كُوسْتِى اَلله فُونِيْكَا كفَيْرَاعْ دَادَوسْ تِيْكَا: ستُوعْكَالْ صِفَةْ وَاجِبْ، كَفِيعْ كَالِيهْ صِفَةْ مُسْتَحِيلْ، كَفِيعْ تِيْكَا صِفَةْ جَائِزْ. دَيْنَىْ صِفَةْ وَاجِبْ اِيْفُونْ كُوسْتِى اَلله فُوْنِيْكَا مْبَوتنْ وَونْتنْ تلاَسْ تلاَسِفُونْ، مُحَالْ اِيْفُونْ سَأْمَونْتنْ اُوْكِىْ.
دَيْنَىْ اِعْكَاعْ دِيْفُونْ وَاجِبْ اَكنْ يُوْمرَافِيْ سَابنْ سَابنْ تِيَاعْ مُكَلَّفْ فُوْنِيْكَا نَامُوعْ كَالِيهْ دَوْصَا، مُحَالْ اِيْفُونْ اِيعْكِيهْ كَالِيهْ دَوْصَا، جَائِزْ اِيْفُونْ ستُوعْكَالْ.
رُوْفِيْنِيْفُونْ صِفَةْ وَاجِبْ كَالِيهْ دَوْصَا اِيعْكِيهْ فُوْنِكَا: (1)وُجُودْ (2) قِدَمْ (3) بَقَاءْ (4) مُخَالَفَةُ لِلْحَوَادِثِ (5) قِيَامُهُ تَعَالَى بِنَفْسِهِ (6)  وَحْدَانِيَّةْ (7)  قُدْرَةْ (8)  اِرَادَةْ (9) عِلْمُ (10) حَيَاةْ (11) سَمَعْ (12) بَصَرْ (13) كَلاَمْ (14) قَادرًا (15) مُرِيْدًا (16)عَالِمًا (17) حَيًّا (18) سَمِيْعًا (19) بَصِيْرًا (20) مُتَكَلِّمًا. مُحَالِفُونْ: (1) عَدَمْ  (2) حُدُوْثْ (3) طُرُوُّ اْلعَدَمْ (4) مُمَاثَلَةُ لِلْحَوَادِثِ (5) اَنْ لاَ يَكُوْنَ قَائِمًا بِنَفْسِهِ (6) اَنْ لاَ يَكُوْنَ وَاحِدًا (7) عَجْزُ (8) عَدَمُ اْلاِرَادَةْ (9) جَهْل (10) مَوْت (11) صَمَمْ (12) عَمَى (13) بَكَمْ  (14) عَاجِزًا (15) غَيْرَمُرِيْدٍ (16) جَاهِلاً (17) مَيِّتًا (18) صَمًّا (19) عَمّاً (20) بَاكِمًا. 
وَاجِبْ وُجُودْ مُحَالْ عَدَمْ، وَاجِبْ قِدَمْ مُحَالْ حُدُوثْ، وَاجِبْ بَقَاءْ مُحَالْ طُرُوُّ اْلعَدَمْ وَاجِبْ مُخَالَفَةُ لِلْحَوَادِثِ مُحَالْ مُمَاثَلَةُ لِلْحَوَادِثِ، وَاجِبْ قِيَامُهُ بِنَفْسِهِ مُحَالْ اَنْ لاَ يَكُوْنَ قَائِمًا بِنَفْسِهِ، وَاجِبْ وَحْدَانِيَّةْ مُحَالْ اَنْ لاَ يَكُوْنَ وَاحِدًا، وَاجِبْ قُدْرَةْ مُحَالْ عَجْزُ، وَاجِبْ اِرَادَةْ مُحَالْ عَدَمُ اْلاِرَادَةْ، وَاجِبْ عِلْمُ مُحَالْ جَهْلُ، وَاجِبْ حَيَاةْ مُحَالْ مَوْت، وَاجِبْ سَمَعْ مُحَالْ صَمَمْ، وَاجِبْ بَصَرْ مُحَالْ عَمَى، وَاجِبْ كَلاَمْ مُحَالْ بَكَمْ، وَاجِبْ قَادِرًا مُحَالْ عَاجِزًا، وَاجِبْ مُرِيْدًا مُحَالْ غَيْرَمُرِيْدٍ، وَاجِبْ عَالِمًا مُحَالْ جَاهِلاً، وَاجِبْ حَيًّا مُحَالْ مَيِّتًا، وَاجِبْ سَمِيْعًا مُحَالْ صَمًّا، وَاجِبْ بَصِيْرًا مُحَالْ عَمًّا، وَاجِبْ مُتَكَلِّمًا مُحَالْ بَاكِمًا.
وَاجِبْ وُجُودْ مُحَالْ عَدَمْ، تكسِيْفُونْ مسْتِىْ كُوسْتِى اَلله وَونْتنْ، مْبَوْتنْ فِنَاعْكِيهْ عَقَلْ يَينْ كُوسْتِى اَلله مْبَوْتنْ وَونْتنْ. وَاجِبْ قِدَمْ مُحَالْ حُدُوثْ، تكسِيْفُونْ مسْتِى كُوسْتِى اَلله دِعِينْ تَنْفَا كَوِيْتَانْ، مْبَوتنْ فِنَاعْكِيهْ عَقَلْ يَينْ كُوسْتِى اَلله اَيَارْ. وَاجِبْ بَقَاءْ مُحَالْ طُرُوُّ اْلعَدَمْ، تكسِيْفُونْ مسْتِى كُوسْتِى اَلله لاَعْكعْ تَنْفَا فُوعْكَاسَانْ، مْبَوتنْ فِنَاعْكِيهْ عَقَلْ يَينْ كُوسْتِى اَلله كعِيعْ رُوْسَاكْ. وَاجِبْ مُخَالَفَةُ لِلْحَوَادِثِ مُحَالْ مُمَاثَلَةُ لِلْحَوَادِثِ، تكسِيْفُونْ مسْتِى كُوسْتِى اَلله بَينْتنْ كلاَيَانْ فرْكاَوِيسْ اَيعْكاَلْ، مْبَوْتنْ فِنَاعْكِيهْ عَقَلْ يَينْ كُوْسْتِى اَلله سَامِى كلاَياَنْ فرْكاَوِيْسْ اَيْعْكَالْ. وَاجِبْ قِيَامُهُ بِنَفْسِهِ مُحَالْ اَنْ لاَ يَكُوْنَ قَائِمًا بِنَفْسِهِ، تكسِيْفُوْنْ مسْتِى كُوْسْتِى اَلله جُوْمنعْ فِيَامْبَاكْ، مْبَوْتنْ فِنَاعْكِيهْ عَقَلْ يَينْ كُوسْتِى اَلله مْبَوْتنْ جُوْمنعْ فِيَامْبَاكْ. اِعْكَاعْ نَامِىْ جُوْمنعْ فِيَامْبَاكْ فُوْنِكَا مْبَوْتنْ دِيْفُونْ دَاملْ ذَاتْ سَانَيسْ اُوْتَاوَا تُوْمَيمْفَيلْ ذَاتْ سَانَيسْ. وَاجِبْ وَحْدَانِيَّةْ مُحَالْ اَنْ لاَ يَكُوْنَ وَاحِدًا، تكسِيْفُونْ مسْتِىْ كُوسْتِى اَلله ستُوعْكَالْ، مْبَوْتنْ فِنَاعْكِيهْ عَقَلْ يَينْ كُوسْتِى اَلله مْبَوتنْ ستُوعْكَالْ. اِعْكَاعْ نَامِى ستُوْعْكَالِيعْ كُوسْتِى اَلله فُوْنِكَا مْبَوتنْ ووِيْجَالاَنْ كَالِيهْ اُوْتَاوِىْ تِيْكَا اُوْتَاوِىْ لاَعْكُوعْ كَاتَاهْ، لاَنْ مْبَوتنْ كَاسُوعْسُونْ سُوعْسُونْ ذَاتْ اِيْفُونْ        لاَنْ صِفَةْ اِيْفُونْ. وَاجِبْ قُدْرَةْ مُحَالْ عَجْزُ، تكسِيْفُونْ مسْتِى كُوسْتِى اَلله كُوَاصَا، مْبَوْتنْ فِنَاعْكِيهْ عَقَلْ يَينْ كُوسْتِى اَلله اَفسْ. وَاجِبْ اِرَادَةْ مُحَالْ عَدَمُ اْلاِرَادَةْ، تكسِيْفُونْ مسْتِى كُوسْتِى اَلله كرْسَا، مْبَوتنْ فِنَاعْكِيهْ عَقَلْ يَينْ كُوسْتِى اَللهْ كسرعْ. وَاجِبْ عِلْمُ مُحَالْ جَهْلُ، تكسِيْفُونْ مسْتِى كُوسْتِى اَلله عُوْدَانَيْنَى، مْبَوْتنْ فِنَاعْكِيهْ عَقَلْ يَينْ كُوسْتِى اَلله بَوْدَوْ. وَاجِبْ حَيَاةْ مُحَالْ مَوتْ، تكسِيْفُونْ مسْتِى كُوسْتىِ اَلله كسَاعْ مَبَوْتنْ فِنَاعْكِيهْ عَقَلْ يَينْ كُوسْتِى اَلله سَيْدَا. وَاجِبْ سَمَعْ مُحَالْ صَمَمْ، تكسِيْفُونْ مسْتِى كُوسْتِى الله مِدَاعتْ، مْبَوْتنْ فِنَاعْكِيهْ عَقَلْ يينْ كُوسْتِى الله تُوْلِى. وَاجِبْ بَصَرْ مُحَالْ عَمَى، تكسِفُونْ مسْتِى كُوسْتِى الله نِعَالِى، مْبَوتنْ فِنَاعْكِيهْ عَقَلْ يَينْ كُوسْتِى الله وُوْطَا. وَاجِبْ كَلاَمْ مُحَالْ بَكَمْ، تكسِفُونْ مسْتِى كُوسْتِى الله عنْدِيكَا، مْبَوْتنْ فِنَاعْكِيهْ عَقَلْ يينْ كُوسْتِى الله بِيْسُو. وَاجِبْ قَادِرًا مُحَالْ عَاجِزًا، تكسِفُونْ مسْتِى كُوسْتِى الله  ذَاتْ اِعْكَاعْ كُوَاصَا، مْبَوْتنْ فِنَاعْكِيهْ عَقَلْ يينْ كُوسْتِى الله ذَاتْ اِعْكَاعْ اَفسْ. وَاجِبْ مُرِيْدًا مُحَالْ غَيْرَمُرِيْدٍ، تكسِيْفُونْ مسْتِى كُوسْتِى الله ذَاتْ اِعْكَاعْ كرْصَا، مْبَوْتنْ فِنَاعْكِيهْ عَقَلْ يينْ كُوسْتِى الله  ذَاتْ اِعْكَاعْ كسرعْ. وَاجِبْ عَالِمًا مُحَالْ جَاهِلاً، تكسِيْفُونْ مسْتِى كُوسْتِى الله ذَاتْ اِعْكَاعْ عُوْدَانَيْنِى، مْبَوْتنْ فِنَاعْكِيهْ عَقَلْ يينْ كُوسْتِى الله  ذَاتْ اِعْكَاعْ  بَوْدَوْ، وَاجِبْ حَيًّا مُحَالْ مَيِّتًا، تكسِيْفُونْ مسْتِىْ كُوسْتِى اَلله ذَاتْ اِعْكَاعْ كسَاعْ، مْبَوْتنْ فِنَاعْكِيهْ عَقَلْ يينْ كُوسْتِى الله  ذَاتْ اِعْكَاعْ سيْدَا. وَاجِبْ سَمِيْعًا مُحَالْ صَمًّا، تكسِيْفُوْنْ مسْتِى كوُسْتِى اَلله ذَاتْ اِعْكَاعْ مِدَاعتْ، مْبَوْتنْ فِنَاعْكِيهْ عَقَلْ يينْ كُوسْتِى اَلله ذَاتْ اِعْكَاعْ تُوْلِى. وَاجِبْ بَصِيْرًا مُحَالْ عَمًّا، تكسِيْفُونْ مسْتِى كُوسْتِى اَلله ذَاتْ اِعْكَاعْ نِعَالِى، مْبَوْتنْ فِنَاعْكِيهْ عَقَلْ يينْ كُوسْتِى اَلله ذَاتْ اِعْكَاعْ وُوْطَا. وَاجِبْ مُتَكَلِّمًا مُحَالْ بَاكِمًا، تكسِيْفُونْ مسْتِى كُوسْتِى اَلله ذَاتْ اِعْكَاعْ عنْدِيْكَا، مْبَوْتنْ فِنَاعْكِيهْ عَقَلْ يينْ كُوْسْتِى اَلله ذَاتْ اِعْكَاعْ بِسُوْ.
كُوْلاَ يُوْمرَافِى صِفَةْ جَائِزْ اِيْفُونْ كُوسْتِى اَلله. دَينَىْ صِفَةْ جَائِزْ اِيْفُونْ كُوسْتِى اَلله فُونِيْكَا وَوْنتنْ ستُوعْكَالْ، فَاعْ اِيْفُونْ وَونْتنْ سكَاوَانْ، دَادَوسْ كَاعْسَالْ. مُحَالْ اِيْفُونْ جَائِزْ اِعْكِيهْ كَاعْسَالْ. رُوْفِيْنِيْفُونْ صِفَةْ جَائِزْ ستُوعْكَالْ : فِعْلُ وَتَرْكُ، فَاعْ اِيْفُونْ: عَدَمْ تَأْثِيرْ بِالْقُوَّةْ، عَدَمْ تَأْثِيرْ بِالطَّبْعِ، حُدُوْثُ الْعَالَمْ بِاَسْرِهِ، يَفْعَلُ اْلاَشْيَاءَ لاَ لِغَرْضٍ. مُحَالْ اِيْفُونْ: وُجُوْبُ الْفِعْلِ وَالتَّرْكِ، تَأْثِيرْ بِالْقُوَّةْ، تَأْثِيرْ بِالطَّبْعِ، قِدَمُ الْعَالَمْ بِأَسْرِهِ، يَفْعَلُ اْلاَشْيَاءَ لِغَرْضٍ. جَائِزْ فِعْلُ وَتَرْكُ مُحَالْ وُجُوْبُ الْفِعْلِ وَالتَّرْكِ، تكسِيْفُونْ كَيْعِيعْ كَيْعِيعْ كَيْمَاوُونْ كُوسِتى اَلله دَاملْ عَالَمْ اُتَوِىْ تِعْكَالْ دَاملْ عَالَمْ، مْبَوْتنْ فِينَاعْكِيهْ عَقَلْ يينْ كُوسْتِى اَلله وَاجِبْ دَاملْ عَالَمْ اُتَوِىْ وَاجِبْ تِعْكَالْ دَاملْ عَالَمْ. عَدَمْ تَأْثِيرْ بِالْقُوَّةْ مُحَالْ تَأْثِيرْ بِالْقُوَّةْ، تكسِيْفُونْ مْبَوْتنْ وَونْتنْ ستُوعْكَالِيعْ عَالَمْ اِعْكَعْ سَاكدْ علاَبتِى كلَوَانْ ككِيْيَاتَنِيْفُونْ فِيَامْبَاكْ، مْبَوْتنْ فِنَاعْكِيهْ عَقَلْ يينْ ستُوعْكَالِيعْ عَالَمْ سَاكدْ علاَبتِى كلَوَانْ ككِيْيَاتَنِيْفُونْ فِيَمْبَاكْ. عَدَمْ تَأْثِيرْ بِالطَّبْعِ مُحَالْ تَأْثِيرْ بِالطَّبْعِ، تكسِيْفُونْ مْبَوْتنْ وُونْتنْ ستُوعْكَالِيْفُونْ عَالَمْ اِعْكَعْ سَاكدْ علاَبتِى كلَوَانْ وَاتكْ اِيْفُونْ فِيَمْبَاكْ، مْبَوْتنْ فِنَاعْكِيهْ عَقَلْ يينْ ستُوعْكَالِيعْ عَالَمْ سَاكدْ علاَبتِى كلَوَانْ وَاتكْ اِيْفُونْ فِيَمْبَاكْ. حُدُوْثُ الْعَالَمْ بِأَسْرِهِ مُحَالْ قِدَمُ الْعَالَمْ بِأَسْرِهِ، تكسِيْفُونْ اَيَارْ سدَايَانِيْفُونْ عَالَمْ، مْبَوْتنْ فِنَاعْكِيهْ عَقَلْ يينْ سدَايَا عَالَمْ دِيْعِينْ تَنْفَاكَاوِيْتَانْ. يَفْعَلُ اْلاَشْيَاءَ لاَ لِغَرْضٍ مُحَالْ يَفْعَلُ اْلاَشْيَاءَ لِغَرْضٍ، تكسِيْفُونْ كُوسْتِى اَلله دَاملْ اِعْ فِنْتنْ فِنتنْ فرْكَاوِيسْ مْبَوْتنْ وَونْتنْ فعَارَاهْ اِيْفُونْ، مْبَوتنْ فِيْنَاعْكِيهْ عَقَلْ يينْ كُوسْتِى اَلله دَاملْ فِينْتنْ فِينْتنْ فرْكَاوِيسْ وَونْتنْ فعَارَاهْ اِيْفُونْ.
كُوْلاَ يُوْمرَافِى صِفَةْ وَاجِبْ اِيْفُونْ فَارَا رَسُولْ، ديْنى صِفَةْ وَاجِبْ اِيْفُونْ فَارَا رَسُولْ فُوْنِيْكَا وَونْتنْ تِيْكَا، مُحَالْ اِيْفُونْ وَونْتنْ تِيْكَا، رُوْفِيْنِيْفُونْ صِفَةْ وَاجِبْ تِيْكَا فُوْنِيْكَا: (1) صِدِقْ (2) اَمَانَةْ (3) تَبْلِيغْ. مُحَالْ اِيْفُونْ اِعْكِيهْ تِيْكَا، رُوْفِيْنِيْفُونْ:    (1)كِذِبْ (2) خِيَانْةْ (3) كِتْمَانْ. وَاجِبْ صِدِقْ مُحَالْ كِذِبْ تكسِيْفُونْ مسْطِى تمنْ فَارَا اُوْتُوْسَانْ اِيْفُونْ كُوسْتِى اَلله، مْبَوْتنْ فِيْنَاعْكِيهْ عَقَلْ يينْ كَوْرَوهْ فَارَا اُوْتُوْسَانْ اِيْفُونْ كُوسْتِى اَلله. وَاجِبْ اَمَانَةْ مُحَالْ خِيَانَةْ تكسِيْفُونْ مسْتِى فِنرْجَيَا فَارَا اُوْتُوْسَانْ اِيْفُونْ كُوسْتِى اَلله، مْبَوْتنْ فِنَاعْكِيهْ عَقَلْ يينْ جِدْرَا فَارَا اُوْتُوْسَانْ اِيْفُونْ كُوسْتِى اَلله. وَاجِبْ تَبْلِيغْ مُحَالْ كِتْمَانْ، تكسِيْفُونْ مسْطِى نكَااَكَىْ فَارَا اُوْتُوْسَانْ اِيْفُونْ كُوسْتِى اَلله، مْبَوْتنْ فِيْنَاعْكِيهْ عَقَلْ يينْ عُومْفتْ فَارَا اُوْتُوْسَانْ اِيْفُونْ كُوسْتِى اَلله.
صِفَةْ جَائِزْ اِيْفُونْ فَارَا رَسُولْ فُوْنيِْكَا وَونْتنْ ستُوعْكَالْ مُحَالْ اِيْفُونْ جَائِزْ اُوْكِى ستُوعْكَالْ. رُوْفِيْنِيْفُونْ جَاِئزْ ستُوعْكَالْ فُوْنِيْكَا: وناَعْ كتتفَانْ صِفَةْ اَعْرَاضُ الْبَشَرِيَّةْ، تكسِيْفُونْ كَيْعِيعْ كَيْعِيعْ كيمَاوَونْ فَارَا رَسُولْ كتتفَانْ صِفَةْ بَاعْسَا منُوعْسَا كَدَوسْطَا: دَهَرْ، عُنْجُوكْ، كرَامَا فُوْترَا، تتِنْدَكَانْ، تتُومْبَاسَانْ، لُوْجعْ، كرَاهْ، سَيْدَا لاَنْ سَانَيْسْ سَانَيْسْ اِيْفُونْ.
مُحَالْ يَينْ فَارَا رَسُولْ كتتفَانْ صِفَةْ اُلُوْهِيَّةْ، تكسِيْفُونْ مْبَوْتنْ فِيْنَاعْكِيهْ عَقَلْ يينْ فَارَا رَسُولْ كتتفَانْ صِفَةْ بَاعْسَا كفعَيْرَانَانْ كَدَوسْطَا: نْدَاملْ عَالَمْ كلَوَانْ مَاوِيْ ككِيْيَاتَانْ اِيْفُونْ فِيَامْبَاكْ اُوْتَاوِى عحَاقِى دِيْفُونْ سمْبَاهْ.
فعُوْجَافْ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ الله فُوْنِكَا علبتَاكنْ اِيْمَانْ سكَاوَانْ اِيعْكِيهْ منِيْكَا: (1) عِيْمَانَكنْ فَارَا نَبِى (2) عِيْمَانَكنْ فَارَا مَلاَئِكَةْ (3)     عِيْمَانَكنْ كِتَابْ بَوعْصَا لاَعِيْتْ (4)  عِيْمَانَكنْ دِيْنَا اَخِيرْ.
جُمْلَهْ اِيْفُونْ مُعْتَقَدْ اِعْكَاعْ دِيْفُونْ وَاجِبْ اَكنْ يُوْمرَافِى سَابنْ سَابنْ تِيَاعْ مُكَلَّفْ فُوْنِيْكَا وَونْتنْ سَيْكتْ اُوْتَاوِى سوِيْدَاكْ كَالِيهْ، اِيعْكِيهْ فُوْنِيْكَا صِفَةْ وَاجِبْ اِيْفُونْ كُوسْتِى اَلله كَالِيهْ دَوْصَا، مُحَالْ اِيْفُونْ اِيعْكِيهْ كَالِيهْ دَوْصَا، جَائِزْ اِيْفُوْنْ ستُوعْكَالْ، مُحَالْ اِيْفُونْ اِيعْكِيهْ ستُوعْكَالْ دَادَوسْ كَالِيهْ. كَالِيهْ لاَنْ سكاَوَانْ دَوْصَا وَونْتنْ كَاوَانْ دَوْصَا كَالِيهْ. لاَهْ اِيعْكِيهْ فُوْنِيْكَا اِعْكَاعْ سَأْجَاتَوسْ اِيْفُونْ صِفَةْ وَاجِبْ، مُسْتَحِيلْ، جَائِزْ اِيْفُونْ كُوسْتِى اَلله. صِفَةْ وَاجِبْ اِيْفُونْ فاَرَا رَسُولْ تِيْكَا، مُحَالْ اِيْفُونْ تِيْكَا، دَادَوسْ ننمْ، جَائِزْ اِيْفُونْ ستُوعْكَالْ، مُحَالْ اِيْفُونْ جَائِزْ ستُوعْكَالْ، دَادَوسْ كَالِيهْ. كَالِيهْ لاَنْ ننمْ وَونْتنْ وَالُوْ. لاَهْ اِيعْكِيهْ منِيْكَا اِعْكَاعْ سَأْجَاتَوسْ اِيْفُونْ صِفَةْ وَاجِِبْ، مُسْتَحِيلْ، جَائِزْ اِيْفُونْ فَارَا رَسُولْ، وَالُوْ لاَنْ سكَاوَانْ دَوْصَا كَالِيهْ وَونْتنْ سَيْكتْ. لاَهْ اِيعْكِيهْ منِيْكَا جُمْلَةْ اِيْفُونْ مُعْتَقَدْ اِعْكَاعْ دِيْفُونْ وَاجِبْ اَكنْ يُوْمرَافِى سَابنْ سَابنْ تِيَاعْ مُكَلَّفْ وَونْتنْ سَيْكتْ، اِعْكَاعْ ملبتْ وَونْتـنْ فعُوْجَفْ لآاِلهَ اِلاَّالله مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ الله. سَاكدْاِيْفُونْ ملبتْ سوِيْدَاكْ كَالِيهْ كرَانَا عفَاعَاكنْ صِفَةْ جَائِزْ اِيْفُونْ كُوسْتِى اَلله سكَاوَانْ، مُحَالْ اِيْفُونْ اِعْكِيهْ سكَاوَانْ. سكَاوَانْ لاَنْ سكَاوَانْ وَونْتنْ وَالُوْ. فعُوْجَافْ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اَلله فُوْنِيْكَا علبتْ اَكنْ اِيْمَانْ سكَاوَانْ. سكَاوَانْ لاَنْ وَالُوْ وَونْتنْ كَالِيهْ ولاَسْ. كَالِيهْ ولاَسْ لاَنْ سَيْكتْ وَونْتنْ سوِيْدَاكْ كَالِيهْ. لاَهْ اِيعْكِيهْ فُوْنِيْكَا جُمْلَةْ اِيْفُونْ مُعْتَقَدْ اِعْكَاعْ دِيْفُونْ وَاجِبْ اَكنْ يُوْمرَافِى سَابنْ سَابنْ تِيَاعْ مُكَلَّفْ اِعْكَاعْ سوِيْدَاكْ كَالِيهْ، اِعْكَاعْ ملبتْ وَونْتنْ اِعْ  فعُوْجَفْ لآاِلهَ اِلاَّ الله مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ الله. سَاكدْ اِيْفُونْ ملبتْ كرَانَا نِعَالِى فعُوْجَفْ لآاِلهَ اِلاَّالله، اِعْ عرِيْكِى وَونْتنْ لَفَظْ اَلله اِعْكَاعْ اَسْمَانِفُونْ ذَاتْ اِعْكَاعْ كتتفَانْ صِفَةْ اُلُوْهِيَّةْ. صِفَةْ اُلُوْهِيَّةْ اَعْكَادَاهِى مَعْنَى كَالِيهْ: (1) اِسْتِغْنَاءُ الْإِلهِ عَنْ كُلِّ مَا سِوَاهُ: تكسِيْفُونْ سمُوْكِيْهَىْ اَلله اَنْدَوهْ سَاكِيعْ سَابنْ سَابنْ بَرَاعْ كَعْ سَأْلِيَانَىْ اَلله (2) اِفْتِقَارُ كُلِّ مَا عَدَاهُ اِلَيْهِ، تكسِيْفُونْ كَارفَىْ سَابنْ سَابنْ بَرَاعْ كَعْ سَأْلِيَانَىْ اَلله، كَارفْ مَرِيعْ اَلله.
مَاسِوَاهُ فُوْنِيْكَا عْكَادَاهِي عِبَارَةْ كَاعْسَلْ : 1.عِبَارَةْ فَاعِلْ 2.عِبَارَةْ مَحَلْ 3.عِبَارَةْ مَفْعُولْ 4.عِبَارَةْ مُكَمِّلْ 5.عِبَارَةْ وَاسِطَةْ. مَاسِوَاهُ اِعْكَاعْ عِبَارَةْ فَاعِلْ علبتَاكنْ مُعْتَقَدْ صِفَةْ وَاجِبْ اِيْفُونْ كُوسْتِى اَلله كلِيْمَا سِيْكَارْ، مُحَالْ اِيْفُونْ اِعْكِيهْ كلِيْمَا سِيْكَارْ. رُوْفِنِيْفُونْ صِفَةْ وَاجِبْ كلِيْمَا سِيْكَارْ اِعْكِيهْ فُوْنِيْكَا: 1.وُجُودْ 2.قِدَمْ 3.بَقَاءْ 4.مُخَالَفَةُ لِلْحَوَادِثِ 5.قِيَامُهُ بِنَفْسِهِ. سَأْسِيْكَارْ اِيعْكِيهْ فُوْنِيْكَا اِعْكَاعْ مَعْنَى: لاَيَفْتَقِرُ اِلَى الْفَاعِلِ تكسِيْفُونْ كُوسْتِى اَلله مْبَوْتنْ كَارفْ دَاتعْ اِعْكَاعْ نْدَادَيْكَاكنْ. مُحَالْ اِيْفُونْ: 1. عَدَمْ 2. حُدُوْثْ 3. طُرُوُّ الْعَدَمْ 4. مُمَاثَلَةُ لِلْحَوَادِثِ 5. اَنْ لاَ يَكُوْنَ قَائِمًا بِنَفْسِهِ. سَأْسِكَارْ اِعْكَاعْ مَعْنَى يَفْتَقِرُ اِلَى الْفَاعِلِ، كلِيْمَا سِيْكَارْ لاَنْ كلِيْمَا سِكَارْ دَادَوسْ وَونْتنْ صَاعَا. مَاسِوَاهُ اِعْكَاعْ عِبَارَةْ مَحَلْ علبتَاكنْ صِفَةْ وَاجِبْ اِيْفُونْ كُوسْتِى اَلله سَأْسِكَارْ مُحَالْ اِيْفُونْ اِعْكِيهْ سَأْسِكَارْ. رُوْفِنِيْفُونْ مُعْتَقَدْ صِفَةْ وَاجِبْ اِيْفُونْ كُوسْتِى اَلله سَأْسِكَارْ قِيَامُهُ بِنَفْسِهِ، سَأْسِكَارْ اِعْكَاعْ مَعْنَى لاَ يَفْتَقِرُ اِلَى مَحَلٍّ، مُحَالْ اِيْفُونْ سَأْسِكَارْ اِعْكَاعْ مَعْنَى يَفْتَقِرُ اِلَى مَحَلٍّ. سَأْسِكَارْ لاَنْ سَأْسِكَارْ دَادَوسْ وَونْتـنْ ستُوعْكَالْ. ستُوعْكَالْ لاَنْ صَاعَا دَادَوسْ وَونْتـنْ سدَوْصَا. مَا سِوَاهُ اِعْكَاعْ عِبَارَةْ مَفْعُولْ علبتَاكنْ صِفَةْ وَاجِبْ اِيْفُونْ كُوسْتِى اَلله صَاعَا، مُحَالْ اِيْفُونْ صَاعَا. رُوْفِنِيْفُونْ صِفَةْ وَاجِبْ اِيْفُونْ كُوسْتِى اَلله صَاعَا اِعْكِيهْ فُوْنِكَا: 1.وَحْدَانِيَّةْ 2.قُدْرَةْ 3.اِرَادَةْ 4.عِلْمُ 5.حَيَاةْ 6.قَادِرًا 7.مُرِيْدًا 8.عَالِمًا 9.حَيًّا. مُحَالِ اِيْفُونْ : 1.اَنْ لاَيَكُوْنَ وَاحِدًا 2.عَجْزُ 3.عَدَمُ الْإِرَادَةْ  4.جَهْلُ  5.مَوتْ 6.عَاجِزًا 7.غَيْرَ مُرِيْدٍ 8.جَاهِلاً 9.مَيِّتًا. صَاعَا لاَنْ صَاعَا دَادَوسْ وَونْتـنْ وَلُوْلاَسْ، لاَنْ سدَوْصَا دَادَوسْ وَالُوْ لِيْكُورْ. مَا سِوَاهُ عِبَارَةْ مُكَمِّلْ علبتَاكنْ صِفَةْ وَاجِبْ اِيْفُونْ كُوسْتِى اَلله ننمْ. مُحَالْ اِيْفُونْ اِعْكِيهْ ننمْ. رُوْفِنِيْفُونْ صِفَةْ وَاجِبْ اِيْفُونْ كُوسْتِى اَلله ننمْ اِعْكِيهْ فُوْنِيْكَا: 1.سَمَعْ 2.بَصَرْ 3.كَلاَمْ 4.سَمِيْعًا 5.بَصِيْرًا 6. مُتَكَلِّمًا. مُحَالْ اِيْفُونْ: 1.صَمَمْ 2.عَمَى 3.بَكَمْ 4.صَمًّا 5.عَمًّا 6.بَاكِمًا. ننمْ لاَنْ ننمْ وَونْتنْ كَالِيهْ ولاَسْ، لاَنْ وَالُوْلِيْكُورْ دَادَوسْ وَونْتنْ كَوَانْ دَوْصَا، مَاسِوَاهُ عِبَارَةْ وَاسِطَةْ علبتَاكنْ صِفَةْ جَائِزْ اِيْفُونْ كُوسْتِى اَلله ستُوعْكَالْ. فَاعْ اِيْفُونْ سكَاوَانْ دَادَوسْ كَاعْسَالْ. مُحَالْ اِيْفُونْ اِعْكِيهْ كَاعْسَالْ. رُوْفِنِيْفُونْ مُعْتَقَدْ صِفَةْ جَائِزْ اِيْفُونْ كُوسْتِى اَلله ستُوعْكَالْ فُوْنِيْكَا فِعْلُ وَتَرْكُ. فَاعْ اِيْفُونْ عَدَمْ تَأْثِيرْ بِالْقُوَّةِ، عَدَمْ تَأْثِيرْ بِالطَّبْعِ، حُدُوْثُ الْعَالَمْ بِاَسْرِهِ، يَفْعَلُ اْلاَشْيَاءَ لاَ لِغَرْضٍ، كَاعْسَالْ لاَنْ كَاعْسَالْ دَادَوسْ سدَوْصَا. سدَوْصَا لاَنْ كَوَانْ دَوْصَا دَادَوسْ وَونْتـنْ سَيْكتْ. لاَهْ اِعْكِيهْ فُوْنِيْكَا مُعْتَقَدْ سَيْكتْ اِعْكَاعْ ملبتْ وَونْتـنْ اِعْ فعُوْجَافْ : لآاِلهَ اِلاَّالله.
فعُوْجَافْ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ الله علبتَاكنْ مُعْتَقَدْ كَالِيهْ ولاَسْ. سَاكدْ اِيْفُونْ ملبتْ كرَانَا نِعَالِى فعُوْجَافْ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ. تكسِيْفُونْ كَنْجعْ نَبِى مُحَمَّدْ منِيْكَا دَادَوسْ اُوْتُوْسَانِيْفُونْ كُوسْتِى اَلله. اِعْ مَعْكَا سدَايَا اُوْتُوْسَانِيْفُونْ كُوسْتِى اَلله منِيْكَا كَاكُوْعَانْ صِفَةْ وَاجِبْ تِيْكَا، مُحَالْ اِيْفُونْ اِعْكِيهْ تِيْكَا. رُوْفِيْنِفُونْ وَاجِبْ تِيْكَا اِعْكِيْهِ فُوْنِيْكَا : 1.صِدِقْ 2.اَمَانَةْ 3.تَبْلِيغْ. مُحَالْ اِيْفُونْ: 1.كِذِبْ 2.خِيَانَةْ 3.كِتْمَانْ، جَائِزْ اِفُونْ فَارَا رَسُولْ فُوْنِيْكَا وَونْتـنْ ستُوعْكَالْ، مُحَالْ اِيْفُونْ جَائِزْ اِعْكِيهْ ستُوعْكَالْ، ونَاعْ كتكَانَانْ صِفَةْ اَعْرَاضُ الْبَشَرِيَّةْ،  مُحَالْ كتكَانَانْ صِفَةْ اُلُوْهِيَّةْ، ستُوعْكَالْ لاَنْ ستُوعْكَالْ دَادَوسْ وونْتنْ كَالِيهْ، كَالِيهْ لاَنْ ننمْ دَادَوْسْ وونْتنْ وَالُوْ. فعُوْجَافْ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ الله علبتَاكنْ اِيْمَانْ سكَاوَانْ : 1.[عِيْمَانَكنْ فَارَا نَبِى 2.عَيْمَانَكنْ فَارَا مَلاَئِكَةْ  3.عِيْمَانَكنْ كِتَابْ بَوعْصَا لاَعِيْتْ 4.عِيْمَانَكنْ دِيْنَا اَخِيرْ. سكَاوَانْ لاَنْ وَالُوْ دَادَوسْ وَونْتنْ كَالِيهْ ولاَسْ. فُوْنِيْكَا مُعْتَقَدْ كَالِيهْ ولاَسْ اِعْكَاعْ ملبتْ وَونْتـنْ اِعْ فعُوْجَافْ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ الله. كَالِيهْ ولاَسْ لاَنْ سَيْكتْ وَونْتـنْ سوِيْدَاكْ كَالِيهْ. لاَهْ اِعْكِيهْ فُوْنِيْكَا جُمْلَهْ اِيْفُونْ مُعْتَقَدْ سوِيْدَاكْ كَالِيهْ اِعْكَاعْ دِيْفُونْ وَاجِبْ اَكنْ  يُوْمرَافِى سَابنْ سَابنْ تِيَاعْ مُكَلَّفْ اِعْكَاعْ ملبتْ اِعْ فعُوْجَافْ:
لاَ اِلهَ اِلاَّ الله  مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ الله






SURAT TANDA TAS}H}IH}
No: 023/Biro Pend./PPAI/Kh. 1/VIII/2012

Setelah beberapa kali mengalami pembenahan atau penelitian ulang dan setelah ditas}h}i>h} oleh beliau KH. Chasbullah Badawi, maka kitab yang berjudul “Niyat Ingsun Ngaji”, yang disusun oleh Pendiri Pondok Pesantren Al-Ihya ‘Ulumaddin Kesugihan, beliau Al-Magfu>rlah KH. Badawi Hanafi, dinyatakan resmi dikeluarkan.
Bagi segenap pengguna atau pembaca kitab yang telah lebih dahulu beredar untuk bisa mencocokkan dengan kitab ini yang telah dinyatakan lulus tas}h}i>h}.
 
Kesugihan, 31 April  2012
Pentashih

KH. Chasbullah Badawi
Pengasuh PPAI





B. TAHLIL

اِلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ الْمُصْطَفَى سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى آلِهِ وَاَزْوَاجِهِ وَذُرِّيـَّاتِهِ وَاَهْلِ بَيْتِهِ وَاَصْحَابِهِ الْكِرَامِ لَهُمُ اْلفَاتِحَة.....
ثُمَّ اِلَى حَضْرَةِ جَمِيْعِ اِخْوَانِهِ مِنَ اْلاَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَالْمَلآئِكَةِ الْمُقَرَّبِيْنَ عَلَيْهِمُ الصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ لَهُمُ الْفَاتِحَة.....
ثم اِلَى اَرْوَاحِ جَمِيْعِ اْلاَوْلِيَاءِ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَالْعُلَمَاءِ الْعَامِلِيْنَ وَاَئِمَّةِ الْمُجْتَهِدِيْنَ وَالْفُقَهَاءِ وَالْمُصَنِّفِيْنَ وَالْمُفَسِّرِيْنَ وَاَهْلِ الصُّوْفِيَّةِ الْمُحَقِّقِيْنَ وَاَهْلِ الْبَدْرِ شَيْئٌ للهِ لَهُمُ الْفَاتِحَة.....
ثُمَّ اِلَى اَرْوَاحِ الْمَشَايِخِ وَاَهْلِ السِّلْسِلَةِ وَاْلاِجَازَةِ خُصُوْصًا اِلَى سُلْطَانِ اْلاَوْلِيَاءِ سَيِّدِنَا الشَّيْخِ عَبْدِ الْقَادِرِ الْجَيْلاَنِىِّ وَالشَّيْخِ جُنَيْدٍ الْبَغْدَادِىِّ وَالشَّيْخِ اْلاِمَامِ اَبِى حَامِدٍ مُحَمَّدٍ اَلْغَزَالِىّ وَالشَّيْخِ اَبِى حَسَن اْلاَشْعَرِيّ وَالشَّيْخِ اَبِى مَنْصُوْر الْمَتُوْرِدِيّ وَالشَّيْخِ مُحَمَّدِ بْنِ اِدْرِيْس الشَّافِعِيِّ وَالشَّيْخِ اْلاِمَامْ اَبِى حَنِيْفَةَ وَالشَّيْخِ اْلاِمَامْ مَالِكِ بْنِ انَسِ وَالشَّيْخِ اْلاِمَامْ اَحْمَدِ بْنِ حَنْبَلٍ وَالشَّيْخِ مُحَمَّدْ الشَّطَرِىِّ وَالشَّيْخِ اَبِى حَسَن الشَّاذِلِىِّ وَالشَّيْخِ اَبِى عَبْدِ اللهِ مُحَمَّدِ بْنِ سُلَيْمَانَ الْجَزُوْلِيّ وَاُصُوْلِهِمْ وَفُرُوْعِهِمْ وَمَشَايِخِهِمْ وَاَهْلِ بَيْتِهْمِ وَاَحْبَابِهِمْ وَمُرِيْدِيْهِمْ وَمُحِبِّيْهِمْ وَاَهْلِ سِلْسِلَتِهِمْ وَاْلآخِذِيْنَ مِنْهُمْ لَهُمُ الْفَاتِحَة......
وَاِلَى رُوْحِ كيَاهِى اِمَامْ رَافِعِي وَاِلَى رُوْحِ كيَاهِى عَبْدُ الله مُكْرِي وَاِلَى رُوْحِ كيَاهِى شَمْهُوْدِى وَاِلَى رُوْحِ كيَاهِى سَهْلاً الَّذِيْنَ قَبْرُهُمْ فِى لَوْنِيعْ فُورْوَوْرجَا وَاِلَى رُوْحِ كيَاهِى اِمَامْ فُوْرَا فُورْوَوْرجَا وَاِلَى رُوْحِ كيَاهِى فَاضِلْ وَوْنَوْ تُوْلُوسْ فُورْوَوْرجَا وَاِلَى رُوْحِ كيَاهِى اِبْرَاهِيمْ لِيْرَافْ كبُوْمَيْنْ وَاِلَى رُوْحِ الشَّيْخ خَازٍ بنْدُو فَارَى وَاِلَى رُوْحِ الشَّيْخ حَيَاتْ بنْدُوفَارَى وَاِلَى رُوْحِ الشَّيْخِ دَهْلاَنْ جَامْفسْ وَاِلَى رُوْحِ الشَّيْخ اِحْسَانْ جَامْفسِ وَاِلَى رُوْحِ كيَاهِى عَبْدُ الْهَادِى لاَعِيْتَانْ وَاِلَى رُوْحِ كيَاهِى رُؤْيَةْ كَالِى وُعُوْ وَاِلَى رُوْحِ كيَاهِى حُمَيْد كَالِى وُوْعُوْ وَاِلَى رُوْحِ كيَاهِى مَعْصُوْمْ لاَسَيمْ وَالِى رُوْحِ كِيَاهِى يَحْيَى مَالاَعْ وَاِلَى رُوْحِ كِيَاهِى عَبْدُ الله مُكْرِىْ كيْبَارَوْوْعَانْ وَاِلَى رُوْحِ كِيَاهِى صَالِحْ كيْلاَمُوْدَانْ وَاِلَى رُوْحِ كِيَاهِى نَاظِرْ وَاِلَى رُوْحِ يَاهِى خَدِيْجَةْ كبَارَوْوْعَانْ وَاِلَى رُوْحِ كِيَاهِى مَحْفُوظْ سلَوْكْ وَاِلَى رُوْحِ كيَاهِى هِشَامْ لَيْلَيرْ وَاِلَى رُوْحِ الشَّيخْ مَسْعُودْ كَاوُوعَانْتنْ وَاُصُوْلِهِمْ وَفُرُوْعِهِمْ وَمَشَايِخِهِمْ وَاَهْلِ بَيْتِهْمِ وَاَحْبَابِهِمْ وَمُرِيْدِهِمْ وَمُحِبِّيْهِمْ وَاَهْلِ سِلْسِلَتِهِمْ وَاْلآخِذِيْنَ مِنْهُمْ غَفَرَ اللهُ لَهُمْ ذُنُوْبَهُمْ وَنَفَعَنَا اللهُ بِعُلُوْمِهِمْ وَبِبَرَكَاتِهِمْ لَهُمُ الْفَاتِحَة.....
وَ اِلَى رُوْحِ مْبَاهْ كيَاهِى فَضِيْل وَزَوْجَتِهِ يَاهِى صَفِيَّةْ وَاِلَى رُوْحِ مُؤَسِّسِ هذَا الْمَعْهَد الشَّيْخ بَدَوِى حَنَفِى وَزَوْجَتِهِ يَاهِى عَآئِشَةْ بَدْرِيَةْ وَاِلَى رُوْحِ الشَّيْخ اَحْمَدْ مُصْطَلِحْ بَدَوِى وَاِلَى رُوْحِ كيَاهِى مُحْصَنْ وَزَوْجَتِهِ يَاهِى نَاصِرَةْ وَاِلَى رُوْحِ كيَاهِى عَبْدُ الْوَهَّابْ وَزَوْجَتِهِ يَاهِى مُرْتَجِيَةُ الرَّحْمَةْ وَاِلَى رُوْحِ كيَاهِى مَفْتُوْحِيْن وَاِلَى رُوْحِ كِيَاهِى مُصْطَفَى اَلْمَكِى وَاِلَى رُوْحِ كيَاهِى مُخْتَارُ الدِّينْ بَدَوِي وَاِلَى رُوْحِ كيَاهِى اِتْمَامُ الْوَفَاء وَاِلَى رُوْحِ كِيَاهِى مَسْرُوْرْ مُحْتَمِل وَاِلَى رُوْحِ يَاهِى خَالِصَةْ وَاِلَى رُوْحِ يَاهِى نُورْ لَيْلَى وَاِلَى رُوْحِ يَاهِى رَمْلَةْ الَّذِيْنَ قَبْرُهُمْ فِى كسُوْكِهَانْ وَاِلَى رُوْحِ كيَاهِى عَبْدُ الرَّحِيمْ جِتَاعْكَوْلَوْ وَزَوْجَتَيْهِ يَاهِى مَعُوْنَةْ وَيَاهِى مُنْبَسِطَةْ وَاِلَى رُوْحِ كيَاهِى عَبْدُ الْقَهَّارْ كدُوعْرجَا وَاِلَى رُوْحِ كيَاهِى مُبَرِّرْ جِتَاعْكَوْلَوْ وَمَشَايِخِهِمْ وَفُرُوْعِهِمْ وَاُصُوْلِهِمْ مِنَ الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِاْلاِيْمَانِ غَفَرَ اللهُ لَهُمْ ذُنُوْبَهُمْ وَنَفَعَنَا اللهُ بِعُلُوْمِهِمْ وَبِبَرَكَاتِهِمْ لَهُمُ الْفَاتِحَة.....
وَاِلَى اَرْوَاحِ مَشَايِخِنَا وَمَشَايِخِ مَشَايِخِنَا وَاِلَى اَرْوَاحِ جَمِيْعِ عُلَمَاءِ نَهْضَةِ الْعُلَمَاءِ وَاِلَى رُوْحِ كيَاهِى هَاشِمْ اَشْعَرِى تبُوْ اِيْرعْ وَاِلَى رُوْحِ كيَاهِى وَهَّابْ حَسْبُ الله تَامْبَاكْ برَاسْ وَاِلَى رُوْحِ كيَاهِى عَبَّاسْ بُونْتتْ وَالشَّيخْ عَبْدُ الْمُحْيِى فَامِيْجَاهَانْ وَاِلَى رُوْحِ كيَاهِى هِشَامْ كَالِى جَارَانْ وَاِلَى رُوْحِ كيَاهِى اَرْوَاِنى قُدُوسْ وَاِلَى رُوْحِ كيَاهِى خُضَرِى تكَالْ رجَا وَاِلَى رُوْحِ كيَاهِى اِلْيَاسْ سُوْكَارَاجَا وَاِلَى رُوْحِ كيَاهِى نُوحْ فَاكرَاجِى وَاِلَى رُوْحِ كيَاهِى عَبْدُ الصَّمَدْ جَومْبَورْ وَاِلَى رُوْحِ كيَاهِى مُزْنِى كَارَاعْ جعِيسْ وَاِلَى رُوْحِ كيَاهِى مَحْرُوْصْ لِربَوْيَوْ  وَاِلَى رُوْحِ الشَّيْخ مَقْدُومْ وَلِى كَارَاعْ  لوَاسْ وَاِلَى رُوْحِ كيَاهِى نُورْ وَالاَعْ سَاعَا وَاِلَى رُوْحِ الشَّيخْ خَلِيلْ بَاعْكَالاَنْ وَاِلَى رُوْحِ كيَاهِى شَمْسُ الدِّينْ بَاتُوْ عَامْفَارْ وَاِلَى رُوْحِ كيَاهِى جَزُوْلِى فْلَوْصَا وَاِلَى رُوْحِ كيَاهِى حَامِدْ كَاجَوْرَانْ وَاِلَى رُوْحِ الشَّيخْ مُنَوِّرْ جُوكْجَا وَمَشَايِخِهِمْ وَفُرُوْعِهِمْ وَاُصُوْلِهِمْ مِنَ الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِاْلاِيْمَانِ غَفَرَ اللهُ لَهُمْ ذُنُوْبَهُمْ وَنَفَعَنَا اللهُ بِعُلُوْمِهِمْ وَبِبَرَكَاتِهِمْ لَهُمُ الْفَاتِحَة.....
ثُمَّ اِلَى اَرْوَاحِ آبَائِـنَا وَاُمَّهَاتِنَا وَاَجْدَادِنَا وَجَدَّاتِنَا وَاِخْوَانِنَا وَاَخَوَاتِنَا وَاَقْرِبَآئِنَا وَاَقْوَامِنَا وَاَصْحَابِنَا وَاَحْبَابِنَا وَاَوْلاَدِنَا وَتَلاَمِيْذِنَا وَاَتْبَاعِنَا وَاَعْوَانِنَا وَاَصْهَارِنَا وَزَوْجَاتِنَا وَاَهْلِ قَرْيَتِنَا وَاَهْلِ بَلَدِنَا وَمَشَايِخِنَا وَمَشَايِخِ مَشَايِخِنَا وَعُلَمَآئِنَا وَاُمَرَائِنَا وَلِمَنْ لَهُ حُقُوْقٌ عَلَيْنَا لَهُمُ الْفَاتِحَة.....
وَاِلَى اَرْوَاحِ جَمِيْعِ الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ الْاَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْاَمْوَاتِ مِنْ مَشَارِقِ الْاَرْضِ اِلَى مَغَارِبِهَا بَرِّهَا وَبَحْرِهَا وَمِنْ يَمِيْنِهَا اِلَى شِمَالِهَا وَمِنْ قَافٍ اِلَى قَافٍ مِنْ لَدُنْ آدَمَ اِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ خُصُوْصًا ..........  لَهُمُ الْفَاتِحَة......
وَلِقَضَاءِ حَوَائِجِنَا مِنْ حَوَائِجِ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَلِسَلاَمَتِنَا مِنْ آفَاتِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الْآخِرَةِ وَلِفُتُوْحِ قُلُوْبِنَا فِى تَعَلُّمِ عِلْمٍ نَّافِعٍ بِبَرَكَةِ الْفَاتِحَة......

﴿تـهـلــيـل﴾
﴿     ﴾                   •    ×3/×7/×11 . لآالهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ. 
﴿     ﴾                    •          ×3/×7/×11 . لآالهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ.
﴿     ﴾    ••   ••   ••    • ••   •   •   • ••  ×3/×7/×11. لآالهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ.
                                          
﴿     ﴾                                                                                                                          ••                                            •                                                                                                                    •   : ×3/×7/×11             

يَااَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ اِرْحَمْنَا : ×3/×7/×11 
اَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ : ×3/×7/×11 
اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ : ×3/×7/×11 
سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيْمِ : ×3/×7/×11 
نَوَيْتُ ذِكْرًا تَقَرُّبًا اِلَى اللهِ اَفْضَلُ الذِّكْرِ فَاعْلَمْ اَنَّهُ
لآاله الاالله حَيٌّ مَوْجُوْدٌ
لآاله الاالله حَيٌّ مَعْبُوْدٌ
لآاله الاالله حَيٌّ بَاقٍ . سَيِّدُنَا مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ 
لآاله الاالله ...... × ..1   لآاِلهَ اِلاَّ الله سَيِّدُنَا مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّم
كَلِمَةُ حَقٍّ عَلَيْهَا نَحْيَا وَعَلَيْهَا نَمُوْتُ وَبِهَا نُبْعَثُ اِنْ شَاءَ اللهُ تَعَالَى مِنَ اْلآمِنِيْنَ.
﴿ دعاء تهليل ﴾
اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ سَيِّدِ اْلاَوَّلِيْنَ وَاْلآخِرِيْنَ وَسَلِّمْ وَرَضِىَ اللهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى عَنْ كُلِّ اَصْحَابِ رَسُوْلِ اللهِ اَجْمَعِيْنَ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ، اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، حَمْدًا يُوَافِى نِعَمَهُ وَ يُكَافِئُ مَزِيْدَهُ، يَارَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبِغِى لِجَلاَلِ وَجْهِكَ اْلكَرِيْمِ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ، اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلاَةً تُنَجِّيْنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ اْلاَهْوَالِ وَالْآفَاتِ، وَ تَقْضِى لَنَا بِهَاجَمِيْعَ الْحَاجَاتِ، وَتُطَهِّرُنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ السَّـيِّئاَتِ، وَتَرْفَعُنَا بِهَا عِنْدَكَ اَعْلَى الدَّرَجَاتِ، وَتُبَلِّغُنَا بِهَا اَقْصَى الْغَايَاتِ، مِنْ جَمِيْعِ الْخَيْرَاتِ فِى الْحَيَاةِ وَبَعْدَ الْمَمَاتِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ، اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلاَةً تَجْعَلُنَا بِهَا مِنْ اَهْلِ الْعِلْمِ ظَاهِرًا وَباَطِنًا، وَتَحْشُرُنَا بِهَا بِعِبَادِكَ الصَّالِحِيْنَ، دُنْيَانَا وَاُخْرَانَا وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ، اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ بِعَدَدِ اَنْوَاعِ الرِّزْقِ وَالْفُتُحَاتِ يَابَاسِطَ اَّلذِى يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ اُبْسُطْ عَلَيْنَا رِزْقًا وَاسِعًا عَاجِلاً مِنْ خَزَائِنِ غَيْبِ رَحْمَتِكَ وَفَضْلِكَ، اَللّهُمَّ ارْزُقْنَا فَهْمَ النَّبِيِّيْنَ وَحِفْظَ الْمُرْسَلِيْنَ، وَاِلْهَامَ الْمَلآئِكَةِ الْمُقَرَّبِيْنَ، بِرَحْمَتِكَ يآاَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ، اَللّهُمَّ اجْعَلْ آخِرَ كَلاَمِنَا لآاِلهَ اِلاَّاللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ الله، وَتَوَفَّنَا مُسْلِمِيْنَ وَاَلْحِقْنَا بِالصَّالِحِيْنَ، اَللّهُمَّ اَحْسِنْ عَاقِبَتَنَا فِى اْلاُمُوْرِ كُلِّهَا وَاَجِرْنَا مِنْ خِزْيِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ اْلاَخِرَةِ، اَللّهُمَّ اَخْرِجْنَا مِنْ ظُلُمُاتِ الْوَهْمِ وَاَكْرِمْنَا بِنُوْرِ الْفَهْمِ وَافْتَحْ لَنَا بِمَعْرِفَةِ الْعِلْمِ وَحَسِّنْ اَخْلاَقَنَا بِالْحِلْمِ وَسَهِّلْ لَنَا مِنْ بَابِ فَضْلِكَ وَرَحْمَتِكَ وَانْصُرْ عَلَيْنَا مِنْ خَزَائِنِ غَيْبِ رَحْمَتِكَ وَفَضْلِكَ، اَللّهُمَّ اِنَّا نَسْأَلُكَ وَنَتَوَجَّهُ اِلَيْكَ بِنَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم نَبِىِّ الرَّحْمَة يَاسَيِّدَنَا يَامُحَمَّدُ اِنَّا نَتَوَجَّهُ بِكَ اِلَى رَبِّنَا فِى حَاجَاتِنَا لِتُقْضَى لَنَا اَللّهُمَّ شَفِّعْهُ فِيْنَا 3× فِى اُمُوْرِنَا اُمُوْرِ الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ، اَللّهُمَّ اجْعَلْ اَوْلاَدَنَا مِنَ الْعُلَمَاءِ الْعَامِلِيْنَ بِعَيْنِ الْيَقِيْنِ وَحَقِّ الْيَقِيْنِ بِرَحْمَتِكَ يَآاَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ اَللّهُمَّ افْتَحْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ قَوْمِنَا بِالْحَقِّ وَاَنْتَ خَيْرُ الْفَاتِحِيْنَ اَللّهُمَّ اِنَّا نَسْأَلُكَ حُسْنَ الْخَاتِمَةِ وَنَعُوْذُبِكَ مِنْ سُوْءِ الْخَاتِمَةِ اَللّهُمَّ ثَبِّتْ اِسْلاَمَنَا وَاِيْمَانَنَا فِى دَارِ الدُّنْيَا اِلَى دَارِ اْلآخِرَةِ اَللّهُمَّ اِنَّا نَعُوْذُبِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزْنِ وَنَعُوْذُبِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسْلِ وَنَعُوْذُبِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَنَعُوْذُبِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ اَللّهُمَّ اِنَّانَعُوْذُبِكَ مِنْ عِلْمٍ لاَيَنْفَعُ وَمِنْ قَلْبٍ لاَيَخْشَعُ وَمِنْ دُعَاءٍ لاَيُسْمَعُ وَمِِنْ عَمَلٍ لاَيُرْفَعُ وَمِنْ نَفْسٍ لاَتَشْبَعُ اَللّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِى ذُرِّيـَّاتِنَا وَلاَتَضُرَّهُمْ وَوَفِّقْهُمْ لِطَاعَتِكَ وَارْزُقْنَا بِرَّهُمْ اَللّهُمَّ اَغْنِنَا بِالْعِلْمِ وَزَيِّنَّا بِالْحِلْمِ وَاَكْرِمْنَا بِالتَّقْوَى وَجَمِّلْنَا بِالْعَافِيَةِ اَللّهُمَّ اِنَّانَسْأَلُكَ علِْمًا نَافِعًا وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً وَرِزْقًا حَلاَلاً طَيِّبًا وَاسِعًا عَاجِلاً مِنْ خَزَائِنِ غَيْبِ رَحْمَتِكَ وَفَضْلِكَ اَللّهُمَّ يَاغَنِىُّ يَاحَمِيْدُ يَامُبْدِئُ يَامُعِيْدُ يَارَحِيْمُ يَاوَدُوْدُ اَغْنِنَا بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَبِطَاعَتِكَ عَنْ مَعْصِيَتِكَ وَبِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ اَللّهُمَّ نَجِّنَامِنْ شَرِّ الظَّالِمِيْنَ وَنَجِّنَا مِنْ شَرِّ الْاَشْرَارِ وَنَجِّنَا مِنْ شَرِّ كُلِّ ذِى شَرٍّ اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ اَللّهُمَّ رَبَّنَا يَارَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا اِنَّكَ اَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ وَتُبْ عَلَيْنَا يَامَوْلاَنَا اِنَّكَ اَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ اَللّهُمَّ اجْعَلْ وَاَوْصِلْ ثَوَابَ مَاقَرَأْنَاهُ وَنُوْرَ مَا تَلَوْنَاهُ مِنْ سُوْرَةِ الْفَاتِحَةِ وَمِنْ سُوْرَةِ الْبَقَرَةِ وَمِنْ سُوْرَةِ الْاِخْلاَصِ وَمِنْ سُوْرَةِ الْمُعَوِّذَتَيْنِ وَمِنْ قَوْلِ لآاِلهَ اِلاَّ اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ وَمَاصَلَّيْنَاهُ وَمَااسْتَغْفَرْنَاهُ وَمَاسَبَّحْنَاهُ وَمَاهَلَلْنَاهُ وَغَيْرِذَلِكَ بَعْدَ الْقَبُوْلِ مِنَّا هَدِيَّةً وَاصِلَةً وَرَحْمَةً نَازِلَةً وَبَرَكَةً شَامِلَةً اِلَى حَضْرَةِ حَبِيْبِنَا وَشَفِيْعِنَا وَقُرَّةِ اَعْيُنِنَا سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى آلِهِ وَاَزْوَاجِهِ وَاَوْلاَدِهِ وَذُرِّيَّاتِهِ وَاَصْحَابِهِ وَاَهْلِ بَيْتِهِ الْكِرَامِ وَاِلَى حَضْرَةِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَسَيِّدِنَا مُوْسَى وَسَيِّدِنَا هَارُوْنَ وَسَيِّدِنَا عِيْسَى وَسَيِّدِنَا نُوْحٍ وَسَيِّدِنَا دَاوُوْدَ وَسَيِّدِنَا سُلَيْمَانَ وَجَمِيْعِ اْلاَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ عَلَيْهِمُ الصَّلَاةُ وَالسَّلاَمُ وَاِلَى اَرْوَاحِ جَمِيْعِ الْاَوْلِيَاءِ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَالصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَالْعُلَمَاءِ الْعَامِلِيْنَ وَاَئِمَّةِ الْمُجْتَهِدِيْنَ وَالْفُقَهَاءِ وَالْمُصَنِّفِيْنَ وَاَهْلِ الصُّوْفِيَّةِ الْمُحَقِّقِيْنَ وَاَهْلِ الْبَدْرِ. اَللّهُمَّ اجْعَلْ وَاَوْصِلْ ثَوَابَ ذَلِكَ اِلَى اَرْوَاحِ الْمَشَايِخِ وَاَهْلِ السِلْسِلَةِ وَالْاِجَازَةِ اِلَى اَرْوَاحِ الْمَشَايِخِ وَاَهْلِ السِّلْسِلَةِ وَاْلاِجَازَةِ خُصُوْصًا اِلَى  رُوْحِ سُلْطَانِ اْلاَوْلِيَاءِ سَيِّدِنَا الشَّيْخِ عَبْدِ الْقَادِرِ الْجَيْلاَنِىِّ وَالشَّيْخِ جُنَيْدٍ الْبَغْدَادِىِّ وَالشَّيْخِ اْلاِمَامِ اَبِى حَامِدٍ مُحَمَّدٍ اَلْغَزَالِىّ وَالشَّيْخِ اَبِى حَسَن اْلاَشْعَرِيّ وَالشَّيْخِ اَبِى مَنْصُوْر الْمَتُوْرِدِيّ وَالشَّيْخِ مُحَمَّدِ بْنِ اِدْرِيْس الشَّافِعِيِّ وَالشَّيْخِ اْلاِمَامْ اَبِى حَنِيْفَةَ وَالشَّيْخِ اْلاِمَامْ مَالِكِ بْنِ انَسِ وَالشَّيْخِ اْلاِمَامْ اَحْمَدِ بْنِ حَنْبَلٍ وَالشَّيْخِ مُحَمَّدْ الشَّطَرِىِّ وَالشَّيْخِ اَبِى حَسَن الشَّاذِلِىِّ وَالشَّيْخِ اَبِى عَبْدِ اللهِ مُحَمَّدِ بْنِ سُلَيْمَانَ الْجَزُوْلِيّ وَاُصُوْلِهِمْ وَفُرُوْعِهِمْ وَمَشَايِخِهِمْ وَاَهْلِ بَيْتِهْمِ وَاَحْبَابِهِمْ وَمُرِيْدِيْهِمْ وَمُحِبِّيْهِمْ وَاَهْلِ سِلْسِلَتِهِمْ وَاْلآخِذِيْنَ مِنْهُمْ وَاِلَى رُوْحِ كيَاهِى اِمَامْ رَافِعِي وَاِلَى رُوْحِ كيَاهِى عَبْدُ الله مُكْرِي وَاِلَى رُوْحِ كيَاهِى شَمْهُوْدِى وَاِلَى رُوْحِ كيَاهِى سَهْلاً الَّذِيْنَ قَبْرُهُمْ فِى لَوْنِيعْ فُورْوَوْرجَا وَاِلَى رُوْحِ كيَاهِى اِمَامْ فُوْرَا فُورْوَوْرجَا وَاِلَى رُوْحِ كيَاهِى فَاضِلْ وَوْنَوْ تُوْلُوسْ فُورْوَوْرجَا وَاِلَى رُوْحِ كيَاهِى اِبْرَاهِيمْ لِيْرَافْ كبُوْمَينْ وَاِلَى رُوْحِ الشَّيْخ خَازٍ بنْدُو فَارَى وَاِلَى رُوْحِ الشَّيْخ حَيَاتْ بنْدُوفَارَى وَاِلَى رُوْحِ الشَّيْخِ دَهْلاَنْ جَامْفسْ وَاِلَى رُوْحِ الشَّيْخ اِحْسَانْ جَامْفسِ وَاِلَى رُوْحِ كيَاهِى عَبْدُ الْهَادِى لاَعِيْتَانْ وَاِلَى رُوْحِ كيَاهِى رُؤْيَةْ كَالِى وُعُوْ وَاِلَى رُوْحِ كيَاهِى حُمَيْد كَالِى وُوْعُوْ وَاِلَى رُوْحِ كيَاهِى مَعْصُومْ لاَسَيْمْ وَالِى رُوْحِ كِيَاهِى يَحْيَى مَالاَعْ وَاِلَى رُوْحِ كِيَاهِى عَبْدُ الله مُكْرِىْ كيْبَارَوْعَانْ وَاِلَى رُوْحِ كِيَاهِى صَالِحْ كيْلاَمُوْدَانْ وَاِلَى رُوْحِ كِيَاهِى نَاظِرْ وَاِلَى رُوْحِ يَاهِى خَدِيْجَةْ كبَارَوْوْعَانْ وَاِلَى رُوْحِ كِيَاهِى مَحْفُوظْ سلَوْكْ سرَانْدِيْلْ وَاِلَى رُوْحِ كيَاهِى هِشَامْ لَيْلَيْرْ وَاِلَى رُوْحِ الشَّيخْ مَسْعُودْ كَاوُوعَانْتنْ وَاُصُوْلِهِمْ وَفُرُوْعِهِمْ وَمَشَايِخِهِمْ وَاَهْلِ بَيْتِهْمِ وَاَحْبَابِهِمْ وَمُرِيْدِهِمْ وَمُحِبِّهِمْ وَاَهْلِ سِلْسِلَتِهِمْ وَاْلاَخِذِيْنَ مِنْهُمْ غَفَرَ اللهُ لَهُمْ ذُنُوْبَهُمْ وَنَفَعَنَا اللهُ بِعُلُوْمِهِمْ وَبِبَرَكَاتِهِمْ  وَ اِلَى رُوْحِ مْبَاهْ كيَاهِى فَضِيْل وَزَوْجَتِهِ يَاهِى صَفِيَّةْ وَاِلَى رُوْحِ مُؤَسِّسِ هذَا الْمَعْهَد الشَّيْخ بَدَوِى حَنَفِى وَزَوْجَتِهِ يَاهِى عَآئِشَةْ بَدْرِيَةْ وَاِلَى رُوْحِ الشَّيْخ اَحْمَدْ مُصْطَلِحْ بَدَوِى وَاِلَى رُوْحِ كيَاهِى مُحْصَنْ وَزَوْجَتِهِ يَاهِى نَاصِرَةْ وَاِلَى رُوْحِ كيَاهِى عَبْدُ الْوَهَّابْ وَزَوْجَتِهِ  يَاهِى مُرْتَجِيَةُ الرَّحْمَةْ وَاِلَى رُوْحِ كيَاهِى مَفْتُوْحِيْن وَاِلَى رُوْحِ كِيَاهِى مُصْطَفَى اَلْمَكِى وَاِلَى رُوْحِ كيَاهِى مُخْتَارُ الدِّينْ بَدَوِي وَاِلَى رُوْحِ كيَاهِى اِتْمَامُ الْوَفَاء وَاِلَى رُوْحِ كِيَاهِى مَسْرُورْ مُحْتَمِل وَاِلَى رُوْحِ يَاهِى خَالِصَةْ وَاِلَى رُوْحِ يَاهِى نُورْ لَيْلَى وَاِلَى رُوْحِ يَاهِى رَمْلَةْ الَّذِيْنَ قَبْرُهُمْ فِى كسُوْكِهَانْ وَاِلَى رُوْحِ كيَاهِى عَبْدُ الرَّحِيمْ جِتَاعْكَوْلَوْ وَزَوْجَتَيْهِ يَاهِى مَعُوْنَةْ وَيَاهِى مُنْبَسِطَةْ وَاِلَى رُوْحِ كيَاهِى عَبْدُ الْقَهَّارْ كدُوعْرجَا وَاِلَى رُوْحِ كيَاهِى مُبَرِّرْ جِتَاعْكَوْلَوْ وَمَشَايِخِهِمْ وَفُرُوْعِهِمْ وَاُصُوْلِهِمْ مِنَ الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِاْلاِيْمَانِ غَفَرَ اللهُ لَهُمْ ذُنُوْبَهُمْ وَنَفَعَنَا اللهُ بِعُلُوْمِهِمْ وَبِبَرَكَاتِهِمْ وَاِلَى اَرْوَاحِ جَمِيْعِ مَنْ ذَكَرْنَا أَسْمَائَهُمْ فِى اْلاَوَّلِ وَنَفَعَنَا اللهُ بِعُلُوْمِهِمْ وَبِبَرَكَاتِهِمْ اَللّهُمَّ اجْعَلْ ثَوَابَ ذلِكَ حِجَابًا لَهُمْ مِنَ النَّارِ وَاَمَانًا لَهُمْ مِنَ النَّارِ وَنَجَاةً لَهُمْ مِنَ النَّارِ وَفِدَاءً لَهُمْ مِنَ النَّارِ وَسِتْرًا لَهُمْ مِنَ النَّارِ وَفِكَاكًا لَهُمْ مِنَ النَّارِ اَللّهُمَّ اغْفِرْ لَهُمْ وَارْحَمْهُمْ وَعَافِهِمْ وَاعْفُ عَنْهُمْ وَلِجَمِيْعِ الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ مِنْ مَشَارِقِ اْلاَرْضِ اِلَى مَغَارِبِـهَا بَرِّهَا وَبَحْرِهَا وَمِنْ يَمِيْنِهَا اِلَى شِمَالِهَا وَمِنْ قَافٍ اِلَى قَافٍ مِنْ لَدُنْ آدَمَ اِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَلِآ بَائِنَا وَاُمَّهَاتِنَا وَاَجْدَادِنَا وَجَدَّاتِنَا وَاِخْوَانِنَا وَاَخَوَاتِنَا وَاَقْرِبَائِنَا وَاَقْوَامِنَا وَاَصْحَابِنَا وَاَحْبَابِنَا وَاَحِبَّتِنَا وَاَوْلاَدِنَا وَتَلاَمِيْذِنَا وَاَتْبَاعِنَا وَاَعْوَانِنَا وَاَصْهَارِنَا وَزَوْجَاتِنَا وَاَهْلِ قَرْيَتِنَا وَاَهْلِ بَلَدِنَا وَمَشَايِخِنَا وَمَشَايِخِ مَشَايِخِنَا وَعُلَمَآئِنَا وَاُمَرَائِنَا وَلِمَنْ لَهُ حُقُوْقٌ عَلَيْنَا بِسَبَبِ هَذِهِ الْحَالَةِ الْمُكَرَّمَةِ وَبِجَاهِ سَيِّدِ اْلاُمَّةِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اَللّهُمَّ اَنْزِلِ الرَّحْمَةَ وَالْمَغْفِرَةَ عَلَى جَمِيْعِ اَهْلِ الْقُبُوْرِ مِنَ الْمُؤْمِنْيِنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ اِرْفَعْ لَهُمُ الدَّرَجَاتِ وَضَعِّفْ لَهُمُ الْحَسَنَاتِ وَكَفِّرْ عَنْهُمُ السَّيِّئَاتِ وَاَدْخِلْهُمُ الْجَنَّةَ مَعَ اْلاَبْرَارِ يَآ اَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ اِرْجِعِى اِلَى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَرْضِيَّةً فَادْخُلِى فِى عِبَادِى وَادْخُلِى جَنَّتِى وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ اَللّهُمَّ اِنَّانَسْأَلُكَ وَنَتَوَجَّهُ اِلَيْكَ بِنَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِىِّ الرَّحْمَة يَا سَيِّدَنَا يَامُحَمَّدُ اِنَّا نَتَوَجَّهُ بِكَ اِلَى رَبِّنَا فِى قَضَاءِ حَاجَاتِنَا لِتُقْضَى لَنَا اَللّهُمَّ اِنَّكَ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ يَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ اِقْضِ حَاجَاتِنَا وَيَامُجِيْبَ الدَّعَوَاتِ اِسْتَجِبْ دُعَاءَنَا سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَلْفَاتِحَةْ......






C. BACAAN  TERKAIT  SHALAT
1. Niat Wudu
نَوَيْتُ الْوُضُوْءَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَصْغَرِ فَرْضًا للهِ تَعَالَى
2. Doa Sesudah Wudu
اَشْهَدُ اَنْ لَآ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَللّهُمَّ اجْعَلْنِى مِنَ التَّوَّابِيْنَ وَاجْعَلْنِى مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ  وَاجْعَلْنِى مِنْ عِبَادِكَ الصَّالِحِيْنَ.  

3. Do’a Sesudah Az\a>n

اَللّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَآمَّةِ، وَالصَّلاَةِ الْقَائِمَةِ آتِ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ، وَالشَّرَفَ وَالدَّرَجَةَ الْعَالِيَةَ الرَّفِيْعَةَ، وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُوْدًا الَّذِى وَعَدْتَهُ، اِنَّكَ لاَ تُخْلِفُ الْمِيْعَادَ. 
4. Niat Shalat Fard}u

أُصَلِّى فَرْضَ الظُّهْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ اَدَآءً لله تَعَالَى : صلاة  ظهر  
أُصَلِّى فَرْضَ الْعَصْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ اَدَاءً لله تَعَالَى : صلاة  عصر  
أُصَلِّى فَرْضَ الْمَغْرِبِ ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ اَدَاءً للهِ تَعَالَى : صلاة  مغرب 
أُصَلِّى فَرْضَ الْعِشَاءِ  أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ اَدَاءً للهِ تَعَالَى : صلاة  عشاء  
أُصَلِّى فَرْضَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ اَدَاءً للهِ تَعَالَى : صلاة  صبح
Catatan: 
a. Niat diatas untuk shalat yang dilaksanakan pada waktunya (shalat ada’). Untuk shalat yang tidak dilaksanakan pada waktunya (shalat qodo’) maka kata ada>’ diganti dengan qada>’.  Misalnya:
 أُصَلِّى فَرْضَ الظُّهْرِ قَضَاءً للهِ تَعَالَى 
b. Niat diatas untuk orang yang melakukan shalat sendiri. Apabila berjama‘ah, maka ditambah “ima>man” apabila menjadi  imam dan ditambah ma’mu>man apabila menjadi ma‘mu>m. Misalnya:
أُصَلِّى فَرْضَ الظُّهْرِ اَدَآءً (إِمَامًا/مَأْمُوْمًا) لله تَعَالَى

5. Niat Shalat Qas}ar, Jamak, dan Jamak Qas}ar
a. Shalat Qas}ar Z|uhur dan ‘As}ar
أُصَلِّى فَرْضَ الظُّهْرِ رَكْعَتَيْنِ قَصْرًا (إِمَامًا/مَأْمُوْمًا) للهِ تَعَالَى.
أُصَلِّى فَرْضَ اْلعَصْرِ رَكْعَتَيْنِ قَصْرًا (إِمَامًا/مَأْمُوْمًا) للهِ تَعَالَى.

b. Shalat Jamak Taqdi>m antara shalat Z|uhur dan ‘As}ar 
1) Niat Shalat Z|uhur
أُصَلِّى فَرْضَ اْلظُّهْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مَجْمُوْعًا بِالْعَصْرِ جَمْعَ تَقْدِيْمٍ (إِمَامًا/مَأْمُوْمًا) للهِ تَعَالَى
2) Niat Shalat Asyar
أُصَلِّى فَرْضَ الْعَصْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مَجْمُوْعًا بِالظُّهْرِ جَمْعَ تَقْدِيْمٍ (إِمَامًا/مَأْمُوْمًا) للهِ تَعَالَى
c. Shalat Jamak Taqdi>m antara shalat Maghrib dan ‘Isya 
1) Niat Shalat Magrib
أُصَلِّى فَرْضَ اْلمَغْرِبِ ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ مَجْمُوْعًا بِالْعِشَاءِ جَمْعَ تَقْدِيْمٍ للهِ تَعَالَى.
2) Niat Shalat ‘Isya
أُصَلِّى فَرْضَ الْعِشَاءِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مَجْمُوْعًا بِالْمَغْرِبِ جَمْعَ تَقْدِيْمٍ للهِ تَعَالَى.


d. Shalat Jamak Ta’khi>r antara shalat Z|uhur dan ‘As}ar 

1) Niat Shalat Z|uhur
أُصَلِّى فَرْضَ اْلظُّهْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مَجْمُوْعًا بِالْعَصْرِ جَمْعَ تَأْخِيْرٍ (إِمَامًا/مَأْمُوْمًا) للهِ تَعَالَى
2) Niat Shalat As}ar
أُصَلِّى فَرْضَ الْعَصْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مَجْمُوْعًا بِالظُّهْرِ جَمْعَ تَأْخِيْرٍ (إِمَامًا/مَأْمُوْمًا) للهِ تَعَالَى

e. Shalat Jamak Ta’khi>r antara shalat Magrib dan ‘Isya>’ 
1) Niat Shalat Magrib
أُصَلِّى فَرْضَ اْلمَغْرِبِ ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ مَجْمُوْعًا بِالْعِشَاءِ جَمْعَ تَأْخِيْرٍ (إِمَامًا/مَأْمُوْمًا) للهِ تَعَالَى
2) Niat Shalat ‘Isya>’
أُصَلِّى فَرْضَ الْعِشَاءِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مَجْمُوْعًا بِالْمَغْرِبِ جَمْعَ تَأْخِيْرٍ (إِمَامًا/مَأْمُوْمًا) للهِ تَعَالَى
Catatan:
Apabila hendak menggabungkan jamak dan qas}ar, maka cukup ditambah kataقَصْرًا  dalam niat, seperti:
أُصَلِّى فَرْضَ الْعِشَاءِ رَكْعَتَيْنِ مَجْمُوْعًا بِالْمَغْرِبِ جَمْعَ تَأْخِيْرٍ قَصْرًا (إِمَامًا/مَأْمُوْمًا) للهِ تَعَالَى

Apabila hendak melakukan Jamak Ta’khi>r, maka terlebih dahulu niat mengakhirkan di waktu shalat yang pertama (z\uhur/magrib). Niatnya sbb.:

Niat mengakhirkan shalat z\uhur :

نَوَيْتُ تَأْخِيْرَ الظُّهْرِ اِلَى الْعَصْرِ لِأَجْمَعَ بَيْنَهُمَا.

Niat mengakhirkan shalat Magrib :
نَوَيْتُ تَأْخِيْرَ الْمَغْرِبِ  اِلَى الْعِشَاءِ لِأَجْمَعَ بَيْنَهُمَا.

6. Doa Iftita>h}
اَللهُ اَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلاً،  اِنِّي  وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِى فَطَرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَآ اَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ، اِنَّ صَلاَتِى وَنُسُكِى وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِى للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَاَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ.   
7. Doa Rukuk
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ ×3.
8. Doa I‘tida>l
سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ، رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءُ السَّمَاوَاتِ وَمِلْءُ الْاَرْضِ وَمِلْءُ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْئٍ بَعْدُ ×3
9. Doa Suju>d
سُبْحَانَ رَبِّيَ اْلاَعْلَى وَبِحَمْدِهِ ×3.
10. Doa Duduk di antara Dua Suju>d
رَبِّ اغْفِرْلِى وَارْحَمْنِى وَاجْبُرْنِى وَارْفَعْنِى وَارْزُقْنِى وَاهْدِنِى وَعَافِنِى  وَاعْفُ عَنِّى.  
11. Doa Qunu>t
اللّهُمَّ اهْدِنِي فِيمَنْ هَدَيْتَ وَعَافِنِي فِيمَنْ عَافَيْت وَتَوَلَّنِي فِيمَنْ تَوَلَّيْتَ وَبَارِكْ لِي فِيمَا أَعْطَيْتَ وَقِنِي شَرَّ مَا قَضَيْتَ فَإِنَّكَ تَقْضِي وَلَا يُقْضَى عَلَيْكَ وَإِنَّهُ لَا يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ وَلَا يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ  فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إلَيْكَ،  وَصَلَّى اللهُ عَلََى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ الاُمِّيِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَبَارَكَ وَسَلَّمَ. 
12. Doa Tasyahud
الَتَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ ِللهِ، اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ اَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ، اَلسَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ، أَشْهَدُ اَنْ لآاِلهَ اِلاَّ اللهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ، اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ، وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ، فِى الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

13. Doa Sesudah Shalat, dibaca setelah salam

اَللّهُمَّ اَعِنِّى عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ

14. Wirid Ba‘da Shalat Fard}u

اَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ، الَّذِى لآ اِلهَ اِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَاَتُوْبُ اِلَيْهِ، لِى وَلِوَالِدَىَّ وِِلاَصْحَابِ حُقُوْقِ الْوَاجِبَاتِ عَلَيَّ، وَلِمَشَايِخِنَا وَلِجَمِيْعِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَْلاَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْاَمْوَاتِ 3×
لآالهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِى وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ 3×
اَللّهُمَّ اَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ وَاِلَيْكَ يَعُوْدُ السَّلاَمُ فَحَيِّنَا رَبَّنَا بِالسَّلاَمِ وَاَدْخِلْنَا الْجَنَّةَ دَارَ السَّلاَمِ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ يَاذَا الْجَلاَلِ وَاْلاِكْرَامِ . 
اِلهَِى يَا رَبِّ سَيِّدَنَا وَمَوْلاَنَا
سُبْحَانَ اللهِ 33×
اَلْحَمْدُ للهِ 33×
اَللهُ  اَكْبَرُ 33×، اَللهُ اَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلاً، لآاِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِى وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ لاَحَوْلَ وَلاَقُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ.
اَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ 3× 
اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
نَوَيْتُ ذِكْرًا تَقَرُّبًا اِلَى اللهِ، اَفْضَلُ الذِّكْرِ فَاعْلَمْ اَنَّـهُ: لآالـــهَ اِلاّ اللهُ 100×
لآاِله اِلاَّ الله سَيِّدُنَا مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
كَلِمَةُ حَقٍّ عَلَيْهَا نَحْيَا وَعَلَيْهَا نَمُوْتُ وَبِهَا نُبْعَثُ اِنْ شَآءَ اللهُ تَعَالَى مِنَ الْآمِنِيْنَ.
15. Doa Ba‘da Shalat Fard}u
اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمَ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، سَيِّدِ اْلاَوَّلِيْنَ وَاْلاَخِرِيْنَ وَسَلِّمْ وَرَضِيَ اللهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى عَنْ كُلِّ اَصْحَابِ رَسُوْلِ اللهِ اَجْمَعْيِنَ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، حَمْدًا يُوَافِى نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ، يَارَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِى لِجَلاَلِ وَجْهِكَ الْكَرِيْمِ، وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ، اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلاَةً تُنَجِّيْنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ اْلاَهْوَالِ وَالْآفَاتِ، وَتَقْضِى لَنَا بِهَا جَمِيْعَ الْحَاجَاتِ، وَتُطَهِّرُنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ السَّيِّئَاتِ، وَتَرْفَعُنَا بِهَا عِنْدَكَ اَعْلَى الدَّرَجَاتِ، وَتُبَلِّغُنَا بِهَآ اَقْصَى الْغَايَاتِ، مِنْ جَمِيْعِ الْخَيْرَاتِ فِى الْحَيَاةِ وَبَعْدَ الْمَمَاتِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ، اَللّهُمَّ اغْفِرْلِى ذُنُوْبِى وَلِوَالِدَىَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِى صَغِيْرًا، اَللّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا ذُنُوْبَنَا وَخَطَايَانَا كُلَّهَا، وَاِسْرَافَنَا فِى اَمْرِنَا وَثَبِّتْ اَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ، اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلاَةً تُوَسِّعُ بِهَا عَلَيْنَا اْلاََرْزَاقَ، وَتُحَسِّنُ بِهَا لَنَا اْلاَخْلاَقَ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَبَارِكْ وَسَلِّمْ، اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، صَلاَةً تَجْعَلُنَا بِهَا مِنْ اَهْلِ الْعِلْمِ ظَاهِرًا وَبَاطِنًا، وَتَحْشُرُنَا بِهَا بِعِبَادِكَ الصَّالِحِيْنَ، دُنْيَانَا وَاُخْرَانَا وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ، اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ بِعَدَدِ اَنْوَاعِ الرِّزْقِ وَالْفُتُحُاتِ يَابَاسِطَ الَّذِى يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ، اُبْسُطْ عَلَيْنَا رِزْقًا وَاسِعًا عَاجِلاً مِنْ خَزَائِنِ غَيْبِ رَحْمَتِكَ وَفَضْلِكَ، اَللّهُمَّ ارْزُقْنَا فَهْمَ النَّبِيِّيْنَ وَحِفْظَ الْمُرْسَلِيْنَ، وَإِلْهَامَ الْمَلآَئِكَةِ الْمُقَرَّبِيْنَ بِرَحْمَتِكَ يَآاَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ، اَللّهُمَّ اجْعَلْ آخِرَ كَلاَمِنَا لَآاِلَهَ اِلاَّ اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ، وَتَوَفَّنَا مُسْلِمِيْنَ وَأَلْحِقْنَا بِالصَّالِحِيْنَ، اَللّهُمَّ أَحْسِنْ عَاقِبَتَنَا فِى اْلاُمُوْرِ كُلِّهَا وَأَجِرْنَا مِنْ خِزْيِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ اْلاَخِرَةِ، اَللّهُمَّ أَخْرِجْنَا مِنْ ظُلُمُاتِ الْوَهْمِ، وَأَكْرِمْنَا بِنُوْرِ الْفَهْمِ وَافْتَحْ لَنَا بِمَعْرِفَةِ الْعِلْمِ وَحَسِّنْ اَخْلاَقَنَا بِالْحِلْمِ وَسَهِّلْ لَنَا مِنْ بَابِ فَضْلِكَ وَرَحْمَتِكَ  وَانْصُرْ عَلَيْنَا مِنْ خَزَائِنِ غَيْبِ رَحْمَتِكَ وَفَضْلِكَ، اَللّهُمَّ اِنَّانَسْأَلُكَ وَنَتَوَجَّهُ اِلَيْكَ بِنَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيِّ الرَّحْمَةِ يَاسَيِّدَنَا يَامُحَمَّدُ اِنَّا نَتَوَجَّهُ بِكَ اِلَى رَبِّنَا فِى حَاجَاتِنَا لِتُقْضَى لَنَا، اَللّهُمَّ شَفِّعْهُ فِيْنَا 3× فِى اُمُوْرِنَا اُمُوْرِ الدُّنْيَا وَاْلاَخِرَةِ، اَللّهُمَّ اجْعَلْ اَوْلاَدَنَا مِنَ الْعُلَمَاءِ الْعَامِلِيْنَ بِعَيْنِ الْيَقِيْنِ وَحَقِّ الْيَقِيْنِ بِرَحْمَتِكَ يَآاَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ، اَللّهُمَّ اِنَّانَسْأَلُكَ سَلاَمَةً فِى دِيْنِنَا، وَعَافِيَةً فِى جَسَدِنَا، وَزِيَادَةً فِى عِلْمِنَا، وَبَرَكَةً فِى رِزْقِنَا، وَتَوْبَةً قَبْلَ مَوْتِنَا، وَرَحْمَةً عِنْدَ مَوْتِنَا، وَمَغْفِرَةً بَعْدَ مَوْتِنَا، اَللّهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا فِى سَكَرَاتِ مَوْتِنَا، وَالنَّجَاةَ مِنَ النَّارِ وَالْعَفْوَ عِنْدَ الْحِسَابِ، اَللّهُمَّ صَلِّ صَلاَةً كَامِلَةً وَسَلِّمْ سَلاَمًا تَآمًّا عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الَّذِى تَنْحَلُّ بِهِ الْعُقَدُ وَتَنْفَرْجُ بِهِ الْكُرَبُ وَتُقْضَى بِهِ الْحَوَائِجُ وَتُنَالُ بِهِ الرَّغَائِبُ وَحُسْنُ الْخَوَاتِمِ وَيُسْتَسْقَى الْغَمَامُ بِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ فِى كُّلِ لَـمْحَةٍ وَنَفَسٍ بِعَدَدِ كُلِّ مَعْلُوْمٍ لَكَ، اَللّهُمَّ اِنَّانَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً وَرِزْقًا حَلاَلاً طَيِّبًا وَاسِعًا وَوَلَدًا صَالِحًا، اَللّهُمَّ اِنَّانَعُوْذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لاَيَنْفَعُ وَمِنْ قَلْبٍ لاَيَخْشَعُ وَمِنْ دُعَاءٍ لاَيُسْمَعُ وَمِنْ عَمَلٍ لاَيُرْفَعُ وَمِنْ نَفْسٍ لاَتَشْبَعُ، اَللّهُمَّ اِنَّانَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِى الدُّنْيَا وَاْلاَخِرَةِ بِمَنِّكَ وَكَرَمِكَ يَا اَكْرَمَ اْلاَكْرَمِيْنَ، وَيَآاَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ، اَللّهُمَّ عَلِّمْنَا وَعَلِّمْ اَوْلاَدَنَا الْقُرْانَ، وَفَقِّهْنَا وَفَقِّهْ اَوْلاَدَنَا فِى الدِّيْنِ، اَللّهُمَّ نَجِّنَا مِنْ شَرِّ الظَّالِمِيْنَ وَنَجِّنَا مِنْ شَرِّ الْمُنَافِقِيْنَ وَنَجِّنَا مِنْ شَرِّ اْلاَشْرَارِ وَنَجِّنَا مِنْ شَرِّ كُلِّ ذِىْ شَرٍّ اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ، اَللّهُمَ يَاغَنِىُّ يَاحَمِيْدُ يَامُبْدِئُ يَامُعِيْدُ يَارَحِيْمُ يَاوَدُوْدُ اَغْنِنَا بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ، وَبِطَاعَتِكَ عَنْ مَعْصِيَتِكَ، وَبِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ، اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ النُّوْرِ الذَّاتِى وَالسِّرِّ السَّارِى فِى سَائِرِ الْاَسْمَآءِ وَالصِّفَاتِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ، اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ طِبِّ الْقُلُوْبِ وَدَوَائِهَا وَعَافِيَةِ اْلاَبْدَانِ وَشِفَائِهَا وَنُوْرِ اْلاَبْصَارِ وَضِيَائِهَا وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ، اَللّهُمَّ نَوِّرْ قُلُوْبَنَا بِنُوْرِ اْلاِيْمَانِ، وَطَوِّلْ عُمُوْرَنَا وَوَسِّعْ اَرْزَاقَنَا وَأَصْلِحْ اَعْمَالَنَا وَاخْتِمْ لَنَا مِنْكَ بِالْخَيْرِ وَيَاخَيْرَ النَّاصِرِيْنَ بِرَحْمَتِكَ يَآاَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ، اَللّهُمَّ اِنَّانَسْأَلُكَ بِحُسْنِ الْخَاتِمَةِ، وَنَعُوْذَبِكَ مِنْ سُوْءِ الْخَاتِمَةِ وَ تَوَفَّنَا عَلَى اْلاِيْمَانِ وَاْلاِسْلاَمِ وَصلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ النَّبِىِّ الْاُمِّىِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ، اَللّهُمَّ بِحَقِّ الْحَسَنِ وَاَخِيْهِ وَجَدِّهِ وَاَبِيْهِ وَاُمِّهِ وَبَنِيْهِ نَجِّنِى مِنَ الْغَمِّ الَّذِى اَنَا فِيْهِ يَا حَىُّ يَا قَيُّوْمُ اِنَّانَسْأَلُكَ اَنْ تُنَوِّرَ قُلُوْبَنَا بِنُوْرِ مَعْرِفَتِكَ، اَللّهُمِّ إِنَّا نَعُوْذُبِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزْنِ وَنَعُوْذُبِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسْلِ وَنَعُوْذُبِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَنَعُوْذُبِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ، وَقَهْرِ الرِّجَالِ اَللّهُمَّ افْتَحْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ قَوْمِنَا بِالْحَقِّ وَاَنْتَ خَيْرُ الْفَاتِحِيْنَ، اَللّهُمَّ اِنَّانَسْأَلُكَ حُسْنَ الْخَاتِمَةِ وَنَعُوْذُبِكَ مِنْ سُوْءِ الْخَاتِمَةِ، اَللّهُمَّ ثَبِّتْ اِيْمَانَنَا وَاِسْلاَمَنَا فِى دَارِ الدُّنْيَا اِلَى دَارِ اْلاَخِرَةِ، اَللّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِى ذُرِّيَّاتِنَا وَلَاتَضُرَّهُمْ وَوَفِّقْهُمْ لِطَاعَتِكَ وَارْزُقْنَا بِرَّهُمْ، اَللّهُمّ اَغْنِنَا بِالْعِلْمِ وَزَيِّنَّا بِالْحِلْمِ وَاَكْرِمْنَا بِالتَّقْوَى وَجَمِّلْنَا بِالْعَافِيَةِ، اَللّهُمَّ اِنَّانَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً وَرِزْقًا حَلاَلاً طَيِّبًا وَاسِعًا عَاجِلاً مِنْ خَزَائِنِ غَيْبِ رَحْمَتِكَ وَفَضْلِكَ، اَللّهُمَّ يَسِّرْ لَنَا شَفَاعَةَ رَسُوْلِكَ وَنَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، بِعِزَّتِكَ وَجَلاَلِكَ يَاقَاضِىَ الْحَاجَاتِ اِقْضِ حَاجَاتِنَا، اَللّهُمَّ افْتَحْ مَسَامِعَ قَلْبِى لِذِكْرِكَ وَارْزُقْنِى طَاعَتَكَ وَطَاعَةَ رَسُوْلِكَ وَعَمَلاً بِكِتَابِكَ، رَبَّنَا اغْفِرْلَنَا وَلِاِخْوَانِنَا اَّلذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِالْاِيْمَانِ وَلاَتَجْعَلْ فِى قُلُوْبِنَا غِلاًّ لِلَّذِيْنَ آمَنُوا رَبَّنَا اِنَّكَ رَؤُوْفٌ رَحِيْمٌ، رَبَّنَاهَبْ لَنَا مِنْ اَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ اَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَامًا، رَبَّنَا وَاجْعَلْنَا مُسْلِمَيْنِ لَكَ وَمِنْ ذُرِّيَّاتِنَا اُمَّةً مُسْلِمَةً لَكَ وَاَرِنَا مَنَاسِكَنَا وَتُبْ عَلَيْنَا اِنَّكَ اَنْتَ التَّوَابُ الرَّحِيْمُ، رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ، رَبَّنَا لاَتُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ اِذْهَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً اِنَّكَ اَنْتَ الْوَهَّابُ، رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلاَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، آمِيْنَ. اَلْفَاتِحَةْ.....
16. Bacaan Dalam Sujud Sahwi
سُبْحَانَ مَنْ لاَيَنَامُ وَلاَيَسْهُوْ

17. Bacaan dalam Sujud Syukur/Sujud Tila>wah
سَجَدَ وَجْهِى لِلَّذِى خَلَقَهُ وَصَوَّرَهُ وَشَقَّ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ بِحَوْلِهِ
وَقُوَّتِهِ فَتَبَارَكَ اللهُ اَحْسَنُ الْخَالِقِيْنَ
D. SHALAT SUNAT DAN BILAL

1. Doa Shalat H}a>jat
Niat Shalat H}a>jat :

 اُصَلِّى سُنَّةً لِقَضَاءِ الْحَاجَةِ للهِ تَعَالَى
Shalat empat rekaat dengan dua salam. Setelah membaca Surat Al-Fa>tih}ah pada rekaat pertama membaca Surat Al-Ikhla>s} 10x, pada rekaat kedua membaca Al-Ikhla>s} 20x, pada rekaat ketiga membaca Al-Ikhla>s} 30x dan pada rekaat keempat 40x. 
Setelah selesai bacalah :

اَلْإِخْلاَصْ50×، الصَّلاَةُ عَلَى النَّبِيِّ70×، لاَحَوْلَ وَلاَقُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ اْلعَلِيِّ اْلعَظِيْمِ70×  

Kemudian berdoa (sesuai hajat yang diminta), misalnya:

لآاِلَهَ اِلاَّ اللهُ الْحَلِيْمُ الْكَرِيْمُ سُبْحَانَ رَبِّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ. اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ اَسْأَلُكَ  مُوْجِبَاتِ رَحْمَتِكَ وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ وَالْغَنِيْمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ وَالسَّلاَمَةَ مِنْ كُلِّ اِثْمٍ، لاَتَدَعْ لِى ذَنْبًا اِلاَّغَفَرْتَهُ، وَلاَ هَمًّا اِلاَّ فَرَّجْتَهُ وَلاَحَاجَةً هِيَ لَكَ رِضًا اِلاَّ قَضَيْتَهَا يَآاَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. الَلّهُمَّ اِنِّي اَتَوَجَّهُ اِلَيْكَ بِنَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيِّ الرَّحْمَةِ يَاسَيِّدَنَا يَا مُحَمَّدُ اِنِّي تَوَجَّهْتُ بِكَ اِلَى رَبِّى فِى حَاجَاتِى هَذِهِ ..... لِتُقْضَى لِى اَللّهُمَّ فَشَفِّعْهُ فِيَّ 
(Sebutkan hajat anda dengan adab yang baik, khusu>‘ dan merasa hina di hadapan Allah Swt).
2. Niat dan Doa Shalat D}uh}a>
a. Niat shalat D}uh}a>
 اُصَلِّى سُنَّةَ الضُّحَاءِ للهِ تَعَالى
Shalat d}uh}a> minimal 2 rekaat، lebih utamanya 8 rekaat.

b. Doa Shalat D}uh}a>


اَللَّهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَائُكَ وَالْبَهَآءَ بَهَائُكَ وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ، اَللَّهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقِى فِى السَّمَاءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى الْاَرْضِ فَاَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسِّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَائِكَ وَبَـهَائِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِى مَا آتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ.
3. Doa Shalat Istikha>rah

Niat Shalat Istikha>rah:
 اُصَلِّى سُنَّةَ اْلاِسْتِخَارَةِ ِللهِ تَعَالَى
Shalat 2 rekaat, setelah membaca surat al-Fa>tih}ah, membaca membaca surat al-Ka>firun dan al-Ikhla>s}. Kemudian setelah salam membaca doa berikut:

اَللّهُمَّ اِنِّى اَسْتَخِيْرُكَ بِعِلْمِكَ وَاَسْتَقْدِِرُكَ بِقُدْرَتِكَ وَاَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلاَ اَقْدِرُ وَتَعْلَمُ وَلاَ اَعْلَمُ وَاَنْتَ عَلاَّمُ الْغُيُوْبِ. اَللّهُمَّ اِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ اَنَّ هَذَا اْلاَمْرَ خَيْرٌ لِى فِىْ دِيْنِى وَمَعَاشِى وَعَاقِبَةِ اَمْرِى عَاجِلِ أَمْرِىْ وَآجِلِهِ فَاقْدُرْهُ لِى وَيَسِّرْهُ لِى ثُمَّ بَارِكْ لِى فِيْهِ وَاِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ اَنَّ هَذَا اْلاَمْرَ شَرٌّ لِى فِى دِيْنِى وَمَعَاشِى وَعَاقِبَةِ اَمْرِىْ عَاجِلِ أَمْرِىْ وَآجِلِهِ فَاصْرِفْهُ عَنِّى وَاصْرِفْنِى عَنْهُ وَاقْدُرْ لِيَ الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ثُمَّ رَضِّنِى بِهِ.

4. Doa Shalat Tasbih
Niat Shalat Tasbi>h}:
 اُصَلِّى سُنَّةَ التَّسْبِيْحِ للهِ تَعَالَى
Shalat 4 rekaat dua kali salam, setelah membaca fa>tih}ah dan suratan, membaca tasbi>h} 15 kali, 10 kali setelah doa ruku‘,10 kali setelah doa i‘tida>l, 10 kali setelah doa suju>d, 10 kali setelah duduk antara dua suju>d, 10 kali setelah doa sujud yang kedua, 10 kali pada waktu duduk istirahat,  demikian seterusnya pada rekaat selanjutnya. Adapun tasbi>h} yang dibaca yaitu :

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ للهِ وَلآ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ
5. Doa Shalat Tahajjud
Niat shalat Tahajjud:
 اُصَلِّى سُنَّةَ التَّهَجُّدِ للهِ تَعَالَى
Shalat dua rekaat maksimal 12 rekaat, setelah membaca surat al-Fa>tih}ah membaca surat al-Ka>firu>n dan surat al-Ikhla>s}, kemudian setelah sala>m membaca doa : 

اَللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ قَيُّوْمُ السَّمَاوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ مَلِكُ السَّمَاوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ نُوْرُ السَّمَاوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ الْحَقُّ وَوَعْدُكَ الْحَقُّ وَلِقَاؤُكَ حَقٌّ وَقَوُلُكَ حَقٌّ وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ وَمُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ وَالسَّاعَةُ حَقٌّ، اَللَّهُمَّ لَكَ اَسْلَمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْكَ اَنَبْتُ وَبِكَ اعْتَصَمْتُ وَاِلَيْكَ حَاكَمْتُ فَاغْفِرْلِى مَاقَدَّمْتُ وَمَا اَخَّرْتُ وَمَا اَسْرَرْتُ وَمَا اَعْلَنْتُ وَمَا اَنْتَ اَعْلَمُ بِهِ مِنىِّ اَنْتَ الْمُـتَقَدِّمُ وَاَنْتَ الْـمُّؤَخِّرُ لَآاِلَهَ اِلاَّ اَنْتَ وَلاَحَوْلَ وَلاَقُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ.

6. Niat dan Doa Shalat Nisfu Sya‘ba>n
Niat shalat nis}fi sya‘ba>n

اُصَلِّى سُنَّةً لِنِصْفِ شَعْبَانَ رَكْعَتَيْنِ (اِمَامًا\مَأْمُوْمًا) للهِ تعالى

Shalat dilakukan 6 rekaat dengan 3 kali salam. Setiap selesai dua rekaat dari enam rekaat membaca surat ya>sin dengan diiringi doa berikut:
a. Dua rekaat pertama minta panjang umur dan berkah.
b. Dua rekaat kedua berdoa supaya berkah rizqinya.
c. Dua rekaat ketiga berdoa supaya tidak bergantung pada manusia dan diberi h}usnul kha>timah.

7. Doa Shalat Nis}fu Sya‘ba>n

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ. وَصَلىَّ الله عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ يَا ذَالْمَنِّ وَلَايُمَنُّ عَلَيْكَ يَاذَا الْجَلاَلِ وَاْلاِكْرَامِ يَاذَا الطَّوْلِ وَاْلاِنْعَامِ لآاِلَهَ اِلاَّ اَنْتَ ظَهْرَ اللاَّجَيْنِ وَجَارَ الْمُسْتَجِيْرِيْنَ وَمَأْمَنَ الْخَائِفِيْنَ اَللَّهُمَّ اِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِى عِنْدَكَ فِى اُمِّ الْكِتَابِ شَقِيًّا اَوْمَحْرُوْمًا اَوْ مَطْرُوْدًا اَوْمُقْتَرًّا عَلَىَّ فِى الرِّزْقِ فَامْحُ اللَّهُمَّ بِفَضْلِكَ شَقَاوَتِى وَحِرْمَانِى وَطَرْدِى وَإِقْتَارَ رِزْقِى وَأَثْبِتْنِى عِنْدَكَ فِى اُمِّ الْكِتَابِ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفِّقًا لِلْخَيْرَاتِ. فَاِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِى كِتَابِكَ الْمُنْـزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ الْمُرْسَلِ (يَـمْحُواللهَُ مَايَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ اُمُّ الْكِتَابِ) اَسْأَلُكَ اَنْ تَكْشِفَ عَنَّا مِنَ اْلبَلاَءِ مَا نَعْلَمُ وَمَا لاَ نَعْلَمُ وَمَا اَنْتَ بِهِ اَعْلَمُ اِنَّكَ اَنْتَ اْلاَعَزُّ اْلاَكْرَمُ وَصَلَّى الله تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.

8. Niat Shalat Khair
اُصَلِّى سُنَّةَ اْلخَيْرِ للهِ تعالى
Catatan:
a. Shalat khair dilakukan pada malam 15 Sya’ba>n
b. Shalat khair 100 rekaat 2 reka’at sala>m. Setiap rekaat setelah membaca Fa>tih}ah, membaca al-Ikhla>s} 10 x. 

9. Tata Cara Bacaan dan Doa Shalat Tolak Bala’ 
(Pada hari terakhir bulan shafar/hari rebo wekasan)

a. Niat mandi:   
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِدَفْعِ الْبَلاََيَا للهِ تَعَالَى

b. Niat Shalat: 

اُصَلِّى سُنَّةً  لِدَفْعِ الْبَلاَيَا رَكْعَتَيْنِ/مَأْمُوْمًا/اِمَامًا للهِ تَعَالى

Shalat 4 reka'at 2 (dua) kali salaman, setelah bacaan fa>tih}ah, membaca surat berikut:

سورة الفلق (1×) 3 سورة الكوثر (17×) 1
سورة الناس (1×) 4 سورة الاخلاص (5×) 2

Kemudian dilanjutkan dengan wiridan ba‘da shalat :
1. اَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ (39×)
2. لآاِلهَ اِلاَّ اَنْتَ سُبْحَانَكَ اِنِّى كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِيْنَ (5×)
3. اَللّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ وَمِنْكَ الْفَرَجُ وَاِلَيْكَ الْمُشْتَكَى وَاَنْتَ الْمُسْتَعَانُ لاَحَوْلَ وَلاَقُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ (11×)

10. Tara>wi>h} dan Witir
a. Bacaan bilal sewaktu akan melaksanakan Shalat Tarawih}
اَلصَّلاَةَ سُنَّةً مِنَ التَّرَاوِيْحِ جَامِعَةً رَحِمَكُمُ اللهُ
b. Niat Shalat Tara>wi>h}

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ (اِمَامًا\مَأْمُوْمًا) للهِ تَعَالى

c. Bacaan suratan yang biasanya dibaca pada Shalat Tara>wi>h} di  PPAI 
سُوْرَة رَكْعَة سُوْرَة رَكْعَة سُوْرَة رَكْعَة
الكافرون 15 الاخلاص 8 التكاثر 1
الاخلاص 16 القريش 9 الاخلاص 2
النصر 17 الاخلاص 10 العصر 3
الاخلاص 18 الماعون 11 الاخلاص 4
اللهب 19 الاخلاص 12 الهمزة 5
الاخلاص 20 الكوثر 13 الاخلاص 6
الاخلاص 14 الفيل 7

فِي الرَّكْعَةِ اْلاُوْلَى بَعْدَ اْلفَاتِحَةِ: سُوْرَةُ الْقَدْرِ وَفِي الرَّكْعَةِ الثَّانِيَةِ بَعْدَ اْلفَاتِحَةِ: اَلْكَافِرُوْنَ وَفِي الرَّكْعَةِ الثَّالِثَةِ بَعْدَ اْلفَاتِحَةِ: اَلاِخْلاَص، اَلْفَلَق، اَلنَّاس

11. Setiap Ba‘da Empat Rekaat dalam Shalat Tara>wi>h}

اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا وَحَبِيْبِنَا وَشَفِيْعِنَا وَذُخْرِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ سَيِّدِ اْلاَوَّلِيْنَ وَاْلآخِرِيْنَ وَسَلِّمْ وَرَضِيَ اللهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى عَنْ كُلِّ سَادَاتِنَا اَصْحَابِ رَسُوْلِ اللهِ اَجْمَعِيْنَ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ اَللّهُمَّ اِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيْمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنَّا يَاكَرِيْمُ وَاعْفُ عَنَّا يَارَحِيْمُ اَللّهُمَّ اِنَّانَسْأَلُكَ رِضَاكَ وَالْجَنَّةَ وَنَعُوْذُبِكَ مِنْ سَخَطِكَ وَالنَّارِ (وَاَجِرْنَا مِنَ النَّارِ يَامُجِيْرُ 3×) بِرَحْمَتِكَ يَآاَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.

12. Doa Ba‘da Shalat Tara>wi>h}

اَللّهُمَّ  اجْعَلْنَا بِاْلاِيْمَانِ كَامِلِيْنَ وَلِلْفَرَائِضِ مُؤَدِّيْنَ وَلِلصَّلاَةِ حَافِظِيْنَ وَلِلزَّكَاةِ فَاعِلِيْنَ وَلِمَا عِنْدَكَ طَالِبِيْنَ وَلِعَفْوِكَ رَاجِيْنَ وَبِالْهُدَى مُتَمَسِّكِيْنَ وَعَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضِيْنَ وَفِى الدُّنْيَا زَاهِدِيْنَ وَفِى اْلآخِرَةِ رَاغِبِيْنَ وَبِالْقَضَاءِ رَاضِيْنَ وَلِلنَّعْمَاءِ شَاكِرِيْنَ وَعَلَى الْبَلآءِ صَابِرِيْنَ وَتَحْتَ لِوَاءِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَائِرِيْنَ وَاِلَى الْحَوْضِ وَارِدِيْنَ وَاِلَى الْجَنَّةِ دَاخِلِيْنَ وَمِنَ النَّارِ نَاجِيْنَ  وَعَلَى سَرِيْرِ الْكَرَامَةِ قَاعِدِيْنَ وَمِنْ حُوْرِ الْجِنَانِ مُتَزَوِّجِيْنَ وَمِنْ سُنْدُسٍ وَاِسْتَبْرَقٍ وَدِيْبَاجٍ مُتَلَبِّسِيْنَ وَمِنْ طَعَامِ الْجَنَّةِ آكِلِيْنَ وَمِنْ لَبَنٍ وَعَسَلٍ مُصَفًّى شَارِبِيْنَ بِاَكْوَابٍ وَاَبَارِْيقَ وَكَأْسٍ مِنْ مَعِيْنٍ مَعَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَالصِّدِّيقِيْنَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَحَسُنَ اُوْلَئِكَ رَفِيْقًا ذَلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللهِ  وَكَفَى بِاللهِ عَلِيْمًا اِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يآاَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا دَعْوَاهُمْ فِيْهَا سُبْحَانَكَ اللّهُمَّ وَتَحَِّيتُهُمْ فِيْهَا سَلاَمٌ  وَآخِرُ دَعْوَاهُمْ اَنِ الْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
13. Doa Ba‘da Shalat Witir

سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوْسِ سُبُوْحٌ قُدُّوْسٌ رَبُّنَا وَرَبُّ الْمَلآئِكَةِ وَالرُّوْحِ 3×
اَللّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنَّا صَلاَتَنَا وَصِيَامَنَا وَقِيَامَنَا وَقِرَاءَتَنَا وَرُكُوْعَنَا وَسُجُوْدَنَا وَقُعُوْدَنَا وَتَسْبِيْحَنَا وَتَهْلِيْلَنَا وَتَضَرُّعَنَا وَخُشُوْعَنَا وَلاَ تَضْرِبْ بِهَا وُجُوْهَنَا يَااِلَهَ الْعَالَمِيْنَ وَيَاخَيْرَ النَّاصِرِيْنَ بِرَحْمَتِكَ يَااَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.
14. Bilal Shalat Tara>wi>h} dan Witir

a. Bacaan Bilal di PPAI  Putra
1) Bilal shalat tara>wi>h}

مأموم بلال
اَلصَّلاَةُ لآ اِلهَ اِلاَّ اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ بسم الله الرحمن الرحيم
صَلُّوْا سُنَّةً التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ جَامِعَةً رَحِمَكُمُ اللهُ/ اَلصَّلاَةَ سُنَّةً مِنَ التَّرَاوِيْحِ جَامِعَةً رَحِمَكُمُ اللهُ
Kemudian Shalat Tara>wi>h}.
Setelah shalat  tara>wi>h} dua rekaat, kemudian …
Makmum menjawab Bilal membaca
وَمَغْفِرَةً وَرَحْمَةً/اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ فَضْلاً مِنَ اللهِ تَعَالَى وَنِعْمَةً/اَلْبَدْرُ مُحَمَّدٌ
اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ   3×
اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى حَبِيْبِنَا وَشَفِيْعِنَا وَذُخْرِنَا وَمَوْلاَناَ مُحَمَّدٍ

Ini contoh dua rekaat pertama, untuk selengkapnya lihat tabel diberikut ini!
مِنَ التَّرَاوِيْحِ جَامِعَةً رَحِمَكُمُ اللهُ  اَلصَّلاَةَ سُنَّةً
دُعَاء بِلاَلْ فِى رَمَضَانَ سُوْرَةٌ
فَضْلاً مِنَ اللهِ تَعَالَى وَنِعْمَةً 
اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ  3 x  
اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى حَبِيْبِنَا وَشَفِيْعِنَا وَدُخْرِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ 1. التكاثر
2. الاخلاص
اَلْبَدْرُ مُحَمَّدُ
(terusnya sama dengan yang di atas) 3. العصر
4. الاخلاص
فَضْلاً مِنَ اللهِ تَعَالَى وَنِعْمَةً 
_ 5. الهمزة 
6. الاخلاص
اَلْخَلِيْفَةُ اْلاُوْلَى اَمِيْرُ الْمُؤْمِنِيْنَ اَبُوْبَكْرٍ الصِدِّيْقِ تَرْضَى عَنْهُ
- 7. الفيل 
8. الاخلاص
اَلْبَدْرُ مُحَمَّدٌ
_ 9. القريش
10. الاخلاص
اَلْخَلِيْفَةُ الثَّانِيَةُ اَمِيْرُ الْمُؤْمِنِيْنَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ تَرْضَى عَنْهُ 
_ 11. الماعون
12. الاخلاص
فَضْلاً مِنَ اللهِ تَعَالَى وَنِعْمَةً 
_ 13. الكوثر
14. الاخلاص
اَلْخَلِيْفَةُ الثَّالِثَةُ اَمِيْرُ الْمُؤْمِنِيْنَ عُثْمَانُ بْنُ عَفَّانَ تَرْضَى عَنْهُ 
_ 15. الكافرون
16. الاخلاص
اَلْبَدْرُ مُحَمَّدٌ
_ 17. النصر
18. الاخلاص
اَلْخَلِيْفَةُ الرَّابِعَةُ اَمِيْرُ الْمُؤْمِنِيْنَ عَلِىُّ بْنُ اَبِى طَالِبٍ كَرَّمَ اللهُ وَجْهَهُ تَرْضَى عَنْهُ 
_ 19. اللّهب
20. الاخلاص
2) Bilal Shalat Witir
1. اَلصَّلاَةَ سُنَّةً مِنَ الْوِتْرِ رَكْعَتَيْنِ جَامِعَةً رَحِمَكُمُ اللهُ
2. اَلصَّلاَةَ  سُنَّةً رَكْعَةَ الْوِتْرِ جَامِعَةً رَحِمَكُمُ اللهُ

Niat Shalat Witir :
اُصَلِّى سُنَّةً الْوِتْرِ رَكْعَتَيْنِ اِمَامًا اَوْ مَأْمُوْمًا للهِ تَعَالى 
اُصَلِّى سُنَّةً الْوِتْرِ رَكْعَةً اِمَامًا اَوْ مَأْمُوْمًا للهِ تَعَالى  

b. Bacaan Bilal di PPAI putri
اَلصَّلاَةَ سُنَّةً مِنَ التَّرَاوِيْحِ جَامِعَةً رَحِمَكُمُ اللهُ : بلال
لآالهَ اِلاَّ اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ : مأموم
فَضْلٌ مِنَ اللهِ تَعَالَى وَنِعْمَة : بلال
وَمَغْفِرَةٌ وَرَحْمَةٌ يَاتَوَّابُ يَاوَاسِعَ الْمَغْفِرَة يَآاَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ : مأموم
نَبِيُّكُمْ مُحَمَّدٌ صَلُّوْا عَلَيْهِ : بلال
اَللّهُمَّ صَلِّ وسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ : مأموم
فَضْلٌ مِنَ اللهِ تَعَالَى وَنِعْمَة : بلال
وَمَغْفِرَةٌ وَرَحْمَةٌ يَاتَوَّابُ يَاوَاسِعَ الْمَغْفِرَة يَآاَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ : مأموم
خَلِيْفَةُ رَسُوْلِ اللهِ سَيِّدُنَا اَبُوْبَكْرٍ الصِدِّيْقِ تَرْضَى عَنْهُ : بلال
رَضِيَ اللهُ عَنْهُ وَنَفَعَنَا بِهِمْ فِى الدِّيْنِ وَالدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ : مأموم
فَضْلٌ مِنَ اللهِ تَعَالَى وَنِعْمَة : بلال
وَمَغْفِرَةٌ وَرَحْمَةٌ يَاتَوَّابُ يَاوَاسِعَ الْمَغْفِرَة يَآاَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ : مأموم
خَلِيْفَةُ رَسُوْلِ اللهِ سَيِّدُنَا عُمَرُبْنُ الْخَطَّابِ تَرْضَى عَنْهُ : بلال
رَضِيَ اللهُ عَنْهُ وَنَفَعَنَا بِهِمْ فِى الدِّيْنِ وَالدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ : مأموم
فَضْلٌ مِنَ اللهِ تَعَالَى وَنِعْمَة : بلال
وَمَغْفِرَةٌ وَرَحْمَةٌ يَاتَوَّابُ يَاوَاسِعَ الْمَغْفِرَة يَآاَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ : مأموم
خَلِيْفَةُ رَسُوْلِ اللهِ سَيِّدُنَا عُثْمَانُ بْنُ عَفَّانَ تَرْضَى عَنْهُ : بلال
رَضِيَ اللهُ عَنْهُ وَنَفَعَنَا بِهِمْ فِى الدِّيْنِ وَالدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ : مأموم
آخِرُالتَّرَاوِيْحِ اَجَرَكُمُ اللهُ، خَلِيْفَةُ رَسُوْلِ اللهِ سَيِّدُنا عَلِيُّ بْنُ اَبِى طَالِبٍ تَرْضَى عَنْهُ : بلال
رَضِيَ اللهُ عَنْهُ وَنَفَعَنَا بِهِمْ فِى الدِّيْنِ وَالدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ : مأموم
صَلاَةُ اْلوِتْرِ اَجَرَكُمُ الله : بلال
لآاِلَهَ اِلاَّ اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ : مأموم
اَوْتِرُوْا وَمَجِّدُوْا وَعَظِّمُوْا شَهْرَ الصِّيَامِ رَحِمَكُمُ الله : بلال
لآاِلَهَ اِلاَّ اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ : مأموم

15. Doa setelah shalat tara>wi>h}:
اَللّهُمَّ اِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيْمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنَّا
اَللّهُمَّ اِنَّا نَسْأَلُكَ رِضَاكَ وَالْجَنَّةَ وَنَعُوْذُبِكَ مِنْ سَخَطِكَ وَالنَّارِ 3×
16. Doa setelah shalat witir :
سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوْسِ سُبُّوْحٌ قُدُّوْسٌ رَبُّنَا وَرَبُّ الْمَلآئِكَةِ وَالرُّوْحِ 3×
17. Bilal Khutbah Jumat

اِلهَِى يَارَبِّ سَيِّدَنَا وَمَوْلاَنَا سُبْحَانَ الله 2× وَالْحَمْدُ للهِ وَلآاِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ وَلاَحَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ اَعُوْذُ بِاللهِ السَّمِيْعِ الْعَلِيْمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ وَمَنْ اَحْسَنُ قَوْلاً  مِمَّنْ دَعَا اِلَى اللهِ وَعَمِلَ صَالِحًا وَقَالَ اِنَّنِى مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ قُلِ ادْعُوا اللهَ اَوِادْعُوا الرَّحْمَنَ اَيًّامَا تَدْعُوْا فَلَهُ اْلاَسْمَاءُ الْحُسْنَى وَلاَتَجْهَرْ بِصَلاَتِكَ وَلاَ تُخَافِتْ بِهَا وَابْتَغِ بَيْنَ ذَلِكَ سَبِيْلاً وَقُلِ الْحَمْدُ للهِ  الَّذِى لَمْ يَتَّخِذْ وَلَدًا وَلَمْ يَكُنْ لَهُ شَرِيْكٌ فِى الْمُلْكِ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ وَلِىٌّ مِنَ الذُّلِّ وَكَبِّرْهُ تَكِبِيْرًا اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ (تروس اذان، رامفوع بانجور ماجا:) اِنَّ اللهَ وَمَـلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِىِّ يَآاَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا وَآخِرُ دَعْوَاهُمْ اَنِ الْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. الصَّلاَةَ سُنَّةً قَبْلِيَّةَ الْجُمْعَةِ رَكْعَتَيْنِ جَامِعَةً رَحِمَكُمُ اللهُ3× صَلُّوْا رَحِمَكُمُ اللهٌ (بانجور صلاة رَوعْ ركعة، نولى ماجا:) يَآمَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ وَزُمْرَةَ الْمُؤْمِنِيْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ رُوِىَ عَنِ اَبِى هُرَيْرَةَ رَضِىَ اللهُ عَنْهُ اَنَّهُ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اِذَاقُلْتَ لِصَاحِبِكَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ اَنْصِتْ وَاْلاِمَامُ يَخْطُبُ فَقَدْ لَغَوْتَ وَمَنْ لَغَا فَلاَ جُمْعَةَ لَهُ اَنْصِتُوا وَاسْمَعُوا وَاَطِيْعُوا اَثَابَكُمُ اللهُ اَنْصِتُوا وَاسْمَعُوا وَاَطِيْعُوا اَجَارَكُمُ اللهُ اَنْصِتُوا وَاسْمَعُوا وَاَطِيْعُوا رَحِمَكُمُ اللهُ اَنْصِتُوا لَآاِلَهَ اِلاَّ اللهُ. اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ 3× وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَبَارِكْ وَسَلِّمْ اَللّهُمَّ قَوِّ اْلاِسْلاَمَ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْاَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ وَانْصُرْناَ عَلَى اِقَامَةِ الدِّيْنِ رَبِّ اخْتِمْ لَنَا مِنْكَ بِالْخَيْرِ وَيَاخَيْرَالنَّاصِرِيْنَ بِرَحْمَتِكَ يَآاَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
18. Bilal Qabla Shalat ‘I<dain
a. Shalat hari raya ‘I<dul Fitri

اَلله اَكْبَرُ 3× لآاِلَهَ اِلاَّاللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ اَلله ُ اَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ اَللهُ اَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلاً، لَآاِلَهَ اِلاَّاللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَاَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ اْلاَحْزَابَ وَحْدَهُ، لآاِلَهَ اِلاَّاللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ (تروس ممباجا:) صَلُّوْا سُنَّةً لِعِيْدِ الْفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ جَامِعَةً رَحِمَكُمُ اللهُ 3× الَصَّلاَةُ لآاِلَهَ اِلاَّاللهُ.   

b. Shalat hari raya ‘I<dul Ad}h}a>

الله ُاَكْبَرُ 3× لآاِلَهَ اِلاَّاللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ اَللهُ اَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهُ بُكْرَةً وَاَصِيْلاً، لآاِلَهَ اِلاَّاللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَاَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ اْلاَحْزَابَ وَحْدَهُ، لآاِلَهَ اِلاّاللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ (تروس ممباجا:) صَلُّوا سُنَّةً لِعِيْدِ اْلأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ جَامِعَةً رَحِمَكُمُ اللهُ 3× اَلصَّلاَةُ لآاِلَهَ اِلاَّاللهُ. 

19. Bilal Khutbah ‘Idain
a. Shalat hari raya ‘I<dul Fitri 

يَامَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ وَزُمْرَةَ الْمُؤْمِنِيْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ إِعْلَمُوا اَنَّ يَوْمَكُمْ هَذَا يَوْمُ عِيْدِ الْفِطْرِ يَوْمُ اْلاَكْبَرِ وَيَوْمُ السُّرُوْرِ وَيَوْمُ اَحَلَّ اللهُ لَكُمْ فِيْهِ الطَعَامَ وَحَرَّمَ عَلَيْكم فِيْهِ الصِّيَامَ. اَنْصِتُوْا وَاسْمَعُوْا وَاَطِيْعُوْا اَثَابَكُمُ اللهُ، اَنْصِتُوا وَاسْمَعُوْا وَاَطِيْعُوْا اَجَارَكُمُ اللهٌ، اَنْصِتُوْا وَاسْمَعُوْا وَاَطِيْعُوْا رَحِمَكُمُ اللهُ،  اَنْصِتُوْا لَآاِلَهَ اِلاَّ اللهُ.  اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ 3× وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَبَارِكْ وَسَلِّمْ اَللّهُمَّ قَوِّ اْلاِسْلاَمَ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وْالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ وَانْصُرْنَا عَلَى اِقَامَةِ الدِّيْنِ رَبِّ اخْتِمْ لَنَا مِنْكَ بِالْخَيْرِ وَيَاخَيْرَ النَّاصِرِيْنَ بِرَحْمَتِكَ يَآاَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.

b. Shalat hari raya ‘I<dul Ad}h}a

يَامَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ وَزُمْرَةَ الْمُؤْمِنِيْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ اِعْلَمُوا اَنَّ يَوْمَكُمْ هَذَا يَوْمُ عِيْدِ اْلاَضْحَى وَيَوْمُ اْلاَكْبَرِ وَيَوْمُ السُّرُوْرِ وَيَوْمُ اَحَلَّ اللهُ لَكُمْ فِيْهِ الطَّعَامَ وَحَرَّمَ عَلَيْكُمْ فِيْهِ الصِّيَامَ اَنْصِتُوْا وَاسْمَعُوْا وَاَطِيْعُوْا اَثَابَكُمُ اللهُ، اَنْصِتُوْا وَاسْمَعُوْا وَاَطِيْعُوْا اَجَارَكُمُ اللهُ، اَنْصِتُوْا وَاسْمَعُوْا وَاَطِيْعُوْا رَحِمَكُمُ اللهُ، اَنْصِتُوْا لآاِلَهَ اِلاَّ اللهُ  اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ 3×  وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَبَارِكْ وَسَلِّمْ اَللّهُمَّ قَوِّ اْلاِسْلاَمَ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْاَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ وَانْصُرْنَا عَلَى اِقَامَةِ الدِّيْنِ رَبِّ اخْتِمْ لَنَا مِنْكَ بِالْخَيْرِ وَيَاخَيْرَ النَّاصِرِيْنَ بِرَحْمَتِكَ يَآاَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.


E. BACAAN SHOLAWAT
1. S}alawat Munjiyat 
اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، صَلاَةً تُنَجِّيْنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ اْلاَهْوَالِ وَاْلآفَاتِ، وَتَقْضِى لَنَا بِهَاجَمِيْعَ الْحَاجَاتِ، وَتُطَهِّرُنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ السَّيِّئَاتِ، وَتَرْفَعُنَا بِهَا عِنْدَكَ اَعْلَى الدَّرَجَاتِ، وَتُبَلِّغُنَا بِهَا اَقْصَى الْغَايَاتِ، مِنْ جَمِيْعِ الْخَيْرَاتِ فِى الْحَيَاتِ وَبَعْدَ الْمَمَاتِ، وَعَلى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ.
2. S}alawat Na>riyah
اَللّهُمَّ صَلِّ صَلاَةً كَامِلَةً وَسَلِّمْ سَلاَمًا تَآمًا عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الَّذِى تَنْحَلُّ بِهِ الْعُقَدُ وَتَنْفَرِجُ بِهِ الْكُرَبُ وَتُقْضَى بِهِ الْحَوَائِجُ وَتُنَالُ بِهِ الرَّغَائِبُ وَحُسْنُ الْخَوَاتِمِ وَيُسْتَسْقُى الْغَمَامُ بِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ فِى كُلِّ لَمْحَةٍ وَنَفَسٍ بِعَدَدِ كُلِّ مَعْلُوْمٍ لَكَ.
3. S}alawat Nabi

مَوْلاَيَ صَلِّ وَسَلِّمْ دَائِمًا اَبَدًا    *  
عَلَى حَبِيْبِكَ خَيِرْ الْخَلْقِ كُلِّهِـمِ
هُوَالْحَبِيْبُ الَّذِى تُرْجَى شَفَاعَتُهُ *
لِكُلِّ هَوْلٍ مِنَ اْلأَهْوَالِ مُقْتَحِـمِ
يَارَبِّ بِالْمُصْطَفَى بَلِّغْ مَقَاصِدَنَا *
وَاغْفِرْلَنَا مَا مَضَى يَا وَاسِعَ الْكَرَمِ
4. S}alawat Badawi S}ugra


اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى نُوْرِ اْلأَنْوَارِ، وَسِرِّ اْلأَسْرَارِ، وَتِرْيَاقِ اْلأَغْيَارِ، وَمِفْتَاحِ بَابِ الْيَسَارِ، سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ الْمُخْتَارِ، وَآلِهِ اْلأَطْهَارِ، وَأَصْحَابِهِ اْلأَخْيَارِ عَدَدَ نِعَمِ اللهِ وَإِِفْضَالِهِ.


5. S}alawat T}ibbil Qulu>b (obat hati)
اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا محَُمَّدٍ طِبِّ الْقُلُوْبِ وَدَوَائِهَا، وَعَافِيَةِ اْلاَبْدَانِ وَشِفَآئِهَا، وَنُوْرِ اْلاَبْصَارِ وَضِيَآئِهَا، وَقُوْتِ اْلاَرْوَاحِ وَغِذَائِهَا وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ فِى كُلِّ لَمْحَةٍ وَنَفَسٍ عَدَدَ مَا وَسِعَهُ عِلْمُ اللهِ.
6. S}alawat Fa>tih}


اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ، وَالْخَاتِمِ لِمَاسَبَقَ، والناصِرِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ، وَالْهَادِى اِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيْمِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ الْعَظِيْمِ.

7. S}alawat Nu>riz\ Z|a>ti

الَلهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ النُّوْرِ الذَّاتِى وَالسِّرِّ السَّارِى فِىْ سَائِرِ اْلأَسْمَاءِ وَالصِّفَاتِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ.
8. S}alawat Adri>kiyyah

الَصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا سَيِّدِى يَا رَسُوْلَ اللهِ خُذْ بِيَدِى قَلَّتْ حِيْلَتِى اَدْرِكْنِى.
9. S}alawat Rajab
اَللّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ
10. S}alawat Nu>ril Mubi>n

صَلَّى اللهُ رَبُّنَا عَلَى النُّوْرِ الْمُبِيْنِ اَحْمَدَ اْلمُصْطَفَى سَيِّدِ اْلمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ
F. DOA-DOA  HARIAN

       •        
Dan Tuhanmu berfirman "Berdo’alah kepada-Ku (Allah Swt), niscaya akan Kuperkenankan bagimu, sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka jahanam dalam keadaan hina-dina".(Q.S. Al-Mu'mi>n: 60).
1. Doa  Qabla Khatmil  Qur'an
Doa agar dimudahkan urusan agama dan dunia, diberi kemudahan belajar Al-Qur’an dan ilmu Agama yang lain.

اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ
بسم الله الرّحمن الرّحيم
اَللّهُمَّ افْتَحْ عَلَيَّ حِكْمَتَكَ وَانْشُرْ عَلَيَّ رَحْمَتَكَ يَاذَا الْجَلاَلِ وَاْلاِكْرَامِ (1×)  
رَضِيْتُ بِاللهِ رَبًّا وَبِاْلاِسْلاَمِ دِيْنًا وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيًّا وَرَسُوْلاً (2×)
اِلـهَنَا يَسِّرْ لَنَا أُمُوْرَنَا (2×)
مِنْ دِيْنِنَا وَدُنْيَانَا (4×)
يَافَتَّاحُ يَاعَلِيْمُ (2×)
اِفْتَحْ قُلُوْبَنَا عَلَى تِلاَوَةِ الْقُرْآنِ (2×)
وَافْتَحْ قُلُوْبَنَا عَلَى تَعَلُّمِ الْعُلُوْمِ (2×)
أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيِطَانِ الرَّجِيْمِ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ، اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْن، الرحمن الرحيم، ....... الخ
2. Doa menjadi ahli al-Qur’an

اَللّهُمَّ ارْحَمْنَا بِالْقُرْآنِ، وَاجْعَلْهُ لَنَا إِمَامًا وَنُوْرًا وَهُدًى وَرَحْمَةً، اَللّهُمَّ ذَكِّرْنَا مِنْهُ مَا نَسِيْنَا وَعَلِّمْنَا مِنْهُ مَا جَهِلْنَا، وَارْزُقْنَا تِلاَوَتَهُ آنَاءَ اللَّيْلِ وَأَطْرَافَ النَّهَارِ، وَاجْعَلْهُ لَنَا حُجَّةً   يَارَبَّ الْعَالَمِيْنَ.
3. Doa  minta  dicukupi
اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ يَارَبِّ صَلِّ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ  اَللهُ الْكَافِى رَبُّنَا الْكَافِى قَصَدْنَا الْكَافِى وَجَدْنَا الْكَافِى لِكُلٍّ كَافٍ كَفَانَا الْكَافِى وَنِعْمَ الْكَافِى اَلْحَمْدُ للهِ.
4. Doa minta sehat lahir batin

وَعَافِيَةَ اْلأَبْدَانِ وَاْلأَهْلِ وَالْوَلَدْ * سَأَلْتُكَ رَبِّ صِحَّةَ الْقَلْبِ وَالْجَسَدْ
Tuwin selamete badan, keluarga lan putro Ya Allah kulo nyuwun waras ati lan rogo
وَحِفْظًا مِنَ اْلإِعْجَابِ وَالْكِبْرِ وَالْحَسَدْ * وَطُوْلَ حَيَــاةٍ فِى كَمَالِ اسْتِقَامَةِ
Rinekso saking rumongso,  gumede  lan drengki Umur dowo kanggo sempurnane istiqa>mah
يَكُوْنُ لَنَاعَوْنًا عَلَى مَنْهَجِ الرَّشَدْ * وَرِزْقًاحَلاَلاً وَاسِعًا غَيْرَ قَاصِرِ
Kangge nulung ing kulo dateng margi ingkang leres Nyuwun rizki ingkang halal jembar tanpo rupek
بِفَضْلِكَ يَآاَللهُ يَابَرُّ يَاصَمَدْ * وَحُسْنَ اْلأَدَاءِ لِلْحُقُوْقِ جَمِيْعِهَا
Kanti anugerah Tuan, ya Allah, ya Barru, ya S}amad Lan saged ngelampahi sedoyo kewajiban
وَأَفْضَلِ مَنْ صَامَ وَحَجَّ وَمَنْ سَجَدْ * بِجَاهِ النَّبِيِّ الْمُصْطَفى أَشْرَفِ الْوَرَى
Paling utamane wong kang puoso, haji lan sujud Kanti derajat Nabi pilihan, makhluk  kang paling mulyo
عَلَى الْمُصْطَفَى وَالْآلِ مَعْ كُلِّ مَنْ سَجَدْ * وَصَلِّ وَسَلِّــمْ يَآ اِلهَِى يَاسَرْمَدَى
Kagem Nabi pilihan, keluarga, sarto wong kang sujud Mugi paring rahmat salam, Ya Allah, Ya Sarmada> (Z|at ingkang langgeng)

5. Doa Sebelum dan Sesudah Belajar
a. Doa Sebelum Belajar
رَضِيْتُ بِاللهِ رَبًّا وَبِاْلاِسْلاَمِ دِيْنًا وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيًّا وَرَسُوْلاً رَبِّ زِدْنِى عِلْمًا وَارْزُقْنِى فَهْمًا آمِيْنَ 
b. Doa Sesudah Belajar
اَللّهُمَّ ارْزُقْنِى فَهْمَ النَّبِيِّيْنَ وَحِفْظَ اْلمُرْسَلِيْنَ وَإِلْهَامَ اْلمَلاَئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ يَافَتَّاحُ يَاعَلِيْمُ اِفْتَحْ قَلْبِى فُتُوْحَ اْلعَارِفِيْنَ، اَللّهُمَّ اِنِّى أَسْتَوْدِعُكَ مَا عَلَّمْتَنِيْهِ فَارْدُدْهُ اِلَيَّ عِنْدَ حَاجَتِى اِلَيْهِ وَلاَ تُنْسِنِيْهِ يَارَبَّ الْعَالَمِيْنَ
6. Doa Anak untuk Orang Tua
اَللّهُمَّ اغْـفِرْلِى ذُنُوْبِى وَلِوَالِدَىَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِى صَغِيْرًا
7. Doa Masuk Dan Keluar Masjid
a. Doa Masuk Masjid
اَعُوْذُ بِاللهِ الْعَظِيْمِ وَبِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ وَسُلْطِانِهِ الْقَدِيْمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الْحَمْدُ للهِ اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَسَلِّمْ  اللّهُمَّ اغْفِرْ لِى ذُنُوْبِى وَافْتَحْ لِى اَبْوَابَ رَحْمَتِكَ وَسَهِّلْ لِى اَبْوَابَ رِزْقِكَ.

b. Doa Keluar Dari Masjid
اَعُوْذُ بِاللهِ الْعَظِيْمِ وَبِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ وَسُلْطَانِهِ الْقَدِيْمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الْحَمْدُ للهِ اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَسَلِّمْ اللّهُمَّ اغْفِرْلِى ذُنُوْبِى وَافْتَحْ لِى اَبْوَابَ فَضْلِكَ وَاحْفَظْنِى مِنَ الشَّيْطَانِ وَجُنُوْدِهِ.
8. Doa Masuk  dan  Keluar  Rumah
a. Doa Masuk Rumah
اَلسَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ الله الصَّالِحِيْنَ، اللّهُمَّ اِنِّى اَسْأَلُكَ خَيْرَ الْمَوْلـِجِ وَخَيْرَ الْمَخْرَجِ بِاسْمِ اللهِ وَلَـجْنَا وَبِاسْمِ اللهِ خَرَجْنَا وَعَلَى اللهِ  تَوَكَّلْنَا، الْحَمْدُ لله ِالَّذِى اَوَانِي.
b. Doa Keluar dari Rumah
بِسْمِ اللهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللهِ وَلاَحَوْلَ وَلاَقُوَّةَ اِلاَّبِااللهِ اَللّهُمَّ اِنِّى اَعُوْذُبِكَ اَنْ اَضِلَّ اَوْ اُضَلَّ اَوْ اَزِلَّ اَوْ اُزَلَّ اَوْ اَظْلِمَ اَوْ اُظْلَمَ اَوْ اَجْهَلَ اَوْ يُجْهَلَ عَلَيَّ.
9. Doa Sebelum dan Bangun Tidur
a. Doa Sebelum Tidur
بِاسْمِـكَ اللّهُمَّ أَحْيَا وَ بِاسْمِـكَ أَمُوْتُ 
b. Doa Bangun Tidur
اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِى أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَاِلَيْهِ النُّشُوْرُ
10. Doa Akan dan Sesudah Makan
a. Doa Sebelum Makan
اَللّهُمَّ بَارِك لَنَا فِيْمَا رَزَقْتَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
b. Doa Sesudah Makan
اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِى اَطْعَمَنَا وَسَقَانَا وَجَعَلَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ
11. Doa Sapu Jagad
رَ بَّنَا آتِنَا فِِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
12. Doa Mencari Rizki


اَللّهُمَّ رَضِّنِي بِقَضَآئِكَ وَبَارِكْ لِى فِيْمَا قُدِّرَ حَتَّى لاَ اُحِبَّ تَعْجِيْلَ مَا أَخَّرْتَ وَلاَ تَأْخِيْرَ مَا عَجَّلْتَ

13. Doa Ketika Mendapat Kesulitan

اَللّهُمَّ اِنِّى اَعُوْذُبِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزْنِ وَاَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسْلِ وَاَعُوْذُبِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ.
14. Doa Mengenakan Pakaian

اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِى كَسَانِى هَذَا (الثَّوْبَ) وَرَزَقَنِيْهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّى وَلاَ قُوَّةٍ.
15. Doa Bercermin
اَللّهُمَّ كَمَا حَسَّنْتَ خَلْقِى فَحَسِّنْ خُلُقِى
16. Doa Masuk dan Keluar kamar mandi / WC
a. Doa Masuk Kamar Mandi / WC
اَللّهُمَّ اِنِّى اَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْخُبُثِ وَالْخَبَائِثِ
b. Do’a Keluar Dari Kamar Mandi / WC

غُفْرَانَكَ، اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِى اَذْهَبَ عَنِّى اْلاَذَى وَعَافَانِى

G. DOA-DOA  DALAM  WAKTU  TERTENTU

1. Doa Awal Tahun
وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ، اَللّهُمَّ اَنْتَ اْلاَبَدِيُّ الْقَدِيْمُ اْلاَوَّلُ، وَعَلَى فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ وَجُوْدِكَ الْمُعَوَّلِ، وَهَذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ اَقْبَلَ، نَسْأَلُكَ الْعِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَاَوْلِِيَآئِهِ وَجُنُوْدِهِ وَالْعَوْنَ عَلَى هَذِهِ النَّفْسِ اْلاَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ وَاْلاِشْتِغَالَ بِمَا يُقَرِّبُنَا اِلَيْكَ زُلْفَى يَاذَا الْجَلاَلِ وَاْلاِكْرَامِ، وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
2. Doa Akhir Tahun
وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ، اللّهُمَّ مَا عَمِلْتُ  فِى هَذِهِ السَّنَةِ  مِمَّا نَهَيْتَنِي عَنْهَ فَلَمْ اَتُبْ مِنْهُ وَلَمْ تَرْضَهُ وَلَمْ تَنْسَهُ وَحَلِمْتَ عَلَيَّ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِى وَدَعَوْتَنِي اِلَى التَّوْبَةِ مِنْهُ بَعْدَ جَرَاءَتِى عَلَى مَعْصِيَتِكَ، اللّهُمَّ اِنِّي أَسْتَغْفِرُكَ فَاغْفِرْلِى وَمَا عَلِمْتُهُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَاهُ وَوَعَدْتَنِى عَلَيْهِ الثَّوَابَ فَاَسْئلُكَ اللّهُمَّ يَا كَرِيْمُ  يَاذَا الْجَلاَلِ وَاْلاِكْرَامِ، اَنْ تَتَقَبَّلَهُ مِنِّي وَلاَ تَقْطَعْ رَجَائِي مِنْكَ يَاكَرِيْمُ، وَصَلَّى اللهُ  عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ، وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
3. Doa Bulan ‘A<syu>ra>’

اَللّهُمَّ يَامُفَرِّجَ كُلِّ كَرْبٍ، وَيَامُخْرِجَ ذِىْ النُّوْنِ يَوْمَ عَاشُوْرَاءَ، وَيَاجَامِعَ شَمْلِ يَعْقُوْبَ يَوْمَ عَاشُوْرَاءَ، وَيَاغَافِرَ ذَنْبٍ دَاوُدَ يَوْمَ عَاشُوْرَاءَ، وَيَاكَاشِفَ ضَرِّ اَيُّوْبَ يَوْمَ عَاشُوْرَاءَ، وَيَاسَامِعَ دَعْوَةِ مُوْسَى وَهَارُوْنَ يَوْمَ عَاشُوْرَاءَ، وَيَاخَالِقَ رُوْحِ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ عَاشُوْرَاءَ وَيَارَحْمنَ الدُّنْيَا وَاْلاَخِرَةَ، لآَاِلَهَ اِلاَّ اَنْتَ، اِقْضِ حَاجَتِيْ فِى الدُّنْيَا وَاْلاَخِرَةِ، وَاَطِلْ عُمْرِيْ فِيْ طَاعَتِكَ وَمَحَبَّتِكَ وَرِضَاكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ، وَاَحْيِنِيْ حَيَاةً طَيِّبَةً وَتَوَفَّنِيْ عَلَى اْلاِسْلاَمِ وَاْلاِيْمَانِ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ، وَصَلَّى الله عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ، وَاْلحَمْدُ للهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ.
4. Doa Untuk Pengantin Baru
بَارَكَ اللهُ لَكَ، وَبَارَكَ عَلَيْكَ، وَجَمَعَ بَيْنَكُمَا فِىْ خَيْرٍ.
5. Doa Menjenguk Orang Sakit
اَللّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ اِذْهَبِ اْلبَأْسَ اِشْفِ اَنْتَ الشَّافِى لاَشِفَاءَ اِلاَّ شِفَاؤُكَ شِفَاءً لاَيُغَادِرُ سَقَمًا، اِمْسَحِ اْلبَأْسَ بِيَدِكَ الشِّفَاءُ لاَكَاشِفَ لَهُ اِلاَّ اَنْتَ، اَسْأَلُ اللهَ اْلعَظِيْمَ، رَبَّ اْلعَرْشِ اْلعَظِيْمِ، اَنْ يَشْفِيَكَ .
6. Doa Ketika Ditimpa Musibah
اِنَّا للهِ وَاِنَّآ اِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ، اللّهُمَّ اَجِرْنِى فِى مُصِيْبَتِى وَاخْلُفْ لِى خَيْرًا مِنْهَا.
7. Doa Naik Kendaraan
سُبْحَانَ الَّذِى سَخَّرَ لَنَا هذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِيْنَ وَاِنَّا اِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُوْنَ اَلْحَمْدُ للهِ  3×،  اَللهُ اَكْبَرُ 3× سُبْحَانَكَ اِنِّى ظَلَمْتُ نَفْسِى فَاغْفِرْلِى اِنَّهُ لاَيَغْفِرُ الذُّنُوْبَ اِلاَّ اَنْتَ.
8. Doa Ketika Mendengar Petir
اَللّهُمَّ لاَتَقْتُلْنَا بِغَضَبِكَ وَلاَ تُهْلِكْنَا بِعَذَابِكَ وَعَافِنَا قَبْلَ ذلِكَ.

9. Doa Ketika Bersin
Orang yang bersin membaca:
  اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ 
Orang yang mendengar menjawab dengan doa:
يَرْحَمُكَ اللهُ
Orang yang bersin menjawab dengan doa:
يَهْدِيْنَا وَيَهْدِيْكُمُ اللهُ وَيُصْلِحُ بَالَكُمْ
10. Doa ketika keluar darah haid
اَلْحَمْدُ للهِ عَلَى كُلِّ حَالٍ وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ
11. Doa Masuk Pasar
بِسْمِ اللهِ اَللّهُمَّ اِنِّى اَسْأَلُكَ خَيْرَ هَذِهِ السُّوْقِ وَخَيْرَ مَا فِيْهَا، وَاَعُوْذُبِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّمَا فِيْهَا، اللّهُمَّ اِنِّى اَعُوْذُبِكَ اَنْ اُصِيْبَ فِيْهَا يَمِيْنًا فَاجِرَةً اَوْ صَفْقَةً خَاسِرَةً.
12. Niat Puasa Ramad}a>n
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هَذِهِ السَّنَةِ فَرْضًا للهِ تَعَالَى .
13. Niat Puasa Sunat
يَوْمُ التَّرْوِيَةِ : نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ التَّرْوِيَةِ سُنَّةً للهِ تعالى 
يَوْمُ عَرَفَةَ : نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ عَرَفَةَ سُنَّةً للهِ تَعَالَى 
يَوْمُ الْاِثْنَيْنِ : نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الْاِثْنَيْنِ سُنَّةً للهِ تَعَالى 
يَوْمِ الْخَمِيْسِ: نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الْخَمِيْسِ سُنَّةً للهِ تَعَالى 
صَوْمُ دَاوُدَ : نَوَيْتُ صَوْمَ دَاوُدَ سُنَّةً للهِ تَعَالى
يَوْم اْلبِيْضِ : نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ اْلبِيْضِ سُنَّةً للهِ تَعَالَى
يَوْمِ السُّوْدِ : نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ السُّوْدِ سُنَّةً للهِ تَعَالَى

14. Doa berbuka puasa
اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ اَفْطَرْتُ ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوْقُ وَثَبَتَ اْلاَجْرُ اِنْ شَاءَ اللهُ.
15. Niat mengeluarkan zakat
نَوَيْتُ اَنْ اُخْرِجَ زَكَاةَ الْفِطْرِ عَنْ نَفْسِى/عَنْ اَبِى/عَنْ اُمِّى/عَنْ زَوْجِى/عَنْ زَوْجَتِى/عَنْ ..... فَرْضًا للهِ تَعَالَى.

“Saya  niat  mengeluarkan  zakat fitrah untukku/ayahku/
ibuku/suamiku/isteriku/…………… (sebutkan untuk siapa) fard}u karena Allah Ta’a>la”.
16. Doa menerima zakat fitrah
اَجَرَكَ/كِ/لَكَ/لَكِ/لَهُ/لَهَـا فِيْمَا اَعْطَيْتَ/تِ وَبَارَكَ اللهُ فِيْمَا اَبْقَيْتَ/تِ وَجَعَلَ اللهُ لَكَ/لَكِ/لَهُ/لََهَـا طَهُوْرًا بِرَحْمَتِكَ يَآاَرْحَمَ الرَّاحِمِـيْنَ.

“Mudah-mudahan Allah Swt memberimu/nya imbalan pada apa yang telah engkau berikan, memberi berkah pada apa yang telah engkau tetapkan, dan menjadikannya (zakat) sebagai penyuci bagimu/nya.”

17. Khutbah Nikah
Khutbah nikah dibaca menjelang pelaksanaan i>ja>b qa>bu>l. Berikut ini beberapa contoh redaksi khutbah nikah:

a. Contoh 1
اَلْحَمْدُ للهِ نَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ اَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ اَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِىَ لَهُ. اَشْهَدُ اَنْ لآَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.  ••                 •       •             •   •      يَااَيَّهُا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَقُوْا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً شَدِيْدَا. يُصْلِحْ لَكُمْ اَعْمَالَكُمْ، وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ، وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.
b. Contoh 2 (khutbah nikah singkat)

اَلْحَمْدُ للهِ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، اُوْصِى بِتَقْوَى الله. 
c. Contoh 3

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ، اَلْحَمْدُ للهِ خَلَقَ اْلمَاءَ بَشَرًا، فَجَعَلَهُ نَسَبًا وَصِهْرًا، خَلَقَ آدَمَ ثُمَّ خَلَقَ زَوْجَهُ حَوَاءَ مِنْ ضَلْعٍ مِنْ اَضْلاَعِهِ اْليُسْرَى. فَلَمَّا سَكَنَ اِلَيْهَا قَالَتِ اْلمَلآئِكَةُ "مَهْ" يَاآدَمُ حَتَّى تُؤَدِّى لَهَا مَهْرًا، قَالَ وَمَا مَهْرُهَا؟ قَالُوْا اَنْ تُصَلِّيَ عَلَى مُحَمَّدٍ خَاتَمِ النَّبِيِّيْنَ وَاِمَامَ اْلمُرْسَلِيْنَ، فَوَفَّى اْلمَهْرَ وَخَطَبَ اْلاَمِيْنُ جِبْرِيْلُ عَلَيْهِ السَّلاَمُ وَزَوَّجَهَا لَهُ عَلَى ذَلِكَ اْلمَلِكُ اْلقُدُّوْسُ السَّلاَمُ، وَشَهِدَ اِسْرَافِيْلُ وَمِيْكَائِيْلُ وَبَعْضُ اْلمُقَرَّبِيْنَ بِدَارِ السَّلاَمِ فَصَارَ ذلِكَ سُنَّةَ اَوْلاَدِهِ عَلَى تَعَاقُبِ السِّنِيْنَ. اَحْمَدُهُ اَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ اَنْفُسِكُمْ اَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوْا اِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً وَاشْكُرُوْهُ اَنْ جَعَلَكُمْ شُعُوْبًا وَقَبَائِلَ بِالتَّنَاسُلِ الَّذِىْ اَصْلُ كُلِّ نِعْمَةٍ وَاَشْهَدُ اَنْ لآَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ مُبْدِعُ نِظَامِ اْلعَالَمِ عَلَى اَكْمَلِ حِكْمَةٍ لآَ اِلَهَ اِلاَّ هُوَ تَبَارَكَ اللهُ رَبُّ اْلعَالَمِيْنَ. وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ حَبِيْبُ الرّحْمنِ وَمُجْتَبَاهُ، اَلْقَائِلَ حُبِّبَ اِلَيَّ مِنْ دُنْيَاكُمُ النِّسَاءُ وَالطِّيْبُ وَجُعِلَتْ قُرَّةُ عَيْنِى فِى الصَّلاَةِ. وَقَالَ يَامَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنِ اسْتَطَعَ مِنْكُمُ اْلبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ فَطُوْبَى لِمَنْ اَقَرَّ بِذَلِكَ عَيْنَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَالتَّابِعِيْنَ. اَمَّا بَعْدُ: فَاِنَّ النِّكَاحَ مِنَ السُّنَنِ اْلمَرْغُوْبَةِ اَّلتِى عَلَيْهَا مَدَارُ اْلاِسْتِقَامَةِ اِذْ مَنْ تَزَوَّجَ فَقَدْ كَمُلَ نِصْفُ دِيْنِهِ كَمَا اَخْبَرَ بِذَلِكَ اْلحَبِيْبُ اْلمَبْعُوْثُ مِنْ تِهَامَةَ وَقَالَ: تَنَاكَحُوْا تَنَاسَلُوْا فَاِنِّى مُبَاهٍ مِنْكُمُ اْلاُمَمَ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ وَقَدْ حَثَّ عَلَيْهِ اْلمَنَّانُ بِقَوْلِهِ : وَانْكِحُوْا اْلاَيَّامَى مِنْكُمْ وَالصَّالِحِيْنَ. وَهَذَا عَقْدٌ مُبَارَكٌ وَمَيْمُوْنٌ وَاجْتِمَاعٌ عَلَى حُصُوْلِ خَيْرَكُمْ اِنْ شَآءَ اللهُ الَّذِىْ اِذَا اَرَادَ شَيْئًا اَنْ يَقُوْلَ لَهُ كُنْ فَيَكُوْنُ. اَقُوْلُ قَوْلِى هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِى وَلَكُمْ وَلِوَالِدَىَّ وَوَالِدِيْكُمْ وَلِمَشَايِخِى وَمَشَايِخِكُمْ وَلِسَائِرِ اْلمُسْلِمِيْنَ فَاسْتَغْفِرُوْا اِنَّهُ هُوَ اْلغَفُوْرٌ الرَّحِيْمُ (اَسْتَغْفِرُ اللهَ اْلعَظِيْمَ 3×)

18. S}igat I<ja>b dan Qa>bu>l Pernikahan 

I<ja>b diucapkan oleh wali/wakilnya dan qa>bu>l diucapkan oleh calon pengantin pria. Sebelum mengucapkan i>ja>b, wali disunnahkan terlebih dahulu membaca:
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى اَشْرَفِ اْلاَنْبِيَاءِ وَاْلمُرْسَلِيْنَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى الِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ. اَمَّا بَعْدُ، اُوْصِيْكُمْ عِبَادَ اللهِ وَاِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ. اُزَوِّجُكَ عَلَى مَا اَمَرَ اللهُ بِهِ مِنْ اِمْسَاكٍ بِمَعْرُوْفٍ اَوْ تَسْرِيْحٍ بِاِحْسَانٍ وَاَحَلَّ اللهُ لَكُمُ النِّكَاحَ وَحَرَّمَ عَلَيْكُمُ السِّفَاحَ.
Setelah itu, wali memanggil calon suami, misalnya bernama “Zaid”, dipanggil: 
يَا زَيْدُ
“Wahai Zaid!”
Calon suami menjawab: 
لَبَّيْكَ
“Ya”


Kemudian wali mengucapkan i>ja>b (sebagai contoh calon istrinya bernama Fa>t}imah): 

أَنْكَحْتُكَ وَزَوَّجْتُكَ فَاطِمَةَ بِنْتِي بِمَهْرِ خَمْسِيْنَ جَرَامًا مِنَ الذَّهَبِ حَالاً
“Saya nikahkan engkau dengan Fa>t}imah anak kandung saya dengan mahar 50 gram emas dibayar tunai”. 

Calon suami langsung menyahut dengan mengucapkan s}i>gat qa>bu>l: 

قَبِلْتُ نِكَاحَهَا وَتَزْوِيْجَهَا لنَِفْسِى بِالْمَهْرِ الْمَذْكُوْرِ حَالاً.

“Saya terima nikahnya Fa>t}imah putri Bapak untuk saya, dengan mahar tersebut, saya bayar tunai. ”
Catatan:

Bentuk i>ja>b dan qa>bu>l di atas diucapkan apabila maharnya dibayar tunai; Jika pembayarannya di tempo, maka kata حَالاً diganti dengan kata مُؤَجَّلاً yang berarti “dibayar tempo”.
Bentuk i>ja>b di atas diucapkan oleh wali. Apabila yang menikahkan adalah wakil wali, maka (Misalkan yang akan dinikahkan adalah Fa>t}imah bin Ali) redaksi i>ja>b-nya sebagai berikut:

أَنْكَحْتُكَ وَزَوَّجْتُكَ فَاطِمَةَ بِنْتِ أَحْمَد مُوَكِّلِي  بِمَهْرِ خَمْسِيْنَ جَرَامًا مِنَ الذَّهَبِ حَالاً
“Sebagai wakil wali, saya nikahkan engkau dengan Fa>t}imah putri Ah}mad dengan mahar 50 gram emas dibayar tunai”. 



H. AMALAN-AMALAN  PPAI  PUTRI

1. Wiridan Ba‘da Shalat Fard}u

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ. اَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ، الَّذِى لآ اِلَهَ اِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ اِلَيْهِ  3×
لآاِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِى وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ  3×
اَللّهُمَّ اَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ وَاِلَيْكَ يَعُوْدُ السَّلاَمُ فَحَيِّنَا رَبَّنَا بِالسَّلاَمِ وَاَدْخِلْنَا الْجَنَّةَ دَارَ السَّلاَمِ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ يَاذَا الْجَلاَلِ وَاْلإِكْرَامِ.
اِلهَِى يَارَبِّ سَيِّدَنَا وَمَوْلاَنَا 
سُبْحَانَ اللهِ 33× سُبْحَانَ اللهِ اْلعَظِيْمِ حَمْداً دَائِمًا اَبَدًا
اَلْحَمْدُ للهِ 33× اَلْحَمْدُ للهِ عَلَى كُلِّ حَالٍ وَنِعْمَةٍ
اَللهُ  اَكْبَرُ 33×، اَللهُ اَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلاً، لآاِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِى وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ لاَحَوْلَ وَلاَقُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ.
اَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ 3× 
نَوَيْتُ ذِكْرًا تَقَرُّبًا اِلَى اللهِ، اَفْضَلُ الذِّكْرِ فَاعْلَمْ اَنَّـهُ: لآاِلَـــهَ اِلاَّ اللهُ     33×
لَآاِلَهَ اِلاَّ الله سَيِّدُنَا مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَلِمَةُ حَقٍّ عَلَيْهَا نَحْيَا وَعَلَيْهَا نَمُوْتُ وَبِـهَا نُبْعَثُ اِنْ شَآءَ اللهُ تَعَالَى مِنَ الْآمِنِيْنَ. 

Dilanjutkan membaca doa ba‘da shalat fard}u

2. Doa Ba\‘da Shalat Fard}u
اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمَ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى الِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، سَيِّدِ اْلاَوَّلِيْنَ وَاْلآخِرِيْنَ وَسَلِّمْ وَرَضِيَ اللهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى عَنْ كُلِّ اَصْحَابِ رَسُوْلِ اللهِ اَجْمَعْيِنَ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، حَمْدًا يُوَافِى نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ، يَارَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِى لِجَلاَلِ وَجْهِكَ الْكَرِيْمِ، وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ، اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلاَةً تُنَجِّيْنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ اْلاَهْوَالِ وَالْآفَاتِ، وَتَقْضِى لَنَا بِهَاجَمِيْعَ الْحَاجَاتِ، وَتُطَهِّرُنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ السَّيِّئَاتِ، وَتَرْفَعُنَا بِهَا عِنْدَكَ اَعْلَى الدَّرَجَاتِ، وَتُبَلِّغُنَا بِهَآ اَقْصَى   الْغَايَاتِ، مِنْ جَمِيْعِ الْخَيْرَاتِ فِى الْحَيَاةِ وَبَعْدَ الْمَمَاتِ، وَعَلَى الِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ، اَللّهُمَّ اغْفِرْلِى ذُنُوْبِى وَلِوَالِدَىَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِى صَغِيْرًا، اَللّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا ذُنُوْبَنَا وَخَطَايَانَاكُلَّهَا، وَاِسْرَافَنَا فِى اَمْرِنَا وَثَبِّتْ اَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ، اَللّهُمَّ اِنَّا نَسْئَلُكَ اِيْمَانًا دَائِمًا وَيَقِيْنًا صَادِقًا وَقَلْبًا خَاشِعًا وَلِسَانًا ذَاكِرًا وَبَدَنًا عَلَى اْلبَلاَءِ صَابِرًا. اَللّهُمَّ اَخْرِجْنَا مِنْ ظُلُمَاتِ اْلوَهْمِ وَأَكْرِمْنَا بِنُوْرِ اْلفَهْمِ وَافْتَحْ عَلَيْنَا بِمَعْرِفَةِ اْلعِلْمِ وَسَهِّلْ لَنَا مِنْ بَابِ فَضْلِكَ وَانْصُرْ عَلَيْنَا مِنْ خَزَائِنِ رَحْمَتِكَ. اَللّهُمَّ اِنَّا نَسْئَلُكَ اْلعَفْوَ وَاْلعَافِيَةَ فِى الدِّيْنِ وَالدُّنْيَا وَاْلاَخِرَةِ. اَللّهُمَّ يَا اَللهُ اِقْضِ حَاجَاتِنَا وَحَصِّلْ لَنَا مُنَانَنَا وَاَتِنَا مَا سَأَلْنَاكَ وَارْزُقْنَا حُسْنَ اْلخِتَامِ آمِيْنَ يَارَبَّ اْلعَالَمِيْنَ، رَبَّنَاهَبْ لَنَا مِنْ اَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ اَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَامًا، رَبَّنَا وَاجْعَلْنَا مُسْلِمَيْنِ لَكَ وَمِنْ ذُرِّيَّاتِنَا اُمَّةً مُسْلِمَةً لَكَ وَاَرِنَا مَنَاسِكَنَا وَتُبْ عَلَيْنَا اِنَّكَ اَنْتَ التَّوَابُ الرَّحِيْمُ، رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ، رَبَّنَا لاَتُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ اِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً اِنَّكَ اَنْتَ الْوَهَّابُ، رَبَّنَا أَتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلاَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى الِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ، سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، آمِيْنَ. اَلْفَاتِحَةْ.....
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ. يَا رَبِّ بِاْلمُصْطَفَى بَلِّغْ مَقَاصِدَنَا وَاغْفِرْ لَنَا مَا مَضَى يَاوَاسِعَ اْلكَرَمِ 3×.
اَللّهُمَّ صَلِِّ عَلَى مُحَمَّدٍ يَا رَبِّ صَلِّ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ 3×
اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ يَا رَبِّ صَلِّ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ 3×
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ، اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَارْزُقْنَا كَمَالَ مَحَبَّةِ اْلمُؤْمِنِيْنَ وَلاَ تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لِّلْقَوْمِ الظَّالِمِيْنَ. (اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَاَشْغِلِ الظَّالِمِيْنَ بِالظَّالِمِيْنَ 3×) وَاَخْرِجْنَا مِنْ بَيْنِهِمْ سَالَمِيْنَ 3×.

3. Ayat Hafaz}ah
آيات الحفظة
بسم الله الرحمن الرحيم
وَلَا يَئُوْدُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ.  وَيُرْسِلُ عَلَيْكُمْ حَفَظَةً.  إِنَّ رَبِّى عَلَى كُلِّ شَيْئٍ حَفِيْظٌ.  فَاللهُ خَيْرٌحَافِظًا وَهُوَ اَرْحَمُ الرَّاحِمِيْنَ.  لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُوْنَهُ مِنْ أَمْرِ اللهِ.  إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإنَّا لَهُ لَحَافِظُوْنَ.  وَحَفِظْنَاهَا مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ رَّجِيْمٍ.  وَجَعَلْنَا السَّمَآءَ سَقْفًا مَحْفُوْظًا.  وَحِفْظًا مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ مَارِدٍ.  وَحِفْظًا ذلِكَ تَقْدِيْرُ الْعَزِيْزِ الْعَلِيْمِ.  وَرَبُّكَ عَلَى كُلِّ شَيِئٍ حَفِيْظٌ.  اَللهُ حَفِيْظٌ عَلَيْهِمْ وَمَآ اَنْتَ عَلَيْهِمْ بِوَكِيْلٍ.  وَإِنَّ عَلَيْكُمْ لَحَافِظِيْنَ. كِرَامًاكَاتِبِيْنَ. يَعْلَمُوْنَ مَا تَفْعَلُوْنَ.  إِنْ كُلُّّ نَفْسٍ لَمَّا عَلَيْهَا حَافِظٌ.  إِنَّ بَطْشَ رَبِّكَ لَشَدِيْدٌ. إِنَّهُ هُوَ يُبْدِئُ وَيُعِيْدُ. وَهُوَ الْغَفُوْرُالْوَدُوْدُ. ذُوالْعَرْشِ الْمَجْيِدُ. فَعَّالٌ لِمَا يُرِيْدُ. هَلْ اَتَاكَ حَدِيْثُ الْجُنُوْدِ. فِرْعَوْنَ وَثَمُوْدَ. بَلِ الَّذِْينَ كَفَرُوْا فِى تَكْذِيْبٍ. وَاللهُ مِنْ وَرَآئِهِمْ مُحِيْطٌ. بَلْ هُوَ قُرْآنٌ مَجِيْدٌ. فِى لَوْحٍ مَحْفُوْظٌ.   3×.
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ. نَرُدُّ بِكَ اْلاَعْدَاءَ مِنْ كُلِّ وِجْهَةٍ وَبِاْلاِسْمِ نَرْمِيْهِمْ مِنَ اْلبُعْدِ بِالشَّتَتْ  7×.

Catatan: 
Bagi yang ingin mengamalkan ayat hafaz}ah disilahkan minta ijasah terlebih dahulu.

4. Muja>hadah Malam
مجاهة في كل ليلة
a. Tawassul 
b. Membaca surat Ya>si>n 3x
c. Dilanjutkan dengan Tahli>l
d. Membaca s}alawat na>riyah
e. Membaca s}alawat adri>kiyyah
f. Kemudian membaca doa di bawah ini :
اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَـلاَةً تُوَسِّعُ بِهَا عَلَيْنَا اْلاََرْزَاقَ، وَتُحَسِّنُ بِهَا لَنَا اْلاَخْلاَقَ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَبَارِكْ وَسَلِّمْ 1×.
g. S}alawat Munjiyat 11x
h. Diakhiri dengan doa


5. Muja>hadah Hari Selasa Setelah Shalat ‘As}ar
a. S}alawat Munjiyat 41/11x
b. Surat at-Taka>su\r 11/7x
c. Surat al-Fi>l 11/7x
d. Surat al-Ka>firu>n 11/7x
e. Surat al-Ikhla>s} 11/7x
f. Surat al-Falaq 11/7x
g. Surat an-Na>s 11/7x
6. Sya>‘ir  Lam Yah}talim
بسم الله الرحمن الرحي
وَمَا تَثَآئَبَ اَصْلاً فِى مَدَى الزَّمَنِ * لَمْ يَحْتَلِمْ قَطُّ طهَ مُطْلَقًا اَبَدًا
Ora angob  kanjeng Nabi ing mutlake iki zaman Kanjeng Nabi ora ngimpi metu mani babar pisan
ذُبَابَةٌ اَبَـدًا فِى جِسْـمِهِ الْحَسَـنِ * مِنْهُ الدَّوَابُ فَلَمْ تَهْرَبْ وَمَا وَقَعَتْ
Laler-laler ing badane kanjeng Nabi ingkang bagus Gegremetan ora mlayu saking Nabi, ora menclok
وَلاَ يُرَى اَثْرُ بَوْلٍ مِنْهُ فِى عَلَنِ * بِخَلْفِهِ كَأَمَامٍ رُؤْيَةٌ ثَبَتَتْ
Lamon seni kanjeng Nabi ora katon bekase Mburine kanjeng Nabi karo ngarep podo bae
وَلاَ يَرَى ظِلَّهُ فِى الشَّمْسِ ذُوْفَطَنِ * وَقَلْبُهُ لَمْ يَنَمْ وَالْعَيْنُ قَدْ نَعَسَتْ
Wong kang pinter ora biso ningali ing bayangane Penggalihe kanjeng Nabi ora sare mung netrane
عِنْدَ الْوِلاَدَةِ صِفْ يَاذَا بِمُخْتَتَنِ * كَتْفَاهُ قَدْ عَلَتَا قَوْمًا اِذَا جَلَسُوا
Nyifatono sepite Nabi naliko babaran Welikat loro ngungguli kaum naliko lungguhan
مِنْ شَرِّ نَـارٍ وَسُـرَّاقٍِ وَمِنْ مِحَنِ * هَذِى الْخَصَائِصَ فَاحْفَظْهَا تَكُنْ آمِنًا
Mongko aman saking maling, bencana lan geni Ngapalno siro ing sifat khusus kanjeng Nabi iki

7. Ra>tibul H}adda>d
راتب الحدّاد
بسم الله الرحمن الرحيم
رَاتِبُ الْقَطْبِ الْغَوْثِ وَقُدْوَتِنَا الْحَبِيْبِ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَلْوِى بْنِ مُحَمَّدٍ الْحَدَّادِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ تَقْرَأُ اْلفَاتِحَةَ اِلَى حَضْرَةِ النَّبِىِّ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.
                                      
                                                                                                                                                                      •           
لآاِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِى وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ ×3.
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ للهِ وَلآالهَ اِلاَّ اللهُ واللهُ اَكْبَرُ (3×)
سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيْمِ (3×)
رَبَّنَا اغْفِرْلَنَا وَتُبْ عَلَيْنَا اِنَّكَ اَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ (3×)
اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ، اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ (3×)
اَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّآمَّاتِ مِنْ شَرِّمَا خَلَقَ (3×)
بِسْمِ اللهِ الَّذِى لاَيَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْئٌ فِى اْلاَرْضِ وَلاَفِى السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ الَعَلِيْمُ (3×)
رَضِيْنَا بِاللهِ رَبًّا وَبِالْاِسْلاَمِ دِيْنًا وَبِمُحَمَّدٍ نَبِيًّا (3×)
بِسْمِ اللهِ وَالْحَمْدُ للهِ وَالْخَيْرُ وَالشَّرُّ بِمَشِيْئةِ اللهِ (3×)
آمَنَّا بِاللهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ تُبْنَا اِلىَ اللهِ بَاطِنًا وَظَاهِرًا (3×)
يَا رَبَّنَا وَاعْفُ عَنَّا وَامْحُ الَّذِى كَانَ مِنَّا (3×)
يَاذَا الْجَلاَلِ وَاْلاِكْرَامِ اَمِتْنَا عَلَى دِيْنِ اْلاِسْلاَمِ (3×)
يَا قَوِىُّ يَا مَتِيْنُ اِكْفِ شَرَّ الظَّالِمِيْنَ (3×)
اَصْلَحَ اللهُ اُمُوْرَ الْمُسْلِمِيْنَ صَرَفَ اللهُ شَرَّ الْمُؤْذِيْنَ (3×)
يَاعَلِىُّ يَاكَبِيْرُ يَاعَلِيْمُ يَاقَدِيْرُ يَاسَمِيْعُ يَابَصِيْرُ يَالَطِيْفُ يَاخَبِيْرُ (3×)
يَا فَارِجَ الْهَمِّ يَا كَاشِفَ الْغَمِّ يَا مَنْ لِعَبْدِهِ يَغْفِرُ وَيَرْحَمُ (3×)
اَسْتَغْفِرُ اللهَ رَبَّ اْلبَرَايَا اَسْتَغْفِرُ اللهَ مِنَ الْخَطَايَا (3×)
لآاِلهَ اِلاَّ الله  (33×/50×)
لآاِلهَ اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. وَشَرَّفَ وَكَرَّمَ وَمَجَّدَ وَعَظَّمَ وَرَضِىَ اللهُ تَعَالَى عَنْ اَهْلِ الْبَيْتِ الطَّاهِرِيْنَ وَعَلَى اَزْوَاجِهِ اُمَّهَاتِ الْمُؤْمِنِين وَعَلَيْنَا وَعَلَى الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَعَلَيْنَا بِرَحْمَتِكَ يَآ اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
    
                •   (3×)
b                   •          (3×)
b    ••   ••   ••    • ••   •   •   • ••  (3×)  
اَلْفَاتِحَة اِلَى الرُّوْحِ سَيِّدِنَا الْفَقِيْهِ الْمُقَدَّمِ مُحَمَّدِ بْنِ عَلِىٍّ بَاعَالَوِى وَاُصُوْلِهِ وَفُرُوْعِهِ اِنَّ اللهَ يُعْلِى دَرَجَاتِهِمْ فِى الْجَنَّةِ وَيَنْفَعُنَا بِهِمْ وَبِعُلُوْمِهِمْ وَاَسْرَارِهِمْ فِى الدِّيْنِ وَالدُّنْيَا وَاْلاَخِرَةِ.....
                                      
اَلْفَاتِحَةْ اِلَى رُوْحِ سَادَاتِنَا الصُّوْفِيَّةِ اَيْنَمَا كَانُوْا حَالَتْ اَرْوَاحُهُمْ اِنَّ اللهَ  يُعْلِى دَرَجَاتِهِمْ فِى الْجَنَّةِ وَيَنْفَعُنَا بِهِمْ وَ بِعُلُوْمِهِمْ وَاَسْرَارِهِمْ  فِى الدِّيْنِ وَالدُّنْيَا وَالْآخِرَة.....
                                      
اَلْفَاتِحَةْ اِلَى رُوْحِ قُطْبِ الْاِرْشَادِى سَيِّدِنَا عَبْدِ اللهِ بْنِ عَلْوِى الْحَدَّادِ وَاُصُوْلِهِ وَفُرُوْعِهِ اِنَّ اللهَ يُعْلِى دَرَجَاتِهِمْ فِى الْجَنَّةِ وَيَنْفَعُنَا بِهِمْ وَبِعُلُوْمِهِمْ وَاَسْرَارِهِمْ فِى الدِّيْنِ وَالدُّنْيَا وَالْآخِرَة...... 
                                      
اَلْفَاتِحَةْ اِلَى رُوْحِ وَالِدِيْنَا وَمَشَايِخِنَا وَاَمْوَاتِنَا الْمُسْلِمِيْنَ الْعَامَّةِ، اَللهُ يَغْفِرُ لَهُمْ وَيَرْحَمُهُمْ وَيُسْكِنُهُمُ الْجَنَّةَ وَيُصْلِحُ اُمُوْرَنَا بطَاعَةِ اللهِ وَيَخْتِمُ لَنَا بِالْحُسْنَى اِلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ الْمُصْطَفَى صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ..... 
                                      
اَللّهُمَّ اِنَّانَسْأَلُكَ رِضَاكَ وَالْجَنَّةَ وَنَعُوْذُبِكَ مِنْ سَخَطِكَ وَالنَّارِ (3×)
اَللّهُمَّ اِنَّانَسْأَلُكَ حُسْنَ الْخَاتِمَةِ وَنَعُوْذُبِكَ مِنْ سُوْءِ الْخَاتِمَةِ (3×)
اَللّهُمَّ افْتَحْ مَسَامِعَ قَلْبِى لِذِكْرِكَ وَارْزُقْنِى طَاعَتَكَ وَطَاعَةَ رَسُوْلِكَ وَعَمَلاً بِكِتَابِكَ، يَاعَلِيْمَ السِرِّ مِنَّا لاَتَهْتِكِ السِّتْرَعَنَّا وَعَافِنَا وَاعْفُ عَنَّا وَامْحُ لَنَاحَيْثُ كُنَّا (3×)
جَزَاللهُ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَنَّا خَيْرَجَزَآءِ اللهِ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَنـَّا مَا هُوَ اَهْلَهُ (3×)
يَالَطِيْفُ لَمْ يَزَلْ اُلْطُفْ بِنَا فِيْمَا نَزَلَ اَنْتَ لَطِيْفٌ لَمْ تَزَلْ اُلْطُفْ بِنَا وَالْمُسْلِمِيْنَ (3×)
يَالَطِيْفًا بِخَلْقِهِ يَاعَلِيْمًَا بِخَلْقِهِ يَاخَبِيْرًا بِخَلْقِهِ اُلْطُفْ بِنَا يَالَطِيْفُ يَاعَلِيْمُ يَاقَدِيْرُ (3×)
يَااَمَانَ الْخَائِفِيْنَ اَمِنَّا مِمَّا نَخَافُ، يَااَمَانَ الْخَائِفِيْنَ سَلِّمْنَا ِممَّانَخَافُ، يَا اَمَانَ الْخَائِفِيْنَ نَجِّنَا مِمَّا نَخَافُ (3×)
يَا رَبَّنَا يَسِّرْلَنَا اُمُوْرَنَا وَالْمُسْلِمِيْنَ (3×)
يَا رَبَّنَا يَسِّرْلَنَا اُمُوْرَنَا بِجَاهِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ بْنِ عَلْوِى (3×)
يَا اَلله بِهَا، يَا اَلله بِهَا، يَا اَلله بِهَا بِحُسْنِ الْخَاتِمَةْ (3×)
يَااَلله بِهَا، يَا اَلله بِهَا، يا اَلله بِهَا بِالتَّوْبَةِ وَالْقَبُوْلِ (3×)
اِلَى حَضْرَةِ رَسُوْلِ الله ِ اَلْفَاتِحَةْ.....
                                    
وَخَلِّصْ لِى مِنْ كُلِّ هَوْلٍ وَشِدَّةٍ وَاَنْتَ رَجَاءُ قَلْبِى كَثِيْرٍ مِنَ الْغَلَطِ، نَرُدُّ بِكَ اْلاَعْدَاءَ مِنْ كُلِّ وِجْهَةٍ، وَبِاْلاِسْمِ نَرْمِهِمْ مِنَ البُعْدِ بِالشَّتَتْ (3×)
لاَتُدْرِكُهُ اْلاَبْصَارُ وَهُوَ يُدْرِكُ اْلاَبْصَارُ وَهُوَ اللَّطِيْفُ الْخَبِيْرُ (3×)
حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ عَلَى اللهِ تَوَكَّلْنَا (3×)
صُمٌّ بُكْمٌ عُمْيٌ فَهُمْ لاَ يَعْقِلُوْنَ (3×)
لآاِلهَ اِلاَّ اللهُ اَمِنُوْا مِنَ الطَّاعُوْنِ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ طَعْنٌ فِى الطَّاعُوْنِ سَيِّدى عَبْدِ الْوَهَّابِ الشَّعْرَانِى سَيِّدِى شَمْسِ الدِّيْنِ الْحَنَفِىّ سَيِّدِى سِرَاجِ الدِّيْنِ الْبُلْقِيْنِي حَيٌّ صَمَدٌ بَاقٍ وَلَهُ كَنْفٌ بَاقٍ سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْخَلْقِ تَخَصَّمْتُ بِذِى الْعِزَّةِ وَالْجَبَرُوْتِ وَاخْتَصَمْتُ بِرَبِّ الْمَلَكُوْتِ وَتَوَكَّلْتُ  عَلَى الْحَيِّ الْقَيُّوْمِ الَّذِى لاَيَمُوْتُ اِصْرِفْ عَنَّا هذَا الْوَبَآءَ اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ. يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ  بِرَحْمَتِكَ اَسْتَغِيْثُ وَمِنْ عَذَابِكَ اَسْتَجِيْرُ اَصْلِحْ لِى شَأْنِى كُلَّهُ وَلاَ تَكِلْنِى اِلَى نَفْسِى طَرْفَةَ عَيْنٍ. تَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تَقَبَّلْ يَا كَرِيْمُ. آمين
مَنْ لِى بِرَدِّ جِمَاحٍ مِنْ غَوَايَتِهَا * كَمَا يُرَدُّ جِمَاحُ الْخَيْلِ بِاللُّجُمِ
فَلاَ تَرُمْ بِالْمَعَاصِى كَسْرَ شَهْوَتِهَا * اِنَّ الطَّـعَامَ يُقَوِّى شَهْوَةَ النَّهِمِ
وَالنَّفْسُ كَالطِّفْلِ اِنْ تُهْمِلْهُ شَبَّ عَلَى * حُبِّ الرَّضَاعِ وَإِنْ تَفْطِمْهُ يَنْفَطِمِ
تم
Catatan : Bagi yang ingin mengamalkan Ra>tib Al-H}adda>d silahkan minta  ija>zah.

Wiridan Malam Jum’at
اِلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ الْمُصْطَفَى سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى آلِهِ وَاَزْوَاجِهِ وَذُرِّيـَّاتِهِ وَاَهْلِ بَيْتِهِ وَاَصْحَابِهِ الْكِرَامِ لَهُمُ اْلفَاتِحَة.....
ثُمَّ اِلَى حَضْرَةِ جَمِيْعِ اِخْوَانِهِ مِنَ اْلاَنْبِيَاء وَالْمُرْسَلِيْنَ وَالْمَلآئِكَةِ الْمُقَرَّبِيْنَ عَلَيْهِمُ الصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ وَ اِلَى اَرْوَاحِ جَمِيْعِ اْلاَوْلِيَاءِ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَالْعُلَمَاءِ الْعَامِلِيْنَ وَاَئِمَّةِ الْمُجْتَهِدِيْنَ وَالْفُقَهَاءِ وَالْمُصَنِّفِيْنَ وَالْمُفَسِّرِيْنَ وَاَهْلِ الصُّوْفِيَّةِ الْمُحَقِّقِيْنَ وَاَهْلِ الْبَدْرِ وَ اِلَى اَرْوَاحِ الْمَشَايِخِ وَاَهْلِ السِّلْسِلَةِ وَاْلاِجَازَةِ خُصُوْصًا اِلَى سُلْطَانِ اْلاَوْلِيَاءِ سَيِّدِنَا الشَّيْخِ عَبْدِ الْقَادِرِ الْجَيْلاَنِىِّ وَالشَّيْخِ جُنَيْدٍ الْبَغْدَادِىِّ وَالشَّيْخِ اْلاِمَامِ اَبِى حَامِدٍ مُحَمَّدِ بْنِ مُحَمَّد الْغَزَالِىّ وَالشَّيِخِ اَبِى حَسَن اْلاَشْعَرِيّ وَالشَّيْخِ اَبِى مَنْصُوْر الْمَتُوْرِدِيّ اَمَدَّنَا بِاَسْرَارِهِمْ وَاَعَادَ عَلَيْنَا بِبَرَكَتِهِمْ فِى الدِّيْنِ وَالدُّنْيَا وَاْلاَخِرَةِ اَلْفَاتِحَةْ......
ثُمَّ اِلَى اَرْوَاحِ مَشَايِخِنَا وَمَشَايِخِ مَشَايِخِنَا وَخُصُوْصًا اِلَى مُرَبِّ رُوْحِنَا اَلشَّيْخ اَحْمَدْ مُصْطَلِحْ بَدَوِى وَاُسْتَاذِنَا وَاُسْتَاذِ اُسْتَذَاتِنَا وَمُعَلِّمِيْنَا خُصُوْصًا اِلَى رُوْحِ الشَّيْخ بَدَوِىْ حَنَفِى وَزَوْجَتِهِ وَاَهْلِ بَيْتِهِ اَمَدَّنا بِاَسْرَارِهِمْ وَاَعَادَ عَلَيْنَا بِبَرَكَاتِهِمْ فِى الدِّيْنِ وَالدُّنْيَا وَاْلاَخِرَةِ بِاَلْفٍ اَلْفٍ لَهُمُ اْلفَاتِحَةْ......
ثُمَّ اِلَى اَرْوَاحِ جَمِيْعِ اَهْلِ اْلقُبُوْرِ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ مِنْ مَشَارِقِ اْلاَرْضِ وَمَغَارِبِهَا بَرِّهَا وَبَحْرِهَا خُصُوْصًا آبَائِنَا وَاُمَّهَاتِنَا وَاَجْدَادِنَا وَجَدَّاتِنَا وَاِخْوَانِنَا وَاَخَوَاتِنَا وَاَقْرِبَآئِنَا وَاَقْوَامِنَا وَاَصْحَابِنَا وَاَحْبَابِنَا وَاَوْلاَدِنَا وَلِمَنْ اجْتَمَعْنَا هَهُنَا بِسَبَبِهِ وَلِاَجْلِهِ لَهُمُ الْفَاتِحَة......
وَلِمَقَاصِدِنَا وَلِقَضَاءِ حَوَائِجِنَا وَلِنِيَّةِ اْلقَبُوْلِ وَحُصُوْلِ اْلمَأْمُوْلِ اَلْفَاتِحَةْ......
1. اِنَّا لِلّهِ وَاِنَّا اِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ 3×
2. حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ اْلوَكِيْلُ عَلَى اللهِ تَوَكَّلْنَا 3×
3. لاَتُدْرِكُهُ اْلاَبْصَارُ وَهُوَ يُدْرِكُ اْلاَبْصَارَ وَهُوَ الَّلطِيْفُ اْلخَبِيْرُ 3×
4. صُمٌّ بُكْمٌ عُمْيٌ فَهُمْ لاَيَعْقَلِوُنَ 3×
5. لآَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ لاَحَوْلَ وَلاَقُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ 3×
6. لآَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ اْلعَظِيْمُ اْلحَلِيْمُ 3×
7. لآَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ رَبُّ اْلعَرْشِ اْلكَرِيْمِ 3×
8. لآَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَرَبُّ اْلاَرْضِ وَرَبُّ اْلعَرْشِ اْلكَرِيْمِ 3×
9. لآَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ 3×
10. وَخَلِّصْ لِى مِنْ كُلِّ هَوْلٍ وَشِدَّةٍ وَاَنْتَ رَجَاءُ قَلْبِى كَثِيْرٍ مِنَ الْغَلَطِ 3×
11. نَرُدُّ بِكَ اْلاَعْدَاءَ مِنْ كُلِّ وِجْهَةٍ، وَبِاْلاِسْمِ نَرْمِيْهِمْ مِنَ البُعْدِ بِالشَّتَتْ 3×
12.       قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ.  اللهُ الصَّمَدُ.  لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ .   وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ   11×
13. اَسْتَغْفِرُ اللهَ اْلعَظِيْمَ اِنَّ اللهَ غَفُوْرٌ رَحِيْمٌ 7×
14. سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ اللهِ اْلعَظِيْمِ 7×
15. لآَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ 11×
16. اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ 11×
17. اَفْضَلُ الذِّكْرِ فَاعْلَمْ اَنَّهُ لآَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ حَيٌّ مَوْجُوْدٌ، لآَ اِلهَ اللهُ حَيٌّ مَعْبُوْدٌ، لآ اِلهَ اِلاَّ اللهُ حَيٌّ بَاقٌ، لآَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ 33×

DOA  SETELAH  WIRIDAN
اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ، اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمَ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، سَيِّدِ اْلاَوَّلِيْنَ وَاْلآخِرِيْنَ وَسَلِّمْ وَرَضِيَ اللهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى عَنْ كُلِّ اَصْحَابِ رَسُوْلِ اللهِ اَجْمَعْيِنَ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ، اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، حَمْدًا يُوَافِى نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ، يَارَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِى لِجَلاَلِ وَجْهِكَ الْكَرِيْمِ، وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ، اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلاَةً تُنَجِّيْنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ اْلاَهْوَالِ وَالْآفَاتِ، وَتَقْضِى لَنَا بِهَاجَمِيْعَ الْحَاجَاتِ، وَتُطَهِّرُنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ السَّيِّئاتِ، وَتَرْفَعُنَا بِهَا عِنْدَكَ اَعْلَى الدَّرَجَاتِ، وَتُبَلِّغُنَا بِهَآ اَقْصَى الْغَايَاتِ، مِنْ جَمِيْعِ الْخَيْرَاتِ فِى الْحَيَاةِ وَبَعْدَ الْمَمَاتِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ، اَللّهُمَّ صَلِّ صَلاَةً كَامِلَةً وَسَلِّمْ سَلاَمًا تَآمًّا عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الَّذِى تَنْحَلُّ بِهِ الْعُقَدُ وَتَنْفَرِجُ بِهِ الْكُرَبُ وَتُقْضَى بِهِ الْحَوَائِجُ وَتُنَالُ بِهِ الرَّغَائِبُ وَحُسْنُ الْخَوَاتِمِ وَيُسْتَسْقَى الْغَمَامُ بِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ فِى كُّلِ لَمْحَةٍ وَنَفَسٍ بِعَدَدِ كُلِّ مَعْلُوْمٍ لَكَ، اَللّهُمَّ اغْفِرْلَنَا ذُنُوْبَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَلِمَشَايِخِنَا وَلِذَوِى اْلحُقُوْقِ اْلوَاجِبَةِ عَلَيْنَا وَلِجَمِيْعِ اْلمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ الْاَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ، اَللّهُمَّ اجْعَلْ وَاَوْصِلْ ثَوَابَ مَاقَرَأْنَاهُ وَنُوْرَ مَا تَلَوْنَاهُ وَمَاصَلَّيْنَاهُ وَمَااسْتَغْفَرْنَاهُ وَمَاسَبَّحْنَاهُ وَمَاهَلَّلْنَاهُ وَمَا حَمَّدْنَاهُ وَمَا تَصَدَّقْنَاهُ اِلَى حَضْرَةِ رُوْحِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاِلَى اَرْوَاحِ اِخْوَانِهِ مِنَ اْلاَنْبِيَاءِ وَاْلمُرْسَلِيْنَ مِنْ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ اِلَى سَيِّدِنَا آدَمَ عَلَيْهِ وَعَلَيْهِمُ الصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ وَاِلَى اَرْوَاحِ اَصْحَابِ كُلٍِّ رِضْوَانُ اللهِ تَعَالَى عَلَيْهِمْ اَجْمَعِيْنَ وَاِلَى اَرْوَاحِ جَمِيْعِ اْلعُلَمَاءِ اْلعَامِلِيْنَ وَاْلاَوْلِيَاءِ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَاِلَى اَرْوَاحِ وَالِدِيْنَا وَمَشَايِخِنَا وَاِلَى اَرْوَاحِ جَمِيْعِ اْلمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ مِنْ مَشَارِقِ اْلاَرْضِ وَمَغَارِبِهَا بَرِّهَا وَبَحْرِهَا وَخُصُوْصًا اِلَى شَّيْخِنَا اَحْمَدْ مُصْطَلِحْ بَدَوِى وَاُسْتَاذِنَا وَاُسْتَاذِ اُسْتَذَاتِنَا وَمُعَلِّمِيْنَا خُصُوْصًا اِلَى رُوْحِ الشَّيْخ بَدَوِىْ حَنَفِى وَزَوْجَتِهِ وَاَهْلِ بَيْتِهِ اَمَدَّنا بِاَسْرَارِهِمْ وَاَعَادَ عَلَيْنَا بِبَرَكَاتِهِمْ فِى الدِّيْنِ وَالدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ، اَللّهُمَّ اَنْزِلِ الرَّحْمَةَ وَالْبَرَكَةَ وَالنِّعْمَةَ الدَّائِمَةَ فِي قُبُوْرِهِمْ اِلَى يَومِ اْلقِيَامَةِ، اَللّهُمَّ اجْعَلْ قُبُوْرَهُمْ رَوْضَةً مِنْ رِيَاضِ اْلجِنَانِ وَلاَ تَجْعَلْ قُبُوْرَهُمْ حُفْرَةً مِنْ حُفَرِ النِّيْرَانِ، رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلاَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ، وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ، سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ اْلعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلاَمٌ عَلَى اْلمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ. اَلْفَاتِحَةْ......

8. S}alawat Khatmil Qur’an

يَارَبِّ صَلِّ وَسَلِّمْ * عَلَى النَّبِىِّ خَيْرِالْأَنَامِ
بِحُرْمَةِ خَتْمِ الْقُرْآنِ * وَبِحُبِّ سَيِّدِ اْلاَعْجَامِ
اِجْعَلْنَا مِنْ أَهْلِ الْقُرْآنِ * اِجْعَلْنَا حَامِلِى الْقُرْآن
بِجَاهِ سَيِّدِ الْخِتَامِ * وَبِجَاهِ سَيِّدِ اْلاِحْسَانِ
اِحْفَظْنَا نِسْيَانَ الْقُرْآنِ * فِىْ كُلِّ وَقْتٍ وَاْلاَحَانِ
وَاَدْخِلْنَا مَعَ الْقُرْآنِ * لِجَنَّةِ مَالِكِ الْغُفْرَانِ
بِجَاهِ طهَ الرَّسُوْل * فَجُدْ بِنَا وَبِالْقَبُوْلِ
سَهِّلْنَاحُصُوْلَ الْمَسْؤُوْل * قَرِّبْنَا بُعْدَ آنِ الْمَعْمُوْل
يَااَلله بِحُسْنِ الْخَاتِمَة * يَااَللهُ بِتَوْبَةِ الْقَبُوْل
يَااَلله رِضَا يَااَلله رِضَا * وَالْعَفْوَ عَمَّا قَدْ مَضَى

بسم الله الرحمن الرحيم
رَبِّ اشْرَحْ لِى صَدْرِى وَيَسِّرْلِى أَمْرِى وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِى يَفْقَهُوْا قَوْلِى، آمين. 
بسم الله الرحمن الرحيم
اَللّهُمَّ ارْحَمْنَا بِالْقُرْآنِ، وَاجْعَلْهُ لَنَا إِمَامًا وَنُوْرًا وَهُدًى وَرَحْمَةً، اَللّهُمَّ ذَكِّرْنَا مِنْهُ مَا نَسِيْنَا وَعَلِّمْنَا مِنْهُ مَا جَهِلْنَا، وَارْزُقْنَا تِلاَوَتَهُ آنَاءَ اللَّيِلْ وَأَطْرَافَ النَّهَارِ، وَاجْعَلْهُ لَنَا حُجَّةً يَارَبَّ الْعَالَمِيْنَ.
9. Qas}idah Asma>’ul H}usna

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
وَلَوْعَبَدْنَا غَيْرَهُ  لَشَقَيْنَا * بِسْمِ  اْلاِلهِ وَبِهِ بَدَأْنَا
وَحَبَّذَا مُحَمَّدٌ هَادِيْنَا * يَاحَبَّذَا رَبًّا وَحُبَّ دِيْنَا
لَوْلاَهُ مَا كُنَّا وَلاَ بَقِيْنَا
وَلاَ تَصَدَّقْنَا وَلاَ صَلَّيْنَا * اَللهُ لَوْلاَ اَنْتَ مَا اهْتَدَيْنَا
وَثَبِّتِ اْلاَقْدَامَ اِنْ لاَقَيْنَا * فَاَنْزِلَنْ سَكِيْنَةً عَلَيْنَا
نَحْنُ اْلاُوْلَى جَاؤُكَ مُسْلِمِيْناَ
اِذَا اَرَادُوْا فِتْنَةً اَبَيْنَا * وَالْمُشْرِكُوْنَ قَدْ بَغَوْا عَلَيْنَا
طِبْقَ اْلاَحَادِيْثِ الَّتِى رَوَيْنَا * وَقَدْ تَدَاعَى جَمْعُهُمْ عَلَيْنَا
فَارْدُدْهُمُ اللّهُمَّ خَاسِرِيْناَ
اَللهُ يَاحَيُّ وَيَاقَيُّوْمُ * اَللهُ يَارَحْمنُ يَارَحِيْمُ
اَلله يَاعَلِيُّ يَاعَظِيْمُ * الله يَاقَوِيُّ وَيَاقَدِيْمُ
لاَيَنْبَغِى لِلْقَوْمِ اَنْ يَعْلُوْنَا
اَللهُ يَارَؤُفُ يَاحَكِيْمُ * اَللهُ يَالَطِيْفُ يَاعَلِيْمُ
اَللهُ يَاوَهَّابُ يَاكَرِيْمُ * اَللهُ يَاتَوَّابُ يَاحَلِيْمُ
هَبْنَا الْعُلَى وَاجْعَلْ عِدَانَا الدُّوْنَا
اَللهُ يَامَلِيْكُ يَاقَدِيْرُ * اَللهُ يَامَالِكُ يَامُنِيْرُ
اَللهُ اَنْتَ الْمَلِكُ الْكَبِيْرُ * اَللهُ يَامَوْلَى وَيَانَصِيْرُ
لَيْسَ عِدَانَا لَكَ مُعْجِزِيْنَا
اَللهُ يَاعَفُوُّ يَاغَفُوْرُ * اَللهُ يَاشَاكِرُ يَاشَكُوْرُ
اَللهُ يَافَتَّاحُ يَابَصِيْرُ * اَللهُ يَاعَالِمُ يَاخَبِيْرُ
لاَ تَحْرِمَنَّا فَتْحَكَ الْمُبِيْنَا
اَللهُ يَابَاطِنُ يَاوَكِيْلُ * اَلله يَاظَاهِرُ يَاجَلِيْلُ
اَللهُ حَافِظُ يَاكَفِيْلُ * اَللهُ يَاصَادِقُ يَاجَمِيْلُ
كُنْ حَافِظًا لَنَا وَكُنْ مُعِيْنَا
اَللهُ ياَمُغْنِي وَيَارَشِيْدُ * اَللهُ يَاغَنِيُّ يَاحَمِيْدُ
اَلله يَاعَزِيْزُ يَامَجِيْدُ * اَللهُ يَامُبْدِئَ يَامُعِيْدُ
لِعِزِّكَ التَّوْحِيْدُ يَشْكُو الْهُوْنَا
اَلله يَاقَاهِرُ يَامُؤَخِّرُ * اَللهُ يَاقَادِرُ يَامُقْتَدِرُ
اَللهُ يَامُحْصِى وَيَامُدَبِّرُ * اَللهُ يَافَاطِرُ يَامُصَوِّرُ
دَبِّرْ لَنَا وَدَمِّرِ اْلعَادِيْنَا
اَللهُ يَاقَائِمُ لاَيَفُوْتُ * اَللهُ يَادَائِمُ لاَيَمُوْتُ
اَللهُ يَامُغِيْثُ يَامُقِيْتُ * اَللهُ يَامُحْيِى وَيَامُمِيْتُ
كُنْ غَوْثَنَا وَحِصْنَنَا اْلحَصِيْنَا
اَللهُ يَاقَابِضُ اَنْتَ اْلمَانِعُ * اَللهُ يَابَاسِطُ اَنْتَ اْلوَاسِعُ
اَللهُ يَاخَافِضُ اَنْتَ الرَّافِعُ * اَللهُ يَاخَالِقُ اَنْتَ اْلجَامِعُ
اِرْفَعْ مَعَالِيْنَا لِعِـلِّـيـِّيْنَا
اَللهُ يَاوَافِىْ وَيَاسَرِيْعُ * الله ذُوْالْمَعَارِجِ الرَّفِيْعُ
  يَانُوْرُ يَاهَادِى وَيَابَدِيْعُ * اَللهُ يَاكَافِى وَيَاسَمِيْعُ
اَدَّبْتَنَا بِمَا جَرَى يَكْفِيْنَا
اَللهُ ذُوْالطَّوْلِ عَلَى الدَّوَامِ * اَللهُ ذُوالْجَلاَلِ وَاْلاِكْرَامِ
وَالسَّـيِّدُ الْمُطْلَقُ لِلْاَنَامِ * اَللهُ يَاذَالْفَضْلِ وَاْلاِنْعَامِ
اِرْحَمْ عَبِيْدًا لَكَ عَابِدِيْنَا
اَللهُ يَاآخِرُ اَنْتَ الرَّاشِدُ * اَللهُ يَااَوَّلُ اَنْتَ الْوَاحِدُ
يَابَرُّ يَامُتَفَضِّلُ يَامَاجِدُ *  يَاوِتْرُ يَامُتَكَبِّرُ يَاوَاجِدُ
بِفَضْلِكَ اقْبَلْنَا عَلَى مَا فِيْنَا
اَللهُ  يَامُحِيْطُ يَاشَهِيْدُ * اَللهُ يَامُبِيْنُ يَاوَدُوْدُ
يَا مَنْ هُوَ الْفَعَّالُ مَايُرِيْدُ * اَللهُ يَامَتِيْنُ يَاشَدِيْدُ
اِنَّا ضِعَافٌ لَكَ قَدْ لَجَأْنَا
اَللهُ يَامُذِلُّ يَامُنْتَقِمُ * اَللهُ يَامُعِزُّ يَامُقَدِّمُ
اَلْمُحْسِنُ الْوَالِى الْحَفِيْظُ اْلاَكْرَمُ * اَلْبَادِئُ الْبَاقِى فَلاَ يَنْعَدِمُ
لَيْسَ لَنَا سِوَاكَ مَنْ يَحْمِيْنَا
اَللهُ يَابَاعِثُ اَنْتَ اْلاَحَدُ * اَللهُ يَاوَارِثُ اَنْتَ اْلاَبَدُ
لاَ كُفُؤٌ لاَوَالِدٌ لاَوَلَدُ * يَامَالِكَ الْمُلْكِ اْلاِلهُ الصَّمَدُ
كُفَّ الْعِدَا عَنَّا فَقَدْ اُوْذِيْنَا
اَللهُ يَانَافِعُ اَنْتَ الضَّارُّ * اَللهُ يَاغَالِبُ يَاقَهَّارُ
يَارَبُّ يَاذَا الْقُوَّةِ الْجَبَّارُ * اَللهُ يَابَارِئُ يَاغَفَّارُ
قَوِّمْ لَنَا الدُّنْيَا وَقَوِّ الدِّيْنَا
اَلْمُؤْمِنُ الْمُهَيْمِنُ الْعَلاَّمُ * اَللهُ رَبُّ الْعِزَّةِ السَّلاَمُ
مَنْ دِيْنُهُ الْحَقُّ هُوَ اْلاِسْلاَمُ * ذُو الرَّحْمَةِ اْلاَعْلَى اْلاَعَزَّ التَّامُّ
قَيِّضْ لَهُ اللّهُمَّ نَاصِرِيْنَ
اَلْفَرْدُ ذُوالْعَرْشِ الْوَلِيُّ اْلاَحْكَمُ * اَللهُ  اَنْتَ الْمُتَعَالِى الْحَكَمُ
اَلْعَادِلُ الْعَدْلُ الصَّبُوْرُ اْلاَرْحَمُ * اَلْغَافِرُ الْمُعْطِى الْجَوَّادُ الْمُنْعِمُ
مَكِّنْ لَنَا فِىْ اَرْضِنَا تَمْكِيْنَا
يَابَارُّ يَاحَنَّانُ  يَامَنَّانُ * اَللهُ  يَاقُدُّوْسُ يَابُرْهَانُ
تَبَارَكَتْ اَسْمَاؤُكَ الْحِسَانُ * يَاحَقُّ يَامُقْسِطُ يَادَيَّانُ
بِهَا قَرَعْنَا بَابَكَ الْمَصُوْنَا
اَللهُ يَارَزَّاقُ  يَاحَسِيْبُ * اَللهُ يَاخَلاَّقُ  يَاحَبِيْبُ
اَلْمُسْتَعَانُ السَّامِعُ الْمُجِيْبُ * اَللهُ يَاقَرِيْبُ يَارَقِيْبُ
اِنَّادَعَوْنَاكَ اسْتَجِبْ اَمِيْنَا
اسماء الحسنى

المَلِكُ
الرَّحِيْمُ
الرّحْمنُ
هُوَ اللهُ الَّذِىْ لآَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ
الجَبَّارُ
العَزِيْزُ
المُهَيْمِنُ
المُؤْمِنُ
السَّلاَمُ
القُدُّوْسُ
القَهَّارُ
الغَفَّارُ
المُصَوِّرُ
البَارِئُ
الخَالِقُ
المُتَكَبِّرُ
البَاسِطُ
القَابِضُ
العَلِيْمُ
الفَتَّاحُ
الرَّزَّاقُ
الوَهَّابُ
البَصِيْرُ
السَّمِيْعُ
المُذِلُّ
المُعِزُّ
الرَّافِعُ
الخَافِضُ
العَظِيْمُ
الحَلِيْمُ
الخَبِيْرُ
اللَّطِيْفُ
العَدْلُ
الحَكَمُ
المُقِيْتُ
الحَفِيْظُ
الكَبِيْرُ
العَلِيُّ
الشَّكُوْرُ
الغَفُوْرُ
الوَاسِعُ
المُجِيْبُ
الرَّقِيْبُ
الكَرِيْمُ
الجَلِيْلُ
الحَسِيْبُ
الحَقُّ
الشَّهِيْدُ
البَاعِثُ
المَجِيْدُ
الوَدُوْدُ
الحَكِيْمُ
المُحْصِى
الحَمِيْدُ
الوَلِيُّ
المَتِيْنُ
القَوِيُّ
الوَكِيْلُ
القَيُّوْمُ
الحَيُّ
المُمِيْتُ
المُحْيىِ
المُعِيْدُ
المُبْدِئُ
القَادِرُ
الصَّمَدُ
الاَحَدُ
الوَاحِدُ
المَاجِدُ
الوَاجِدُ
الظَّاهِرُ
الآخِرُ
الاَوَّلُ
المُؤَخِّرُ
المُقَدِّمُ
المُقْتَدِرُ
المُنْتَقِمُ
التَّوَّابُ
البَرُّ
المُتَعَالِى
الوَالِىُّ
البَاطِنُ
الجَامِعُ
المُقْسِطُ
ذُوْالجَلاَلِ وَلْاِكْرَامِ
مَالِكُ اْلمُلْكِ
الرَّؤُفُ
العَفُوُّ
النُّوْرُ
النَّافِعُ
الضَّارُ
المَانِعُ
الْمُغْنيِ
الغَنِيُّ
الصَّبُوْرُ
الرَّشِيْدُ
الوَارِثُ
البَاقِىْ
البَدِيْعُ
الهَادِىْ




BAB VI

PENUTUP

Pada kesempatan kali ini team penulis mengucapkan terima kasih kepada dewan pengasuh, dewan pelaksana kyai, rekan-rekan pengurus (putra putri) dan segenap rekan-rekan santri (putra putri)  pondok pesantren al-Ihya 'ulumaddin kesugihan I cilacap dan semua pihak yang telah membantu kami  terkait dengan penulisan dan penyusunan buku agenda santri yang sederhana ini, tanpa adanya bantuan dari anda semua, kami yakin tidak akan mencapai hasil yang maksimal.  
Terima kasih yang sebesar-besarnya kami sampaikan kepada Romo KH. Chasbulloh Badawi yang telah membimbing, mengarahkan, memfasilitasi, memberi informasi dan telah memberi sport kepada kami, sehingga muncul antusias baru dari team penulis untuk menyelesaikan pembuatan buku agenda ini, yang tadinya mungkin agak ragu dalam melangkah sehingga alhamdulillah pembuatan buku yang sederhana ini dapat terselesaikan dan mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi santri pondok pesantren al-Ihya 'ulumaddin kesugihan I cilacap pada khususnya dan bagi komunitas umat islam pada umumnya, Amin. 
Mudah-mudahan bantuan dari semua pihak terkait yang diberikan kepada kami dalam bentuk apapun, dapat menjadi amal sholehah ma'bullah 'indalloh, Amin.   
Team penulis teringat sebuah maqalah yang berbunyi :
اِذَا تَمَّ الْاَمْرُ ظَهَرَ النَّقْصُ
"Ketika suatu urusan (pekerjaan) telah selesai maka tampaklah kekurangannya."

Secara indifidu kami sadar dalam pembuatan buku agenda santri ini banyak sekali kesalahan dan kekurangan dipandang dari berbagai sudut pandang serta jauh dari kesempurnaan, terkait dengan itu semua kami sungguh minta maaf yang sebesar-besarnya.Saran dan kritik yang membangun sangatlah kami harapkan dalam rangka perbaikan dan penyempurnaan buku ini agar lebih bias dirasakan manfaatnya oleh pembaca.

Team Penulis
LAMPIRAN 
JADUAL KEGIATAN SANTRI
PONDOK PESANTREN AL-IHYA 'ULUMADDIN
KESUGIHAN I CILACAP

A. Jadual Kegiatan Santri Putra
1. Jadual Harian Santri Putra

1 04.00 – 04.45 Muhafadzoh Tiap Komplek Ditekankan
2 04.50 – 05.30 Jama'ah Shalat Shubuh Wajib
3 05.30 – 07.00 Pengajian Bandungan Pagi Wajib
4 07.00 – 12.00 Sekolah Formal SMP/MTS
SMU/MA
5 08.00 – 13.00 Sekolah Formal IAIIG
6 12.00 – 14.00 ISTIRAHAT Ditekankan
7 14.00 – 17.00 MINAT Sore Wajib
8 17.00 – 18.00 ISTIRAHAT Wajib
9 18.00 – 19.00 Jama'ah Shalat Maghrib Wajib
10 19.00 – 20.30 Pengajian Al-Qur’an Wajib
Pengajian Sorogan
11 20.30 – 21.30 Pengajian Bandungan Wajib
13 21.30– 22.30 Pengajian Takror Malam Wajib
14 22.30 – 04.00 ISTIRAHAT Ditekankan

2. Jadual Khusus Hari Selasa Dan Jum'at Santri Putra

NO WAKTU KEGIATAN KETERANGAN
1. 19.00 – 21.00 Pembacaan Kitab Niat Ingsun Ngaji Dan Pengajian Selasan Wajib
Setiap Malam Selasa
2. 21.15 – 22.00 Muhafadzoh Massal Wajib
Selasa Manis
3. 20.00 – 22.00 Sholawat Al-Barzanji Wajib
Jum'at Manis / Pon
4. 20.00 – 22.00 Khitobah Wajib
Jum'at Pahing / Wage
5. 18.30 – 19.00 Mujahadah dan tahlil massal Wajib
Setiap Malam Jum'at
6. 05.30 – 06.30 Semaan Al-Qur’an Wajib
Setiap Jum'at Pagi

B. Jadual Kegiatan Santri Putri 

1. Jadual Harian Santri Putri

NO WAKTU JENIS KEGIATAN KET.
1. 04.00 – 04.45 Kegiatan Qobla Subuh Ditekankan 
2. 04.45 – 05.20 Jama'ah Sholat Shubuh Wajib
3. 05.30 – 06.30 Pengajian Bandungan Wajib
4. 07.00 – 13.30 Sekolah Formal SMP / SMU / Mts / MA
5. 08.00 – 13.30 Sekolah Formal IAIIG
6. 12.00 – 12.30 Jamaah Sholat Dhuhur Dianjurkan
7. 14.00 – 14.45 Istirahat Ditekankan
Kegiatan Tambahan Pengajian Al-Qur’an Dan Juz 'Amma Di Masing-Masing Komplek Ditekankan 
8. 15.45 – 16.00 Jama'ah Sholat Asar Wajib
9. 15.00 – 17.30 Sekolah MADINAH Sore (Diniah) Wajib
10. 18.00 – 19.30 Jama'ah Sholat Maghrib Wajib
Rotiban Wajib
Pengajian Al-Qur’an Wajib 
Pengajian Ilmu Alat (Nahwu) Ditekankan 
11. 19.30 – 20.00 Jama'ah Sholat 'Isa Ditekankan
Pengajiaan Makhorijul Huruf Santri Baru
Pengajian Juz 'Amma Klasifikasi Santri
12. 20.00 – 21-30 Pengajian Sorogan Wajib
13. 20.30 – 21.30 Pengajian Bandungan Wajib
14. 21.30 – 02.30 Belajar Malam / Istirahat Dianjurkan
15. 02.30 – 03.00 Qiyamullail Dianjurkan
16. 03.00 – 04.00 Istirahat Dianjurkan

2. Jadual Khusus Hari Selasa Dan Jum'at Santri Putri

NO WAKTU KEGIATAN KET.                             
1. 05.00 – 06.30 Sema'an Al-Qur’an Wajib
Setiap Hari Jum'at
2. 13.45 – 15.00 Kegiatan Khitobah
Kegiatan Kiro'ah Wajib
Ditekankan
Setiap Hari Jum'at
3. 16.30 – 17.15 Jama'ah Sholat Asar Dan Tadarus Al-Qur’an Wajib
Setiap Hari Jum'at
4. 19.30 – 20.30 Setoran Kitab Alat          ( Nahwu / Shorof )
Setoran Asmaul Husna 
Khot / Imla'
Bacaan Sholawat Albarjanji Wajib
Klasifikasi Santri
Khusus
Setiap Malam Sabtu
5. 19.15 – 21.00 Pembacaan Kitab Niat Ingsun Ngaji dan Pengajian Selasan Wajib
Setiap Malam Selasa
6. 21.30 – 22.30 Setoran Kitab Alat (Nahwu / Shorof )
Takror
Diskusi
Khitobah Wajib
Klasifikasi Santri
Setiap Malam Selasa




No comments:

Post a Comment