Saturday, 4 April 2015

Pengertian Tarekat

                 Pengertian Tarekat
Meneurut KH.chasbulloh badawi dalam Buku Pedoman Pengamalan Terekat Syattariyah, Tarekat kalo dilihat dari arti bahasa ada kesamaan dengan arti syariat yaitu arti dasarnya jalan. Kesaman ini memeng suatu yang wajar kalo kita lihat sumber asalnya maupun isi amalanya  serta tujuan ahirnya. Kedua- duanya adalah ajaran dari nabi. Sedangkan segala sesuatu yang datangt dari nabi itu adalah islam.Tarekat ialah suatu amalan yang diambil dari nabi yang cara pengambilanya dengan cara- cara tertentu dan cara mengamalkanya juga tetentu pula.[1]
yang membedakan syariat dengan tarekat adalah :
1.    Cara penyampeanya itu harus sebagaimana nabi menyampaikan kepada paa sahabatnya, yang dikenal dengan istilah talqin. Sedangkan syariat secara bebas asal maksud dantujuanya tersampaikan.
2.    Orang yang menyampikan (mursyid) harus mempunyai syaat-syarat khusus,antara lain yangsangat penting oang tesebut harus mempunyai rangkaian yang tak tepisah sampai kepada nabi, yang dikenal dengan istilah silsilah,sedangkan syaiat tidak harus dengan syarat demikian.Kedua syarat tesebut kalo kita kaitkan dengan ilmu hadis disana ada istilah yang dikenal dengan hadis musalsal. 
3.    Dalam meneima amalan tarekat seseorang haus mempesiapkan diri dengan sungguh- sungguh, kaena ia harus bejanji yang dikenal baiat sehimgga memfardukan pada dirinya. Sedangkan syaiat tidak demikian.
Tarekat adalah bagian dari amalan islam. Kita mengenal bahwa islam itu terdiri dari tiga unsure yaitu:iman,islam dan ihsan. Hal ini sesuaidengan adanya agama islam sebagai petunjuk bagi manusia dalam menjalankan hidup serta kehidupanya. Karena manusia dalam menentukan segala sesuatu yang dihadapinya dalam hidupnya juga ditentukan oleh tiga unsur yaitu pemikiran, kehendak serta perasaanya. Iman adalah petunjuk dasar dari pemikiran, islam petunjuk dasar kehendak dan ihsan petunjuk dasar perasaan. Sedangkan thariqah adalah suatu amalan untuk memelihaa ihsan.oleh karena itu seseorang yang akan mengamalkan suatu thariqah terlebih dahulu harus mempelajari keimanan  dan keislaman dengan baik. Maka disininsecar singkat diuraikan pokok- pokok tentang pemahaman unsur- unsur tesebut, yang dijadikan pegangan pengamal suatu Tarekat agar menghasilkan faidah yang lebih baik.



[1] KH. Chasbullah Badawi, “pedoman Pengamalan Thariqa Syattariyah “ ( kesugihan : 29 juli 2005 )

No comments:

Post a Comment