Wednesday, 8 April 2015

berdirinya tarekat syattariyah di cilacap

    Latar belakang berdirinya tarekat syattariyah di pondok pesantren al-ihya ulumaddin kesugihan cilacap
            Pondok Pesantren al-Ihya ‘Ulumaddin berlokasi di Desa Kesugihan Kidul, Kecamatan Kesugihan Kabupaten Cilacap, di atas areal tanah seluas 4 Ha. Kehadiran Pondok Pesantren ini dilandasi dengan semangat keagamaan untuk berdakwah yang bertujuan ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa yang ditindas oleh penjajah Belanda pada saat itu. Tepatnya 24 November 1925/1344 H, seorang tokoh ulama bernama KH. Badawi Hanafi mendirikan pondok pesantren di desa Kesugihan, ia memanfaatkan musalla peninggalan ayahnya, yakni KH. Fadil untuk mengawali perintisan pesantren. Musalla atau langgar tersebut dikenal dengan  nama “Langgar Duwur”[1]. Pada awalnya pondok pesantren ini dikenal dengan nama “Pondok Pesantren Kesugihan”. Pada tahun 1961, pondok pesantren ini berubah nama menjadi Pendidikan dan Pengajaran Agama Islam (PPAI); kemudian tahun 1983, namanya dirubah menjadi “Pondok Pesantren al-Ihya ‘Ulumaddin”. Perubahan nama dilakukan oleh KH. Mustolih Badawi, Putra KH. Badawi Hanafi. Perubahan itu dilakukan untuk mengenang al-Marhum ayahnya yang sangat mengagumi karya monumental Imam al-Gazali, yakni kitab Ih}ya’ 'Ulumiddin, tentang pembaharuan Islam. PP. al-Ihya ‘Ulumaddin, secara ekonomi berada pada masyarakat plural (beragam) yang terdiri dari nelayan, pedagang, petani, wiraswasta, dan pegawai  negeri. Dari segi geografis lokasi pesantren dekat dengan pusat kota Cilacap. Kondisi ini sedikit banyak mempengaruhi proses perkembangan pesantren dalam upaya menjaga dan melestarikan nilai-nilai luhur tradisi keagamaan. Keseimbangan tersebut dapat tercipta karena masih adanya pengaruh karismatik para Kyai di wilayah Kesugihan, yang kemudian identik dengan kota santri. Letak geografis semacam itu, memberikan inspirasi PP. al-Ihya ‘Ulumaddin dalam ikut memberdayakan masyarakat sekitar, cenderung menggunakan pendekatan agraris dan kelautan. Hal ini dimaksudkan agar kehadiran pesantren lebih nyata dalam memainkan peran sebagai agen perubahan (agent of change)
            Adapun tarekat syattariyah lahir dikota cilacap tepatnya di pondok pesantren al-ihya ulumaddin dusun pelatar kecamatan kesugihan kabupaten cilacap, yang dibawa langsung oleh beliau KH.Badawi hanafi pada tahun 1930 tepatnya setelah beliau pulang dari mekah beliau mengajarkan ajaran tarekat syattariyah tersebut sampai diujung usia.tepatnya pada tanggal, 17 april 1937
2.      Ajaran tarekat syattariyah
Sebagai gerakan ekspansi keagamaan, tarekat syattariyah pada periode ini lebih diarahkan pada perjuangan untuk meningkatkan nilai morral dan sepiritual melalui penyebaran ber bagai ajaran agama islam dalam upayanya ini, syeh’adb allah al- syattar beserta para pengikutnya mengembangkan kecenderungan untuk ber adaptasi atau menyesuaikan diri dengan tradisi dan ritual masyarakat setempat yang masih banyak dipengaruhi ajaran hindu. Memang, disatu sisi sikap akomodatif para penganut tarekat ini lebih mudah mencari perhatian non muslim untuk memeluk ajaran islam, dan hal ini dianggap menjadi kunci berkembangnya ajaran tarekat. Akan tetapi, disisi lain, hal ini juga mengakibatkan banyaknya konsep-konsep tasawuf dan ritual tarekat yang bersifat singkretis serta memiliki persamaan dengan konsep- konsep ritual hindu.[2]
  Pada hakekatnya tarekat merupakan upaya penyucian jiwa karena tarekat merupakan jalan untuk menuju allah, karena tarekat merupakan jalan dari syariat menuju hakekat guna mendapat ma;rifat.kata tarekat berasal dari bahasa arab yang artinya adalah”jalan”.dalam ilmu tasawuf tarekat dimaksudkan sebagai jalan yang harus di tempuh seseorang (dengan mengadakan taqqi,pendakian) untuk sampai tingkat melihat tuhan (Allah).dengan mata hati dan ahirnya bersatu dengan tuhan. Upaya tersebut bisa bertahun-tahun dan harus menempuh jalan yang sulit,dengan semata-mata mengharap ridho Allah. [3]
3.      Mursyid tarekat syattariyah di kesugihan
Adapun mursid tarekat syattaiyah dikesugihan yang tepatnya dipondok pesantren al-ihya’ulumaddin antara lain:
Pertama KH.badawi hanafi, beliau lahir dikampung brengkelan, purworjo, jawa tengah pada tahun 1885 M. Nasabnya adalah KH. Badawi hanafi bin KH.fadil  bin hasyim as’ari (sengari) bin soyodoyo bin gagak handoko bin mbah bedug (keturunan mataram dan yogya).
Ayah beliau KH.fadil dalah seorang pedagang pakian,dilahirkan dikotapurworjo, jawa tengah + tahun 1847. Beliau berbadadan tinggi besar, berkumis,berjenggot panjang dan bersimbar (dada berambut indah). Mbah KH.fadil khusyu’ dalam beribadah, suka berzikir.walaupun waktu berjualan dipasar,beliau tidak pernah lepas dari tasbihnya.
Beliau sangat ramah tamah kepada siapapun,suka merendahkan diri juga dan juga suka menolong fakir miskin, dansuka memberikan pinjaman kepada pedagang-pedagang kecil dan tidak minta keuntungan sedikitpun dari pinjaman yangdiberikan.dan tidak suka menagih, pinjaman apabila diperlukannya.pekerjaan sehari-harinya adalah berdagang kain, beliau suka berdakwah islamiyah,sehingga sambil berjualan,beliau melaksanakan dakwah.
Mbah KH. Fadil dari purworjo pindah ke kesugihan pada tahun 1910 dan bertempat tinggal di desa salakan, tepatnya di sebelah lapangan sepak bola kesugihan, pada tahu 1914 beliau pindah kedusun palatar sebelah setasiun kesugihan jurusan cilacap. Tanah miliknya disebelah pondok kesugihan I.
Pada tahun 1923, hari selasa manis, tanggal 28 Ramadan terjadi gempa bumi yang sangat dahsyat, banyak pohon besar yang tumbang, rumah banyak yang roboh, termasuk stasiun kereta api Maos. Atas pertolongan Allah Swt, langgar duwur yang didirikan oleh KH. Fadil tetap tegak termasuk gentingnya tidak  ada yang patah atau jatuh, pada waktu itu langgar duwur sedang ditempati untuk pengajian oleh Kyai Muda Badawi, putra laki-laki kedua dari KH. Fadil. 
Adipati Cilacap pada waktu itu, R. Cakra Wardaya menyempatkan untuk meninjau tempat-tempat yang terkena musibah gempa bumi tersebut. Ia terharu melihat langgar duwur itu tidak roboh, padahal bangunan yang dianggap lebih kuat porak-poranda akibat terjadinya gempa. Ditengah-tengah rasa haru dan keheranan tersebut, Bapak Adipati pada waktu itu mengatakan "Besok ditempat ini akan berdiri Masjid Besar". Dari sinilah langgar duwur mulai terkenal.
Alhamdulillah Allah Swt mengabulkannya. KH. Badawi Hanafi beserta kerabat, santri dan masyarakat pada hari senin wage tahun 1936 berhasil mendirikan sebuah masjid di komplek pondok.
Pada tahun 1927 bulan rajab, hari senin wage jam 14.00, Nyai Fadil (Safiyyah binti KH. Abdul Syukur) wafat; Dan pada tahun 1937, pada bulan rajab juga, tepatnya  hari senin wage jam 06.00 pagi, KH. Fadil dipanggil menghadap Allah Swt.
Adapun nama- nama pondok pesantren yang pernah beliau KH.badawi hanafi  kaji ilmunya antara lain:
-        PP. Wonotulus, Purworejo (Tahun 1891-1894 M)
-        Pondok pesantren jampes kediri,jawa timur
-        Pondok Pesantren Loning, Purworejo (Tahun 1895-1901 M)
-        Pondok Pesantren Bendo, Kediri (Tahun 1901- 1921 M)
-        Pondok Pesantren Lirap, kebumen jawa tengah.
Namun belum lama dan belum lagi puas beliau mengenyam kebahagianya itu, pada tanggal, 7 jumadil akhir 1371 H, bertepatan dengan tanggal, 17 april 1938 M,beliau KH.badawi hanafi dengan tulus dan ikhlas hati berangkat pulang memenuhi panggilan ilahi. 
Kedua, setelah KH. Badawi hanafi wafat, maka tarekat syattariyah diteruskan oleh putranya yaitu KH.mustolih badawi. Beliau dengan ikhlas dan tulus hati meneruskan apa yang sudah bapaknya rintis selama berpuluh-puluh tahun. Tapi pada ahirnya KH.mustolih badawi pada tahun 1999 beliau meninggal dunia.
Ketiga, setelah beliau KH.mustolih badawi meninggal dunia, tarekat syattariyah diteruskan oleh adiknya yang bernama KH.chasbulloh badawi,sampai sekarang.



[1] Dikenal langgar duwur karena Mus}alla (langgar dalam bahasa jawa) tersebut menggunakan konstruksi panggung.
[2] Sri mulyani.”mengenaldan memahami tarekat- tarekat muktabaroh di indonesia di indonesia” (jakarta,kencana 2005),hal,144-145.
[3] Muhammad solikhin,”tasawuf aktual”(semarang, pustaka NUUN),hal,118. 

1 comment:

  1. Ada no kontak yg bisa sy hubungi ? Saya pengin bersilaturrahmi...
    Atau add fb sy...
    Bambang bronk
    Trima kasih

    ReplyDelete